Ditulis oleh Lotuschef – 24
September 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef at Play – Dharma’s Proprietary Rights?
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef at Play – Dharma’s Proprietary Rights?
[ Hi Fashi dan AA,
Coba lihat pranala ini: http://tbsn.org/chinese2/news.php?classid=1&id=2392
Sekarang TBS membatasi kita supaya
tidak menduplikasi artikel Guru secara lengkap.
Sigh, di satu sisi membabarkan
Dharma, tapi di sisi lain malah membatasinya. TBF oh TBF... ]
{ LC: Ya, hanya dibatasi hingga
sekitar 30% dari tiap buku. Aku sudah membaca pemberitahuan itu.
Tapi kita bisa memberikan
ringkasan setelah membacanya. Hahaha.
Itu akan menjadi sudut pandang
kita setelah membacanya. Malah lebih bagus!
Bisa melihat seberapa dalam
pemahaman kita.
Santai saja. Aku tahu apa yang
harus dilakukan.
Minggu lalu Guru memberiku 4 kata:
按步就班
Yang artinya: Ikuti setiap langkah
dan mengambil posisi atau prioritas.
Dan baru saja Guru memberiku: 量力以为
Yang berarti: Lakukan sesuai
dengan kemampuan atau kekuatanmu.
Kita perlu menyesuaikan diri dan
beradaptasi dengan berbagai perubahan karena tak ada satupun yang yang konstan
atau kekal. Ini adalah salah salah satu poin yang perlu dipahami, diatasi atau diterima
apa adanya dengan senang hati.
Hahaha! Apa mungkin mereka akan
mengambil langkah hukum untuk menuntut seorang fashi (lama) yang membabarkan
dharma secara online, yang bukan demi uang?
Komite pusat lupa bahwa
ajaran-ajaran dharma dari Guru tidak diatur oleh hak milik apapun, dan Guru
kembali mengulanginya kemarin dengan mengatakan bahwa ia tak akan menuntut
siapapun!
Lihatlah bagaimana komite pusat melenceng
dari ajaran Guru Akar?
Hahaha!
Salam semuanya :)
Lotuschef }
---
Aku ingat Guru baru-baru ini
berkata kalau beliau tak bisa menulis beberapa topik tertentu karena
topik-topik itu TIDAK MENJUAL!
Pernyataan atau ajaran-ajaran dari
seorang Buddha Hidup harusnya dianggap sebagai bagian sutra dari sebuah
Dharani, bukannya begitu?
Apapun yang dibagikan oleh Guru
adalah Dharani seperti halnya dengan Buddha Shakyamuni! Jadi kenapa menghalangi
guru berbagi ajaran seperti ini padahal demi memberi manfaat pada semua insan?
Apa teman-teman ada yang
memperhatikan kalau semua buku Guru akhir-akhir ini selalu dibundel dengan DVD
yang meningkatkan harga jualnya sebesar SGD 10? Harga sebuah buku biasanya SGD
12. Saat kamu membeli buku yang sama di Taiwan, ia tidak dibundel dengan DVD.
Apa para pembaca dari luar negri lebih kaya?
Apa bagian publikasi sedang ada
masalah besar? :)
Apa semua orang sudah lupa kalau
yang dibagikan oleh Guru adalah materi-materi Dharma?
Orang tak akan mengeruk keuntungan
massa dari hasil berbagi dharma khan?
Aku selalu berkata kalau ada yang
bertanya mengenai pelatihan diri, maka tak akan dikenakan biaya. Tapi kalau
konsultasi pribadi akan dikenakan biaya.
Guru juga berkata hal yang sama
saat beliau memulai sesi konsultasi lagi kali ini – beliau katakan: hanya boleh
bertanya mengenai pelatihan diri atau meminta transmisi abhiseka.
Kini coba berpikir layaknya orang
biasa dengan pola pikir duniawi. Mari kita menganalisa bagian publikasi.
Ada berapa banyak staf yang perlu
digaji per bulan?
Ada berapa banyak dari mereka yang
benar-benar dibutuhkan?
Laba dari penjualan digunakan
untuk mendukung Outlet Sastra di Wufeng yang baru dan mewah? Apakah terpikir
mengenai biaya overhead seperti sewa, listrik, dan depresiasi, serta masih ada
banyak lainnya?
Mohon maafkan cara pandangku yang bodoh,
tapi kukira hal ini menjadi Gajah Putih Besar (kepemilikan yang butuh banyak
biaya dan melebihi proporsi, daripada fungsi yang bisa disumbangkannya),
berhubung lokasinya kurang nyaman untuk dijangkau banyak pengunjung.
Mengkomersialkan ajaran Buddha
bukanlah disiplin ajaran buddhis.
Seorang nona dari Australia yang
berlindung (bersarana) dengan aliran tantra lain sempat mengantar kita untuk
menghadiri acara Guru di Melbourne. Ia juga mengunjungi rumah ibadah Satya
Buddha dan menawarkan diri untuk menunjukkan jalan.
Ia bertanya: Kenapa tiap kali
gurumu mengadakan acara, di sana selalu diadakan lelang? Kenapa kita dipaksa
membeli 10 buku, padahal kita hanya butuh SATU SAJA?
Aku rasa seperti halnya membangun
rumah ibadah, saat Alam Semesta mendukung kerja kerasmu, maka kamu akan
mendapatkan semua dukungan yang kamu perlukan!
Marilah kita duduk tenang dan
renungkan, apakah kita sedang atau telah dengan cara apapun “Melawan Hukum
Alam”?
Bukannya ajaran Guru yang tidak
diterima oleh para insan, tapi cara berpikir dan penghargaan/hasil akhir yang
diharapkan tim yang berpikir dengan cara duniawi inilah yang bermaksud “mengendalikan”
“hak milik” Guru!
Teman-teman yang mampu membeli
buku, kita bisa baca dan berbagi sudut pandang kita dengan mereka yang tak
mampu atau tak bisa membaca aksara mandarin, setuju?
Dharma adalah untuk dibagikan,
bila tidak maka ia akan kehilangan arti. Seperti contoh yang Guru selalu angkat
mengenai SENDIRIAN DI BULAN! Dharma tidak dibutuhkan saat kamu sendirian dan
tak ada insan yang kamu ajak berinteraksi.
Kenyataan yang terpenting adalah,
APA GURU BUTUH DANA DALAM JUMLAH BESAR untuk kehidupan sehari-harinya?
Kalau iya, maka beliau tak akan
menyalurkan semua persembahan dari para murid untuk amal, khan?
Berhati-hatilah akan Metode-metode
Kemudahan, mereka akan menjadi basi karena terpengaruh Keserakahan, Kebodohan,
Kebencian, Kesombongan, Nafsu dan lainnya.
Ingatlah selalu kalau kita ini
orang beragama Buddha dan seperti yang Guru sering katakan: KETAHUILAH APA YANG
KAMU BISA LAKUKAN DAN APA YANG TAK BISA KAMU LAKUKAN!
Oh ya! Coba pikirkan: Saat kamu
tak punya Jodoh (hubungan/kesempatan) atau Kebutuhan akan suatu Pengetahuan, janganlah
bersedih karena sesungguhnya tak ada masalah! Masalah harga buku dan beberapa
materi yang menjadi tak tersedia bagi khalayak ramai bisa saja merupakan berkah
yang terselubung!
Aku sendiri tak bisa mengatur
buku-buku dan materi lama yang telah Guru bagikan di tahun-tahun awal! Apalagi
harus menyerap dan BENAR-BENAR memahaminya serta menggunakannya semua untuk
memberi manfaat semua insan!
Hahaha! Selalu ada Guru kita
tersayang yang bijaksana dan berwelas asih yang akan memastikan kita belajar dalam
kecepatan kita tanpa mengalami kesusahan ataupun ketidakbahagiaan, ya?
Beliau berkata, bila kamu bisa
menjapa nama Buddha Amitabha, sebelum kamu meninggal dunia, japalah dan bawalah
Buddha Amitabha ke dalam fokusmu; maka kamu akan dibimbing dan diantar ke Tanah
Suci.
Ini adalah opsi yang lebih mudah bagi mereka yang benar-benar tak bisa
melatih diri.
Beliau juga berkata bahwa kamu
hanya perlu berkonsentrasi pada SATU! Berbagai macam hal yang Guru
ajarkan/bagikan hanyalah sebagai tambahan pengetahuan, dan bila mereka tak
sanggup kau jangkau, tak perlu bersedih. :)
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment