Friday, September 18, 2015
Koan Zen – Bhiksu Perahu Rembulan
Dibagikan dengan anotasi oleh Lotuschef – 18 September 2015
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 禅宗公案 Zen Koan – 月船和尚 Moon Boat Monk
月船和尚道行颇高,尤其擅长绘画。
但他为人作画时有个条件,那就是必须先付报酬,否则决不动笔,而且他要的报酬非常高,因此得了小气画家的恶名。
一天,一名艺妓想让他为自己画一幅画。
“那要看你能付多少。”
月船和尚沉静地问道。
这位女子熟知月船的脾气,回答说:
“你要多少我就付多少,但我要你当面作画。”
第二天,月船和尚被请到了艺妓的住处,那时她正为他的顾主举行一次宴会。
月船笔法娴熟,画风老道,几笔便完成了一副画,然后向艺妓索要了当时最高的酬劳。
那位艺妓付了笔酬,转身对她的顾客说:
“这个和尚的画虽不错,但心地肮脏,只知道要钱。
出于这样一种污秽心灵的作品,是不宜挂在客厅里的,它只能装饰我的一条裙子。”
她于是脱下正穿着的一条裙子,要月船在它的上面再画一幅。
月船依然沉静地问:“你能出多少?”
艺妓鄙夷地哼道:“随便。”
月船开了一个更高的价格,然后依照要求画了一幅,就离开了。
后来人们才知道,月船和尚居住的那个地区时常发生灾荒,富人不肯出钱救助穷人,因此他建了一个任何人都不知道的秘密仓库,里面贮满稻谷,以供赈济之需。
而购买稻谷的钱正出自于画画的报酬。
月船的师父生前发愿建一座寺庙,但不幸早亡,他要完成师父未竟的心愿,于是积极筹款。
除此以外,月船还用这些钱为当地人修了一条路。
当月船和尚靠绘画攒够了钱,完成了这些善举之后,立即抛弃画笔,退隐山林。
~~~~~~~~~~~
Kisahnya sebagai berikut:
Bhiksu Perahu Rembulan adalah seorang pelukis handal dengan pencapaian spiritual yang tinggi pula.
Untuk memesan layanan menggambar darinya, si pemesan harus membayar harga yang mahal di muka, atau ia akan menolaknya.
Demikianlah maka ia sering disebut sebagai pelukis yang pelit.
Suatu hari, seorang geisha yang terkenal memesan jasanya untuk melukis potret dirinya dan harus dilakukan Langsung (Live) dengan kehadirannya.
Bhiksu setuju, selama dia mampu membayar harga yang dipatoknya.
Keesokan harinya, Bhiksu pergi ke rumah bordil dan saat itu si geisha sedang melayani pelanggan.
Bhiksu dengan ahlinya menyelesaikan lukisan potret tersebut dengan beberapa goresan yang tangkas, dan kemudian menagih ongkosnya yang tinggi.
Setelah membayar, si geisha berkata:
Kemampuan menggambar bhiksu ini tidak jelek, tapi hatinya kotor karena hanya tahu meminta uang saja. Sebuah karya yang dibikin dengan hati yang kotor tak cocok untuk digantungkan di aula tamu. Hanya cocok untuk menghiasi salah satu rok-ku.
Ia kemudian melepaskan salah satu rok-nya dan meminta si Bhiksu untuk melukis di atasnya.
Bhiksu tentu saja setuju selama ia mampu membayar harga yang dipatoknya.
Setelah selesai menggambar, Bhiksu menagih ongkosnya dan pulang.
Kemudian hari, orang-orang mulai menyadari bahwa area tempat si Bhiksu tinggal sering kena wabah kelaparan. Yang kaya tak mau mensponsori dana untuk menolong para warga miskin. Melihat situasi itu, Bhiksu membangun gudang rahasia dan membeli padi-padian untuk memenuhinya. Itu dilakukannya untuk menyediakan cadangan siapa tahu nanti dibutuhkan.
Dan dananya datang dari komisi lukisannya, semuanya digunakan untuk berbagai kebutuhan saat wabah kelaparan melanda.
Guru si bhiksu punya sebuah keinginan untuk membangun sebuah vihara dalam kehidupannya saat itu, tapi ternyata meninggal dunia lebih awal dan si Bhiksu dengan gigih mengumpulkan dana untuk memenuhi keinginan gurunya.
Selain untuk hal di atas, Bhiksu juga menggunakan dananya untuk membangun jalan.
Setelah proses pengumpulan dana dan berbagai kegiatan amalnya selesai, Bhiksu membuang kuas melukisnya dan melakukan retret ke dalam hutan di gunung.
~~~~~~~~~
Teman-temanku sekalian yang terkasih,
Dengan berbagai ajaran dasar Buddha Dharma yang telah kamu pelajari selama ini, bisakah kamu menyebutkan Kunci-kunci yang dipraktikkan oleh si Bhiksu Perahu Rembulan?
Dan bisakah kamu mengomentari “Kenapa orang-orang punya pandangan buruk akan si Bhiksu?” juga?
Salam semuanya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment