Monday, January 30, 2012

30-1-2012 [9-6-2011 Paku Langit Kaisar Giok ]


9-6-2011 Jade Emperor's Heavenly Nails
9-6-2011 Paku Langit Kaisar Giok

Diterjemahkan oleh: Lotus Nino


Terdengar seram??
Ini kisah nyata yang pernah ditulis oleh Shizun di buku nomor 220.

Di umurnya yang ke-47, saat bangun dari tidurnya, si L menemukan kedua telapak kakinya seperti menempel.
Ia sudah mencoba berbagai macam hal tapi tetap saja kedua telapak kakinya saling menempel erat.
Saat berjalan, dia akan membentuk seperti huruf ‘O’.
Dia hanya dapat membuat langkah-langkah kecil dan terputus-putus.
Shizun mencari tahu penyebabnya.

Beliau menemukan versi L yang berada di suatu aula di Neraka. Kedua kaki si L di sini dipaku oleh Kaisar Langit sebagai hukuman atas penodaan (merusak) rupang-rupang suci para Buddha, Bodhisattva dan bahkan 500 Arhat.
Dalam kemarahannya, si L mengambil ‘pisau jagal’-nya dan memotong semua kaki rupang di sebuah vihara yang menyemayamkan para Buddha, Bodhisattva dan 500 Arhat.
Meski ia kini menyesali tindakannya, Paku Langit tersebut tidak dapat dilepas.

Shizun ingin membantunya namun Karma-nya begitu beratnya hingga seorang Buddha Hidup juga tidak bisa turut campur membantu.
L kemudian meninggal dengan Paku Langit yang juga masih menempel di kedua kakinya.


- - - - - - - - - -


Saya membaca artikel tersebut beberapa waktu lalu. Kemarin malam saat saya ‘bercakap-cakap’ dengan Shizun, Paku Langit muncul di penglihatan saya.

Saya saat itu sedang memberitahu Shizun mengenai para pengacara yang sungguh tidak etis dan membuat berbagai perubahan di dalam dokumen-dokumen tertentu atas permintaan kliennya. Mereka juga berbohong demi para kliennya.

Shizun sepertinya menunjukkan kepada saya seutas KAWAT TIPIS KEEMASAN seperti sebuah Paku yang menembus dan mengunci bibir para pengacara ini.

Saya seperti mendengar: “Ini akan menghentikan mereka supaya selamanya tidak Berbohong lagi.”

Saya juga ditunjukkan sebuah ‘video’ mengenai cara menggunakan Paku ini dan bagaimana cara mengunci mereka.

Haha! Wajah-wajah para pengacara yang saya jumpai mulai melesat satu per satu dan bibir mereka dipaku erat-erat.

Kemudian wajah-wajah orang yang berbohong dan menipu saya juga melesat muncul di hadapan saya.

Beberapa dari tangan mereka juga terpaku!!!

Wah saya sungguh kaget melihat begitu banyak wajah yang melesat muncul di hadapan saya, termasuk mereka yang menipu para istrinya (berselingkuh) dan para istri tersebut mencari bantuan lewat layanan kesejahteraan Buddhis tempat teman saya menjadi sukarelawan. Saya juga diminta membantu di sana.


Jadi siapa yang akan melakukan proses memaku tersebut? Saya???

Saya akan menulis selembar kertas doa yang akan saya kirimkan ke Kaisar Langit, menjelaskan mengenai para penjahat dan perbuatan-perbuatan mereka.

Sisanya sudah bukan urusan saya!!!

Haha! Kita lihat saja berapa banyak penjahat yang nanti bibir, tangan dan kakinya dipaku.


Karma buruk pada akhirnya akan berbuah.

Kita semua ini berpotensi menjadi Buddha, oleh karenanya menjahati kita sama saja seperti hal yang dilakukan oleh si L.

Dalam kasus si L, karma telah kembali dan kerusakan yang ditanggung sudah tidak dapat ditanggulangi.

Saya ingat pernah menjelaskan mengenai orang-orang yang menderita gagal ginjal, gagal jantung dan gagal organ-organ lainnya. Seperti inilah kerusakan yang sudah tidak bisa ditanggulangi, seperti kaki rupang-rupang di atas!

Jadi tidak heran kalau ada beberapa orang yang “tidak lengkap”! (maksudnya adalah jiwa/roh-nya tidak lengkap).

Ada sebagian lain dari diri mereka yang berada di dalam Neraka dan sedang menjalani hukuman meski saat ini mereka masih hidup di dunia.

Nanti  kalau saya melihat orang yang kehilangan ‘sebagian roh-nya’, saya akan meminta bantuan Shizun untuk menunjukkan di mana bagian yang hilang itu berada! Hahaha!

{Ada artikel lain yang berhubungan dan ditulis di dalam buku [Hati Yang Sejuk Pada Saat Itu -当下的清凉心] mengenai Raja Neraka di aula pertama yang menyidang seseorang bernama Zheng Ke yang dihukum dengan paku Kaisar Langit.} Saya akan membagikan artikel ini setelah menemukan bukunya.


Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment