Tuesday, November 15, 2011

15-11-2011 [1-2-2011 Mulut/Pena yang tajam dan mematikan bagaikan sebilah pedang]



1-2-2011 Mouth/Pen Sharp & Lethal as Sword
1-2-2011 Mulut/Pena yang tajam dan mematikan bagaikan sebilah pedang
Translated by Lotus Nino
Sumber:


Shizun berkata bahwa Mulut (ucapan) dan Pena (tulisan) itu tajam dan mematikan bagaikan sebilah pedang.

Ada banyak anak yang terlahir dengan ketidakmampuan berbicara. Pernahkah teman-teman berpikir kenapa bisa demikian?

Saya bertemu dengan seorang anak yang hanya dapat mengeluarkan suara mono-syllable (satu suku kata) saja. Pokoknya selain hal itu, semuanya sehat dan baik-baik saja layaknya anak-anak umur 5 tahun pada umumnya.
Orang tuanya cemas dan terus-menerus bepergian kemana-mana untuk mencari penyembuhan bagi si anak.

Hari ini seseorang bertanya kepada saya bagaimana cara menolong seorang anak berumur 4 tahun yang menderita masalah yang sama.

Kira-kira 30 tahun yang lalu, seorang anak perempuan terlahir dalam keluarga pedagang teh yang saya pernah ceritakan di artikel sebelum ini – Karma Kolektif. Anak itu sudah tidak dapat bicara sejak lahir. Dicarikan berbagai macam cara juga masih tidak berhasil. Tapi sekarang dia menjadi seorang pengacara.

Pada kenyataannya, beberapa anak pada kehidupan lampaunya adalah pengacara / hakim / penulis atau mereka dengan posisi yang tinggi. Dengan menggunakan mulut / pena-nya, mereka melukai dan mencelakai banyak orang sampai tingkat yang fatal.

Si wanita pengacara yang disebutkan di atas tadi baru mulai dapat berbicara saat mencapai umur 6 tahun. Dia menyelesaikan sekolahnya sampai lulus universitas dengan baik dan menjadi seorang pengacara pada umur 26.

Sekarang, kenapa dengan Karma ucapannya yang telah mencelakai orang-orang di kehidupan lalunya malah kini masih tetap diberi kesempatan untuk melakukan hal yang sama dengan menjadi seorang pengacara?

Ya ya, Buddha dan Bodhisattva sungguh bijaksana dan berwelas asih.
Dia diberikan kesempatan dalam kehidupan kali ini untuk memperbaiki karmanya. Tapi sungguh disayangkan, dia terlahir di dalam keluarga pedagang teh dengan garis keturunan yang penuh dengan kekuatan karma buruk.
Dan tentu saja dia menjadi salah satu bagian dari kekuatan karma buruk mereka.

Saat melihat tindakan-tindakan karma-nya, dia juga akan mengikuti para sanak-saudaranya terjatuh ke tiga alam rendah selama banyak kalpa mendatang.

Lalu mengapa saya tidak mengulurkan bantuan untuk menyelamatkan dirinya dan sanak-saudaranya?

Shizun berkata: Saya tidak punya pilihan selain melepaskan mereka yang telah menyimpang dan menyelamatkan mereka saat mereka kembali kepada Saya di kehidupan mendatang.

Oleh karenanya, sungguh ada beberapa yang kita tidak dapat bantu/selamatkan karena pengaruh karma buruknya yang terlalu parah. Kita terpaksa membiarkan mereka ‘membayar’ hutang-hutang karmanya ke 3 alam rendah terlebih dahulu.

Bila kita melihat ke eksposisi “Dharani Usnisa Vijaya”, ada bagian yang menceritakan: ShanZhu, seorang dewa di alam surga, ternyata harus melewati 7 kali kehidupan mendatangnya menjadi berbagai jenis hewan sebelum mendapatkan tubuh manusia. Saat mendapatkan tubuh manusia juga akan dalam bentuk yang jelek, cacat dan banyak yang akan menjauhinya. Sebagai tambahan dia juga akan terlahir sangat miskin. Singkatnya, penderitaan amat sangat yang disebabkan oleh karma buruk yang parah juga.

Dengan tulus saya meminta teman-teman pembaca untuk membantu menyebarkan pesan kepada mereka yang menggunakan kemampuannya untuk melukai/mencelakai insan lain untuk segera bertobat.

Tidak ada kata terlambat untuk bertobat selama Anda masih hidup dan bisa memperbaiki semua kesalahan-kesalahan di masa lampau.


Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment