Saturday, September 12, 2015

Pusaka Warisan Buddha [1]



Dibagikan oleh Lotuschef – 10 September 2015
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 佛的遗物 A Buddha's Legacy [1]



Mengutip dari artikel Mahaguru Dulunya Adalah Atiśa Dipankara Shrijnana:

Pusaka Warisan Atisha


Atisha hingga kini tetap menjadi tokoh penting di dalam tradisi agama Buddha aliran Tibet karena beberapa sebab. Pertama, ia memperbaiki, menyusun, dan menggabungkan pendekatan Bodhicitta secara inovatif dan menyeluruh, yang dikenal sebagai “pelatihan pikiran” (Tib. Lojong) lewat tulisan-tulisannya seperti “Cahaya yang Menerangi Jalan Menuju Pencerahan”, serta membangun kedudukan penting Bodhicitta ke dalam tradisi Mahayana di Tibet. Dalam pengertian ini, Atisha tak hanya mendiktekan model ilmiahnya saja, namun ia juga menjadikan hidupnya sebagai teladan Bodhicitta yang dibabarkannya.

Yang kedua, setelah masa pemerintahan Raja Langdarma yang tak toleran, tradisi biara buddhis di Tibet hampir saja tersapu bersih. Murid terdekat Atisha, Dromtönpa, dianggap menjadi pendiri Ordo Kadam, yang kemudian berkembang menjadi Gelug, salah satu empat ordo utama agama buddha aliran Tibet. Meski cara hidup kebiaraan dan ajaran Lojong merupakan pusat penting di dalam Kadam/Gelug, mereka juga digabungkan ke dalam tiga ordo lainnya – Nyingma, Kagyu, dan Sakya.

Yang terakhir, Atisha menggunakan pengaruhnya di India, sebagai negara asal Buddha Shakyamuni, untuk memperbaharui agama buddha yang telah tercemar dan kembali mengarahkan perkembangannya ke arah yang lebih baik. Dengan ketiga sebab ini dan masih banyak lagi, Atisha menjadi tokoh penting di dalam sejarah dan pembelajaran agama Buddha.

~~~~~~~~~~

Atisha – Cahaya yang Menerangi Jalan Menuju Kebangkitan:
Mereka yang rindu untuk mengakhiri
Semua penderitaan para insan
Lewat penderitaan yang dialami oleh diri mereka sendiri —
Orang-orang semacam ini adalah yang paling unggul.
Atīśa, Cahaya yang Menerangi Jalan Menuju Pencerahan, 5

~~~~~~~~~

Salam semuanya.

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment