Saturday, September 5, 2015

Penjelasan Arti “Sepuluh Tahap Perkembangan Pikiran” oleh Mahaguru Lu



Dikutip dari ceramah dharma Buddha Hidup Lian Sheng – 6 Oktober 1990
(Pencapaian Tubuh Sinar Pelangi, Jilid 1, hal. 252-253)
Diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Yuan Zheng Tang
Dibagikan oleh Lotuschef – 12 April 2014
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: SZ on MEANING OF "TEN STAGES OF MIND DEVELOPMENT"



Karya utama Kukai (Kobo Daishi) “Sepuluh Kondisi Pikiran/Kesadaran”

Aku telah selesai membahas 10 tahap perkembangan pikiran seperti yang dikategorikan oleh Bhiksu Jepang Koho (Kobo Daishi) kemarin. Meski Koho membaginya menjadi 10 tahap seperti yang pertama adalah “Pikiran Binatang” hingga ke-10 “Pikiran Kemuliaan yang Penuh Misteri”, itu masih merupakan pikiran yang sama yang melewati berbagai tahap transformasi.

Tantrayana percaya bahwa segala hal di atas bumi punya pikirannya masing-masing. Jadi sebuah gunung punya pikiran, begitu juga dengan sungai, bengawan, laut, matahari, bulan, bintang, kaca, pohon, padi, dan bibit. Pertanyaan yang terpenting buat kita adalah bagaimana caranya supaya bisa benar-benar memahaminya?

Menurut pendapatku, Koho mencoba memberitahu bahwa kita tak boleh memfitnah diri sendiri, apalagi meremehkan diri sendiri. Di dalam himne pujian 5 suku kata Bodhisattva Manjushri dikatakan: “Bila kita menganggap diri sendiri sebagai orang biasa – mahluk fana, kita sedang memfitnah para Buddha dari masa lampau, sekarang, dan mendatang.” Ini karena doktrin Tantra dengan jelas menegaskan bahwa: “Kamu adalah seorang Buddha.”

Beberapa analogi digunakan untuk menggambarkan para sadhaka. Mereka yang melatih Mahayana bagaikan “mengendarai kendaraan sapi”; yang melatih Hinayana “mengendarai kendaraan kambing”, dan mereka yang berkonsentrasi pada Vajrayana “mengendarai kendaraan daya mistis”. Dalam kata lain, bila kita ingin tercerahkan sebagai seorang Buddha sesegera mungkin, kita harus mengendarai kendaraan yang terakhir tadi.

Hanya Tantrayana yang mendukung “Kebuddhaan secara langsung” – di mana setelah memperoleh daya kesaktian mistis, kita akan mampu mendobrak dan menjadi tercerahkan. Sepuluh tahap perkembangan pikiran adalah tunggal dan sama seperti pikiran seorang Buddha.

Oleh karenanya kita tak boleh mundur, menganggap diri sendiri tak punya harapan, menyerah pada kenyataan dan mengklaim diri sendiri punya pikiran binatang. Karena dengan melakukan hal tersebut, kita sedang memfitnah para Buddha dari masa lampau, sekarang, dan mendatang.

Berhubung kita semua adalah para Buddha di masa mendatang, tentunya kita nanti juga akan punya pencapaian batin. Bila kita selalu memvisualisasikan diri sendiri sebagai Buddha, kita sedang menjunjung tinggi prinsip Tantra akan “Kebuddhaan secara langsung” dan hal ini merupakan pertanda akan Kebuddhaan kita di masa mendatang. Hingga saat ini, tak ada ordo lain yang mampu menjanjikan kepadamu jalan yang lebih cepat untuk mencapai keberhasilan spiritual.

Berhubung pikiran binatang dan pikiran manusia adalah sama seperti pikiran para Buddha, kita harus selalu mengendalikan ucapan, perilaku, dan pikiran supaya berfungsi secara alamiah, sehingga akan segera tercerahkan sepenuhnya dan menjadi Buddha.

Om Mani Padme Hum.

No comments:

Post a Comment