Ditulis oleh Lotuschef – 22 April 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Affinity
[Diambil dari facebook Aaron Fernandez]
Mahaguru Sheng-yen Lu
Dalam hidup saya, saya belum pernah bertemu dengan seorang Guru yang tidak memanfaatkan khalayak.
Saya belum pernah bertemu dengan seorang Guru yang tidak membohongi khalayak.
Saya belum pernah bertemu dengan seorang Guru yang tidak sombong dan egois.
Saya belum pernah bertemu dengan seorang Guru yang punya pemahaman nan agung.
Saya belum pernah bertemu dengan seorang Guru yang baik hati dan berwelas asih.
Saya benar-benar belum pernah bertemu dengan seorang Guru hingga akhirnya saya bertemu dengan-Mu dan mulai memahami Buddha Dharma.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Perasaan-perasaan kita berakar dari jodoh banyak kehidupan lampau dan kemelekatan pada kehidupan kali ini. Oleh karenanya kita tidak perlu melakukan perhitungan akan jodoh baik ataupun yang buruk.
Selama kita memperlakukan semua orang dengan ketulusan, kita akan tetap suci bagaikan bunga-bunga teratai yang tak terkotori oleh lumpur.
(Kutipan dari Buku Guru Lu: Bepergian Dengan Hatimu)
[Diterjermahkan ke Bahasa Inggris oleh tim Padmakumara, didesain oleh yamantaka999]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sore tadi saya mengobrol dengan Guru tentang Jodoh.
Saya menerima sebuah email di jam 16:04 dari seorang murid, si R, yang memberitahu saya mengenai anak laki-lakinya, Duncan, yang melihat Kalachakra. Oh ya, Duncan memang kelihatan seperti seorang Buddha kecil, jadi tidak heran juga kalau dia bisa melihat Kalachakra.
Hahaha!
Kemudian saya menunjukkan kepada Guru beberapa murid yang merupakan murid saya pada kehidupan lampau. Beliau menunjukkan beberapa lainnya lagi kepada saya.
Saya lalu membuat sumpah untuk tidak mengangkat murid dalam kunjungan saya kali ini ke alam samsara. Biarlah mereka semua berlindung (bersarana) kepada Guru saja.
Guru sebelumnya pernah bilang kalau mereka yang telah ditahbiskan lebih dari sepuluh tahun boleh menerima (mengangkat) murid.
Tapi saya hanya berharap untuk hidup di sisi Guru, selama Guru hidup.
Petikan bait dari Aaron Fernandez semuanya telah dijelaskan dalam kutipan artikel Guru di atas.
Adalah Jodoh yang membawa kita semua bersarana kepada Guru. Percayalah bahwa kebanyakan dari kita memang punya jodoh yang panjang dan mendalam lebih dari satu kehidupan lampau.
Bagi banyak orang, mungkin terlihat tidak adil kalau para Buddha saat mereka mengunjungi alam samsara muncul sebagai para guru besar ataupun kaisar.
Seperti yang Buddha sendiri katakan: Semua alam semesta ini adalah milikku!
Ada fakta yang paling penting: bahwa setiap individu bisa menjadi seorang Buddha bila mereka punya Jodoh dan melatih diri dengan benar.
Pertama-tama, selesaikan dulu semua pengaruh Karma dan selamat melatih diri dengan bimbingan Guru!
:)
[Saya bagikan sudut pandang baru mengenai Retret kepada teman-teman sekalian.
Tidaklah perlu bersembunyi di gua-gua yang jauh dari peradaban atau mengunci diri di dalam ruangan dan menjauhkan diri dari banyak orang.
Selama orang bisa tinggal dalam kondisi Samadhi yang abadi (terus-menerus), maka Retret ya kira-kira sama artinya dengan hal di atas dan semuanya benar-benar bergantung pada pola pikir praktisi yang bersangkutan.
Saya harap tulisan-tulisan saya ini tidak membuat pusat-pusat Retret tutup karena bisnisnya menurun! Hehe!]
Amituofo
Pure Karma
Lama Lotuschef
True Buddha School
[...] Terjemahan Indonesia : Jodoh [...]
ReplyDelete