Ditulis oleh Lotuschef – 22 Oktober 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef at Play – Territorial
Image © Maitreya7 (Photobucket)
Ada orang yang kerasukan di depan sebuah rumah ibadah.
Acharya rumah ibadah itu tidak bisa berbuat apa-apa terhadap orang yang kerasukan ini.
Seorang umat lain datang dan memberikan tepukan di badan orang yang kerasukan ini, begitulah kemudian ia segera tersadarkan kembali.
Namun acharya rumah ibadah itu memarahi si umat yang menolong tadi karena melangkahi dirinya di dalam [wilayah kekuasaannya] dengan membantu si orang yang kerasukan.
Ini kisah nyata yang diceritakan oleh beberapa orang murid yang hadir di rumah ibadah tersebut.
Jadi [muka] si acharya jauh lebih penting daripada kesejahteraan para umatnya?
Pada akhirnya dia akan segera sadar karena kehilangan banyak pengikutnya karena sikapnya yang kurang peduli.
Ada seorang murid yang aku temui di Taiwan, ia juga punya masalah yang sama – “pingsan” atau mulai kerasukan. Ya, aku benar-benar melihat kebanyakan acharya cuma berdiri sekitar 2 meter dari murid tersebut dan HANYA MENONTON!
Sangat kelihatan kalau tak pernah belajar cara menghadapi situasi semacam ini dari Guru, atau malah tidak pernah meminta Guru untuk mengajarinya.
Hahaha! Aku sendiri? Aku juga tak tahu bagaimana aku bisa tahu caranya berbicara pada “roh-roh” yang merasuki murid tersebut!
Tapi, setelah berurusan dengan “keadaan darurat” itu, hal yang terbaik adalah mengajari si “korban” untuk bertobat dan membayar hutang-hutang karmanya.
Ia yang pernah kubantu selalu mengirimkan email dan bertanya apakah acharya ini tulen dan bisa dipercaya atau tidak.
Ia dan keluarganya telah banyak melihat banyak dari mereka yang pergi menjauh saat “serangan” itu datang.
Saranku adalah supaya bersadhana dan membantu dirinya sendiri.
Mengungkapkan penyesalan (bertobat) dan membayar hutang-hutang karma.
Setidaknya dia beruntung karena menjadi murid Satya Buddha, dan tahu bagaimana cara menolong dirinya sendiri.
Di luar sana masih saja ada orang-orang yang menyerang atau menipu orang-orang lainnya padahal dirinya sendiri tak punya Jodoh (afinitas) untuk mendapatkan pertolongan atau belajar untuk menolong diri mereka sendiri.
Malam tadi saat puja api homa, Guru mengajarkanku teknik baru untuk menolong murid-murid membersihkan Qi/Prana yang telah basi di dasar paru-paru mereka. Hehe!
Sungguh bekerja dengan manjur! :)
Namun tentunya harus digunakan dengan “perintah” atau mantra yang relevan.
Juga perlu menggunakan “Kekuatan Prana” dari diriku untuk mendorongnya keluar!
Ternyata ceramah Guru hari ini juga sebagian besar mengenai “Prana”, efeknya dan cara penggunaannya!
Sekali lagi sungguh kebetulan!!!
Hahaha! Aku sangat sayang Guru, begitu juga aku mempercayai Beliau yang tahu hal terbaik di dalam segala situasi!
Apakah kamu juga mencintai dan mempercayai-Nya juga?
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment