Ditulis oleh Lotus Chef – 8 April 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Sarira & Greed [2]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[caption id="attachment_3393" align="aligncenter" width="225" caption="Ini adalah Ikan Luohan (Arahat). Lihatlah bagian kepalanya yang menonjol!"][/caption]
Baca juga: Selangkah Demi Selangkah Mulai Terbangunkan.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
Edited 2 July 2017
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Sarira & Greed [2]
Petikan di bawah ini diambil dari Facebook yang di-posting tanggal 3 April 2012.
Saya senang karena ada orang yang cukup Sadar untuk memasukkan Disclaimer (seperti Peraturan & Persetujuan) seperti ini:
[Relik Istana Naga ini tidak akan membuat si pemiliknya mendapatkan kekuatan sihir atau untuk digunakan sebagai senjata untuk pamer kekuatan spiritual. Relik ini tidak akan mempercepat pencerahan spiritual tanpa disertai ketekunan dalam melatih diri. Bagi mereka yang sekarang memiliki relik atau ingin membelinya untuk tujuan-tujuan di atas, mohon tinggalkan konsep yang salah tersebut. Jangan sampai disesatkan oleh keserakahan, amarah kebencian dan kebodohan.]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Saya mendapatkan umpan balik dari para penjual Sarira. Secara umum mereka kurang senang dengan artikel yang saya posting-kan tanggal 3 April 2012 kemarin: Sarira & Keserakahan [1].
Mereka mengklaim bahwa artikel saya mempengaruhi bisnis mereka!
Mahaguru Lu berkata bahwa kita di dalam Ordo Satya Buddha harus jujur dalam berbisnis.
Dalam kasus di atas, jika Promosi (Trik) Penjualan mereka adalah dengan mengatakan bahwa yang mereka jual adalah Sarira dari para Arahat, Bodhisattva dan Buddha yang punya “kekuatan” untuk memperlancar kehidupan Anda, mengabulkan atau memuaskan semua keinginan dan nafsu Anda tanpa pandang bulu; maka mereka hanya sedang memberitahu Anda apa yang ingin Anda dengar berhubung Anda sudah punya prasangka awal mengenai “kekuatan” yang akan dihasilkan.
Sekarang Sarira Istana Naga ini katanya ditinggalkan (dihasilkan) oleh mereka yang telah mencapai tingkat Arahat.
Tingkat tertnggi untuk para pelatih diri dari jalan Hinayana adalah Arahat, masih di bawah Bodhisattva dan Buddha.
Buddha Shakyamuni mendorong para murid-Nya yang telah melatih diri hingga mencapai tingkat Arahat untuk kemudian melatih Bodhicitta sehingga dapat mencapai tingkat Bodhisattva dan Buddha.
Guru juga menjelaskan mengenai hal tersebut pada ceramah-ceramah Dharma -Nya. Beliau berkata bahwa Buddha mendepak Arahat kembali ke alam samsara untuk melatih Bodhicitta.
[caption id="attachment_3393" align="aligncenter" width="225" caption="Ini adalah Ikan Luohan (Arahat). Lihatlah bagian kepalanya yang menonjol!"][/caption]
Saya telah mengamati ada beberapa teman lhama yang juga mempunyai dahi yang menonjol dan tulang kepalanya seperti terbagi dua di bagian tengah, memisahkan bagian depan dan belakang.
Ini sungguh merupakan perubahan formasi tulang yang sangat unik untuk mereka yang telah melatih hingga ke tingkat Arahat.
Ingatlah selalu bahwa Arahat masih perlu melatih Bodhicitta!
Seperti yang dikatakan oleh Guru dalam ceramah dharma-Nya kemarin, Bodhicitta adalah unsur yang penting untuk mencapai Kebuddhaan.
Siapa saja tentunya bebas untuk membeli apa saja yang diinginkannya.
Namun yang ingin saya beritahukan kepada semua teman pelatih diri adalah supaya lebih bijaksana dan mempelajari kebenaran suatu hal terlebih dulu sebelum memutuskan apakah kalian membutuhkan benda-benda duniawi untuk kemajuan pelatihan diri kalian.
Memangnya Shakyamuni juga mempunyainya?
Hahaha!
Baca juga: Selangkah Demi Selangkah Mulai Terbangunkan.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
Edited 2 July 2017
No comments:
Post a Comment