Wednesday, April 18, 2012

Buruk?/Baik?


Ditulis oleh Lotuschef – 16 April 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 

Berikut diambil dari percakapan email:



[--- Fashi,
Kenapa kalau orang yang semakin mementingkan dirinya sendiri, maka proyeksi energinya akan semakin berputar-putar (memancar) dengan tidak nyaman?

Saya juga tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya, dan mungkin orang lain juga tidak merasakannya, tapi ini sungguh aneh.


Kadang kita tidak perlu menggunakan mata ke-3 untuk mengamati orang-orang tertentu. Cukup dengan mengamati tindak-tanduknya saja sudah cukup untuk bisa menyimpulkan apakah ada yang salah dengan orang tersebut atau tidak.

Bahkan mereka yang telah mengambil Sumpah Bodhisattva kadang juga gagal mengamati perbuatannya sendiri, jadi turut memancarkan energy negatif juga.

Sekarang mau bertanya, buat apa mereka mengambil sumpah tersebut?!


Apa saya yang gila?

Sekarang saya paham apa yang Anda tuliskan di email kemarin.

Berbagi dharma bukanlah masalah, tapi memandu mereka dalam jalur yang benar barulah cerita yang lain lagi.

Kadang menyadari apa yang diri sendiri perbuat juga tidak mudah haha.


Salam. ---]


[--- Hahaha!

Pertama-tama, jangan berusaha menebak mengapa orang lain melakukan hal ini atau itu.

Dengan ini kamu membuat dirimu sendiri jadi menderita.


Kamu lihat banyak orang membabi buta melakukan banyak hal tanpa punya pemahaman yang benar mengenai hal-hal tersebut.

Mengambil sumpah tanpa Ketulusan Hati (tujuan) biasanya untuk pamer supaya mereka dianggap sebagai “orang penting” dalam vihara dan mereka ingin berada di posisi utama dibanding orang-orang lainnya.

Mengejar kekuatan/kekuasaan!

Mereka juga ingin jadi pemimpin dalam berbagai upacara!

Sebenarnya berapa banyak yang sungguh-sungguh ingin berbagi Dharma dan kebahagian dengan para insan?


Teman-teman yang rutin datang di acara-acara Pure Karma paham apa sumpah itu sebenarnya dan mereka mau membuat aspirasi (niat) untuk membahagiakan dan meningkatkan kualitas kehidupan para insan lain, kamu lihat di beberapa sesi tertentu saat mereka semua mengenakan jubah lengkap.

Ada 10 orang yang sudah mengambil sumpah atas saran saya.


Dan ya! Tidak perlu menggunakan mata ke-3 untuk mengamati orang lain, seperti yang dikatakan Guru: semua yang kita lakukan adalah pelatihan diri!

Hahaha!


Lalu apa yang kamu anggap sebagai Tindakan Buruk? Hahaha!

Sebenarnya kita semua harus sadar dengan pengamatan kita sendiri.

Seperti saat saya mengamati VL, saya harus yakin bahwa saya sepenuhnya obyektif dan tidak terlalu blak-blakan supaya tidak merugikan orang yang bersangkutan.

Tapi Lotus B menjadikan orang tersebut sebagai pusat perhatian.


Tahun lalu saya cukup blak-blakan mengutarakan pandangan saya mengenai komite pusat yang mengambil keputusan untuk melawan pernyataan Guru mengenai toga yang dikenakan oleh para sadhaka Tantrayana, yang merupakan kecondongan Ordo Satya Buddha.

Namun Guru juga punya kecondongan ke arah Taois dan Buddhis, jadi ya terserah masing-masing mau memilih yang mana juga.

Guru tidak suka memaksa karena bisa menciptakan ketidakbahagiaan.


Saya juga cukup jelas berbicara saat ada penyebar Dharma yang malah berjualan, bukannya berceramah Dharma!

Ada batas-batas di mana mereka bisa mencelakai/merugikan orang lain, dan waktu itu saya bertindak sebagai TUHAN saat menulis artikel yang jelas-jelas menunjukkan cara-cara buruk dan tidak jujur yang mereka gunakan.

Sungguh tidak baik bagi seorang yogi sejati untuk bertindak bagai TUHAN! Hehe...

