Wednesday, January 11, 2012

11-1-2012 [31-5-2011 Raihlah Keseimbangan]


31-5-2011 达到平衡Achieve Balance

达到平衡 Raihlah Keseimbangan

Translated by : Lotus Junhao

Sumber :

http://lotuschef.blogspot.com/2011/05/31-5-2011-achieve-balance.html

 

Seseorang mengingatkan saya kembali pada suatu waktu ketika saya bertemu ZY pada triwulan pertama tahun 2009 sebelum saya ditabhiskan pada bulan Desember di tahun itu juga.

Orang ini memberitahuku bahwa dia melepaskan semua urusan bisnisnya. Tanpa mengeluh akan kesulitan yang dihadapi, dia menerjunkan dirinya ke dalam pelatihan diri ketika pertama kalinya dia mengangkat sarana (berlindung). Pada akhirnya hal ini mempengaruhi kondisi keuangannya secara drastis.

Baiklah! Saya mengingat sekitar sebulan setelah saya berjumpa dengan ZY, saya memberitahu dia bahwa dia harus MENYEIMBANGKAN kehidupannya sebelum dan sesudah dia bersarana. Dia tidak boleh mengabaikan keluarganya, teman-temannya dan pertemuan rutin untuk minum-minum atau kegiatan golf dan hal lainnya.
Dia selalu bersadhana hampir setiap hari di satu vihara tertentu / vihara lainnya. Sepertinya dia mengikuti kemanapun saya pergi melakukan sadhana.

Saya bertanya kepada dia pada suatu sore sebelum ritual Puja Asap (Dhuma Puja), apakah dia ingin “chu-cia” yakni menjadi seorang Bhiksu. Haha! Dia menjawab : “TIDAK.”

Dia dengan perlahan-lahan menyesuaikan diri dengan kehidupan pelatihan diri, menyatukan pelatihan diri ke dalam gaya hidupnya dan melatih diri dengan bahagia.

Masalah dia yakni dia sedikit tidak sabaran dan berpikir dengan meluangkan lebih banyak waktu untuk melatih diri / bersadhana maka akan memperoleh “hasil” dengan cepat.
Terakhir kali saya melihatnya, dia sedang melatih Tantra Dalam dan saya merasa khawatir kepadanya. Aura dia tidak terlihat bagus sama sekali. Dia merupakan orang yang wajahnya menyerupai sepotong roti yang larut terendam seperti yang saya tulis di artikel lainnya. Semua rupa wajahnya menghilang.

Dia juga mendekatkan diri kepada beberapa sadhaka “berpengalaman” yang mengakui diri mereka lebih “Hebat dalam Kekuatan Dharma” dibandingkan dengan seorang junior seperti saya.
Dia juga merupakan orang yang menyodorkan telepon genggamnya ke hadapanku untuk menunjukkan altar yang baru dia dirikan.
Pelindung Dharma saya memperingatkan saya agar tidak melihat dengan detail dan juga tidak mengomentarinya.
Saya hanya melihat sekilas dan kemudian berkata bahwa Padmasambhava duduk-Nya tidak terlalu nyaman.
Haha!
Sebenarnya pandangan sekilas tadi memberitahu saya lebih dari hal itu tetapi saya tetap diam.

Saya dengan rendah hati menyarankan kepada semua murid seDharma bahwa JANGAN SEGERA MELAKUKAN PENYESUAIAN EKSTRIM TERHADAP POLA HIDUP YANG BIASA DIJALANI SETELAH BERSARANA.
Bagilah waktu untuk melatih diri dengan terlebih dahulu bersadhana dalam jangka waktu yang pendek dan kemudian dengan perlahan menambahkan waktu bersadhana setelah suatu jangka waktu tertentu.
Keluarga, teman-teman dan bisnis / karir Anda tidak seharusnya terpengaruh secara drastis karena pelatihan diri tersebut.

Kuncinya yakni sebuah Keseimbangan dimana Anda tidak membuat siapapun merasa TIDAK BAHAGIA dengan mengabaikan mereka karena pelatihan diri Anda.
Buddha mengajarkan cara-cara untuk menemukan Kebahagiaan bagi diri sendiri dan juga insan lainnya.

Ketika Anda menolong seseorang menyeberang jalan karena mereka tidak setangkas Anda ataupun karena penglihatan mereka tidak begitu bagus maka kenyataannya Anda sedang melatih diri. Ini merupakan Boddhicitta.
Tidak terdapat suatu ketentuan tegas dan memaksa yang mengharuskan Anda mengurung diri sendiri untuk duduk dan melatih diri.

Jika Anda mendengarkan Shizun, Samadhi merupakan suatu keadaan yang Damai dan tenang yang secara permanen berada di dalam diri Anda dan tidak terdapat istilah “memasuki / keluar” dari Samadhi.
Selama Anda tidak terpengaruh oleh keadaan di sekitar Anda, yang mengarah pada timbulnya Karma Buruk, maka Anda selalu berada dalam keadaan Samadhi.

Jangan salah menafsirkan apa yang diajarkan oleh Shizun dan Buddha kepada kita.

Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

 

No comments:

Post a Comment