Ditulis oleh Lotuschef – 12 November 2015
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 直指 Direct Pointing Out – 潇洒走一回 An Unimpeded Trip?
◎ 潇洒 xiāosǎ
(1) [alamiah dan leluasa; ceria; keluar dari hiruk pikuknya kehidupan]∶ [神情举止] 自然大方, 不呆板, 不拘束(神情潇洒)
画法潇洒
(2) [lalai; di luar kebiasaan]∶ 不拘谨的或无拘束的;不矫揉造作的
衣着潇洒文雅
Leluasa (kata sifat): tak terintangi atau terhalangi.
“pandangan tak terhalangi di sepanjang tanjung”
Sinonim: tak dibatasi, tanpa hambatan, tak terintangi, tak terhalangi, bebas, terbuka, jernih, tak dikendalikan, tak ditinggali, lepas, tak terbatas
~~~~~~~~~
Kasus 1
2009 – Vajragarbha Seattle, di saat sesi sadhana bersama.
Mahaguru Lu membacakan secarik surat dari Lian-ye (Padmakumara Hijau – Taiwan).
LY menuliskan bahwa Pencerahan bukanlah hal besar dan tak terlalu penting.
DAN ia memberitahu Mahaguru Lu bahwa bila ia telah tercerahkan, mohon jangan diumumkan.
Ya!
Demam Pencerahan!
~~~~~~~~~~
Kasus 2
2009 – di lokasi upacara pelimpahan pahala untuk almarhum, setelah selesai upacara.
Aku ditanya oleh Reverend QG tentang apa yang kini kulakukan sebagai seorang reverend.
Menjawabnya: Aku memimpin sadhana bersama 4 Prayoga dalam Bahasa Inggris di rumah ibadah setempat, SC.
Reverend QG mengkritik dengan keras: “Siapa bilang melatih 4 Prayoga bisa mencapai Kebuddhaan!”
Oh! Yang satu ini menurut ceramah Mahaguru Lu baru-baru ini, sudah bahaya sekali akan terjatuh ke Neraka Vajra.
Mahaguru bilang: Belum tercerahkan namun mengaku telah tercerahkan, adalah Penipuan!
Kejahatan kelas berat karena berbohong kepada para Buddha, Bodhisattva, Dharmapala, … dan semua insan (karena semua insan punya potensi Kebudhaan yang telah ada sedari awal).
Kalau QG meyakini bahwa sadhana 4 Prayoga tak mampu membawa si praktisi menuju Kebuddhaan, kenapa ia selalu memimpin upacara pelimpahan pahala untuk almarhum dengan menggunakan sadhana Mahaguru Lu?
Oh! Ia bukan hanya sekedar peserta biasa saja!
Ia sang ketua dari sesi tersebut! :)
~~~~~~~~~
Kasus 3
LR bilang kepada istrinya, LK: Kamu harus melatih 4 Prayoga dulu baru kemudian Guru Yoga.
Belum boleh melatih Guru Yoga dulu.
Aku tanya kepadanya kenapa dia boleh, sedangkan istrinya tidak.
LR bilang bahwa ia melakukan wen-shi (konsultasi) di rumah ibadah setempat, VM Lian Huo bilang kepadanya berhubung dia telah melatih 4 Prayoga selama beberapa waktu, ia sekarang boleh maju ke Guru Yoga.
Hahaha!
LH selalu mengklaim kalau ia murid Mahaguru Lu yang paling senior!
~~~~~~~~~
Kasus 4
2009, Vajragarbha Seattle, sehari sebelum upacara musim gugur.
VM Lian Ning berpapasan denganku dan bilang: “Chu-jia!” kamu masuk jebakan!
Aku menimpalinya: Siapa menjebak siapa?
Mahaguru Lu mengumumkannya telah mencapai pencerahan dan di saat yang bersamaan juga memberitahu semua murid supaya membantu LN merubah kebiasaan buruknya.
Dan siapapun boleh mendatangi dan mengingatkannya bahwa seorang yang telah tercerahkan tak boleh berteriak dan harus masuk akal!
Suatu saat:
Di Vajragarbha Caotun setelah upacara dan Mahaguru Lu sedang memberikan berkat Mo-ding (jamah kepala).
VM Lian Ning datang sambil berkali-kali berteriak: Kamu Lian Chu fashi?
Begitu ia mendekatiku, ia mulai mengajukan berbagai pertanyaan dan mengulanginya dua kali!
Salah satunya adalah apakah aku punya masalah pribadi dengannya.
Satu hal lain lagi adalah apakah aku telah menerima surat dari Komite Pusat.
Lalu ia bilang kalau shimu ingin bertemu denganku.
Dan, aku mengulang apa yang Mahaguru Lu ajarkan kepadaku secara “astral”: Kalau shimu ingin bertemu denganku, (tanyakan kepadanya) apakah sebagai Shimu atau sebagai VM?
Ia hampir saja lari!
Sekali lagi ia datang dan kembali berteriak mengatakan kalau shimu ingin bertemu denganku dan aku diminta untuk mengikutinya!