Saya kadang juga menjadi Iblis tapi saya mengorbankan diri saya sendiri dalam hal tersebut, yang sama artinya seperti membayar dengan banyak jasa pahala sadhana yang telah saya kumpulkan.

Hahaha! Tapi jasa pahala tidak penting khan saat kita benar-benar melakukan renunsiasi yang sejati?


Retret yang saya lakukan benar-benar menakjubkan karena pola pikir saya jadi semakin baik dan juga bisa ‘melihat’ banyak hal dengan lebih jelas saat melipat teratai-teratai kertas.

Tangan saya jadi sibuk, begitu juga dengan pikiran saya!


Mengenai Penglihatan Astral – Saya menerangkan dengan cukup jelas bahwa setiap insan memancarkan sinar. Saya beritahu teman-teman semuanya bahwa kita ini semua terbuat dari tubuh sinar! Jadi percuma saja bila ingin mencoba melakukan atau melekat pada berbagai hal yang akhirnya malah merugikan kita dan meredupkan sinar kita sendiri.


Artikel dalam bahasa mandarin yang baru saja saya posting, sebenarnya punya makna yang mendalam dan saya mungkin akan menerjemahkan sambil tetap membiarkan maknanya tersembunyi, seperti artikel aslinya.

Kata-kata di dalamnya nampak sederhana dan dari luar sepertinya tidak berarti.

Sama seperti artikel tongkat yang digunakan untuk menunjuk.


Mulai sekarang cobalah untuk melihat kebaikan dalam diri orang lain.

Kamu akan bisa melihat bagaimana mereka berjuang untuk merubah diri menjadi orang yang baik. Kamu juga akan melihat bahwa dengan telah mengambil sumpah berarti mereka ingin menjadi orang yang baik dan berjuang untuk menjalani sumpahnya.

Bagaimanapun, Buddha pernah bilang bahwa semua hal adalah Penderitaan dan kita perlu belajar untuk menyelamatkan diri dari penderitaan dan mencapai kebahagiaan.

Empat Kebenaran Mulia – adalah panduan kita dalam menjalani kehidupan. Gunakanlah selalu!

Mulailah dengan melihat dari perspektif lain, perspektif yang baik!

Mereka dengan tindakan-tindakannya yang buruk sedang berjuang dan mencoba untuk menjadi baik.

Hehe!

Dengan ini kamu pasti akan jadi lebih bahagia juga!

Karena kamu sendiri juga sama, harus sadar akan semua perbuatan karmamu sendiri.


Energi tak nyaman yang berputar-putar – bisakah kamu menganggapnya sebagai kebaikan yang berjuang untuk mengalahkan keburukan?

Hahaha!


Salam sayangku. ---]


[---  Hi Fashi,

Banyak terima kasih telah mengingatkan saya untuk selalu melihat kebaikan dalam diri orang lain. Hal ini saja sudah menyelesaikan banyak masalah :)


Ini benar lho fashi, saat kita tidak berfokus pada orang lain, maksud saya adalah membiarkan mereka sebagaimana adanya, kita bisa merasakan kedamaian.

Saya rasa ini adalah efek positif dengan tidak melekat.


Sekali lagi terima kasih telah menunjukkan, bahwa di luar kita melihat sinar (kebaikan), dan di dalam tidak berfokus pada emosi-emosi yang mengganggu.

Kita benar-benar merubah pikiran kita supaya “mudah diolah”.


Terima kasih lagi atas saran yang berharga.

Salam :) ---]


[--- Hahaha!

Semoga sumbangsih saya yang tak berarti ini bisa berguna bagimu!

Ingatlah selalu: selalu ada 2 sisi dalam sebuah koin!

Hal menakjubkan mengenai filosofi agama Buddha adalah bahwa kamu bisa melihat dari 2 sisi!

Hehe...

Salam. ---]


[--- Fashi,

Saya selalu menemukan sesuatu yang baru dan yang bisa dihubungkan saat membaca ulang Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Sungguh banyak orang yang meremehkan ajaran-ajaran ini.

Salam.  ---]



Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

Edited 12 July 2016

1 comment:

  1. [...] by lotuschef on April 16, 2012 Terjemahan Indonesia : Baik? / Buruk? [...]

    ReplyDelete