Tuesday, October 23, 2012

Lotuschef Bercakap-cakap – Meninggalkan Aliran Satya Buddha





Dibagikan dengan anotasi tambahan oleh Lotuschef – 4 Juli 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef in Conversation – Leave TBS


ST: [Setelah bertahun-tahun berada di dalam Aliran Satya Buddha, aku menemukan bahwa cara satu-satunya untuk melihat Buddha Sejati adalah dengan meninggalkan Aliran Satya Buddha. Bila tetap tinggal di dalam Aliran Satya Buddha, maka hanya bisa melihat Aliran Satya Buddha, tidak bisa melihat Buddha yang Sejati. Saat melihat Buddha yang Sejati, maka tidak ada masalah apakah meninggalkan atau tidak meninggalkan Aliran Satya Buddha... Menakjubkan.]

[Alasan mereka yang meninggalkan Aliran Satya Buddha adalah karena mereka tidak bisa melihat Buddha Sejati; tapi bagiku, aku meninggalkan Aliran Satya Buddha karena aku ingin melihat Buddha yang Sejati. Di sinilah perbedaannya.]

[Meski aku telah keluar, aku masih bersadhana sehari sekali, dengan Guru Akar yang sangat kuhormati, Buddha Hidup Lian Sheng, selalu duduk di atas kepalaku.

{Satu-satunya Pilihan} Ini hanya khusus untukku saja... mungkin tidak sama dengan orang lain. Seperti resep obat tertentu yang manjur buatku tapi bisa saja beracun bagi orang lain... inilah yang aku maksudkan..]

---

Lotuschef: Hi ST, Guru pernah memberitahuku: [Tinggalkan Aliran Satya Buddha.]

Hahaha! Akhirnya aku tahu kalau maksudnya adalah meninggalkan tradisi atau desas-desus seperti Vajra Acharya berkata bahwa..... atau teknik-teknik sadhana yang standar.

Temukan caraku sendiri!

Kau pernah turut serta dalam bersadhana bersamaku; menurutmu aku menjalankan instruksi Guru?

Salam. Aku mendoakan yang terbaik atas pilihanmu untuk meninggalkan Aliran Satya Buddha.

Aku harap cara pandangku berguna bagimu.

Selamat sekali lagi, kepada anggota keluarga baru dan berkat untuk semuanya!

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom!

---

Teman-teman sekalian, dalam ceramah Guru baru-baru ini (catatan penerjemah: per tanggal publikasi artikel asli), Beliau berkata bila ada keraguan maka bisa bertanya kepada-Ku atau para acharya yang mengetahui. Artinya tidak semua acharya tahu dan bisa mentransmisikan pengetahuan-pengetahuan khusus kepadamu, karena mereka tak tahu apapun mengenai topik-topik ataupun teknik-teknik tertentu juga.

Lihatlah pernyataan tersebut dengan obyektif, Guru ingin mengatakan supaya kita jangan melekat dengan berpikir bahwa kualitas pasti menyertai Bentuk (Rupa) tertentu, dan menjadi Terpaku dengan Rupa-rupa yang menurutmu atau menurut orang lain mereka punya kualitas.


Percaya atau tidak, Guru benar-benar mengajar siapapun yang cara pikirnya tulus mau belajar dan berbagi dengan semua insan.

Kira-kira hampir 2 tahun lalu, saat bermeditasi, Guru berkata kepadaku: Tinggalkan Aliran Satya Buddha.

Aku berkata: Kenapa? Aku masih belajar dan kamu juga tahu kalau aku masih sangat baru di dalam Satya Buddha ini.

Guru hanya tersenyum.

Namun dengan kesabaran dan kebijaksanaannya yang tiada batas, Ia menuntunku menjauhi Tradisi, Gosip, Pakem-pakem yang boleh/tak boleh dilakukan, acharya ini dan acharya itu berkata begini begitu...
Oleh karenanya kukatakan kalau aku hanya mendengarkan Guru dan bukan yang lainnya! :)

Bila aku mengikuti secara membabi-buta dan melatih diri sama seperti para umat pada umumnya, tak bisa dibayangkan apa jadinya aku hari ini!


Seperti ST, ia berkata kalau satu-satunya jalan untuk melihat Buddha yang Sejati adalah dengan meninggalkan Aliran Satya Buddha. Ia masih tetap bersadhana tiap hari dengan Guru berada di atas ubun-ubunnya!

Ia sedang mencari Buddha yang Sebenarnya, yang berarti Sifat Sejati Buddha-nya sendiri!

Makanya ia berkata kalau baginya inilah satu-satunya cara!

Dalam kasusku, aku melihat Guru, yang adalah seorang Buddha yang Sejati, yang memberitahuku untuk meninggalkan Aliran Satya Budha!

Hahaha! Teman-teman menikmatinya?

Selamat melatih diri!


No comments:

Post a Comment