Saat aku menolaknya, ia segera pergi sambil berkata bahwa aku ini sungguh “tinggi” dan memperingatkanku untuk berhati-hati soal disiplin sila.
~~~~~~~~~~
Ada banyak murid dengan pola pikir seperti mereka ini, semuanya kutuliskan ke dalam blog.
Tentunya berterima kasih kepada mereka, karena kita jadi punya materi pembelajaran dan penyelamatan jiwa.
Teman-temanku yang terkasih, jangan “bermain-main” dengan siapapun saat kamu masih jauh dari pencerahan!
Di kasus 1, LY menyatakan kepada Mahaguru Lu bahwa ia tak tertarik untuk diumumkan saat telah mencapai Pencerahan.
Kiranya apa motifnya di balik hal itu?
Berpikir untuk mengalihkan kerakuskanmu atas pengakuan lewat penyangkalan?
Hahaha!
Kamu jangan bermain-main dengan seorang Buddha Hidup dan Guru Akarmu!
Menuliskan surat tersebut adalah bukti besar bahwa Penyakit Demam Pencerahan telah menjalar dan kamu sudah terjangkiti!
一心不乱 – hati yang stabil dan kokoh, yang tak terpengaruh sampai menjadi kacau!
Punya pikiran itu dan segala maksud di baliknya, LALU menuliskan pikiranmu?
Kamu sedang memberitahu bukan hanya Mahaguru Lu saja, tapi juga seluruh dunia, tentang seberapa parah Demam Pencerahan yang menderamu!
Hahaha!
Di kasus 2, QG menurut informasi dari para murid, adalah orang yang buta huruf. Tak bisa membaca dan menulis.
DAN SAYANGNYA tak sepenuhnya paham apa yang sedang ia lakukan selama ini, plus menyangkal Sadhana 4 Prayoga. Orang ini sedang apa?
Ia membuang Mahaguru Lu!
Ia juga membuang Buddha Dharma!
Namun ia mengklaim kalau metode penyeberangan bardo-nya diwariskan secara khusus oleh Mahaguru Lu kepadanya saja!
Penipuan!
Upacara pelimpahan pahala untuk almarhum yang ia lakukan selama bertahun-tahun ini, seberapa besar tipu daya yang dilakukannya dan berapa banyak musuh karma yang diciptakannya?
Teman-temanku yang terkasih, ingatkah bahwa Mahaguru Lu pernah bilang kalau Sadhana 4 Prayoga juga dibutuhkan di dalam melatih Anu Yoga?
DAN mereka yang berpikir bahwa kamu boleh melepaskan 4 Prayoga dan “naik” ke Guru Yoga, adalah orang-orang yang belum mendapatkan Kontak Batin dari sadhana 4 Prayoga, Guru Yoga, maupun yoga apapun!
Mengajarkan hal yang salah kepada orang-orang, juga salah satu bentuk Penipuan dan malah merintangi orang-orang di sepanjang jalur Bodhi!
Kasus 4?
Hahaha!
Dunia juga tahu kalau ia tak bertindak layaknya seorang yang tercerahkan! :)
Teman-temanku yang terkasih, kamu ingin mendapatkan Perjalanan yang Leluasa di dunia saha ini dan kemudian bisa kembali Tanah Suci?
ATAU, malah ingin Leluasa Langsung Masuk ke Neraka Vajra?
Hahaha!
Kenapa Mahaguru Lu membahas Penipuan dan Neraka Vajra?
Aku mendapatkan pesan untuk menggunakannya kepada mereka yang selalu Mengancam dengan menggunakan Disiplin Sila sebagai senjata, dan juga kepada Otoritas yang menghukum orang-orang!
Dengan menggunakan Seni Berperang alla Sunzi – Supaya dia mencicipi rasa obatnya sendiri.
孙子兵法中一种 - [以其人之道,还治其人之身]
Ah! Kasus 3, murid LR ini percaya kata-kata si VM dan menerapkannya kepada dirinya sendiri dan juga istrinya, serta aku amati dilakukannya kepada para murid lainnya pula!
Jadi LR mengunci dirinya sendiri ke dalam kotak buatannya sendiri dan mencoba hidup sesuai dengan ekpektasi ataupun persepsi si kotak tersebut.
Singkat kata, ia harus terus bersandiwara demi mempertahankan harapan akan persepsinya sendiri mengenai “Murid Tingkat Lanjut”!
Baru-baru ini aku membagikan lagi: 法无定法! Tak ada dharma atau metode yang tetap!
Bagaimana kamu bisa Bebas dan Leluasa di dalam perjalananmu kalau kamu punya banyak Keterpakuan!
Dan mereka yang bilang: Lian Chu fashi itu sungguh tak bagus, ia hanya mengajarkan Sadhana 4 Prayoga.
Hahaha!
Ya! Lian Chu fashi memang sungguh parah!
Hanya tahu 4 Prayoga!
Jadi lihatlah Sadhana 4 Prayoga yang disusun oleh Lian Chu fashi yang parah ini dan tunjukkan bagian mananya yang “tidak bagus”!
Salam semuanya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
[Edited as per 15 September 2019]
No comments:
Post a Comment