Thursday, February 2, 2012

Raja Setan Mulut Berapi

Artikel asli ditulis oleh Lama Lotus Chef pada tanggal 1 Februari 2012

Tautan ke artikel tersebut : Fire-mouthed Ghost King


Diterjemahkan oleh: Lotus Nino




Raja Setan (Hantu) Mulut Berapi punya banyak nama, antara lain: Raja Setan Muka Terbakar, Raja Setan Muka Hangus, Pu Du Gong, dan lain sebagainya.


Beliau adalah salah satu emanasi (perwujudan) dari Avalokiteshvara.


Banyak tempat yang menjadikan pemujaan kepada-Nya sebagai tradisi sebelum bulan ke-7 (penanggalan bulan) dimana biasanya orang-orang berdoa kepada para hantu atau arwah. Banyak orang yang percaya bahwa Beliaulah yang mengurus semua hantu/arwah di bumi ini.


Nama Raja Setan Muka Terbakar muncul dalam sebuah sutra yang menjelaskan pertemuan-Nya dengan Ananda.


Ananda, murid Sang Buddha, sedang berada dalam meditasinya yang mendalam dan tiba-tiba ia bertemu dengan sebuah tubuh yang kurus kering dengan muka yang terbakar dengan api besar – seorang raja setan yang unik dan kelihatan luar biasa kesakitan. Dia datang kepada Ananda dan berkata bahwa dalam tiga hari Ananda akan terjatuh ke Alam Setan Kelaparan.


Untuk menghindari nasib buruk ini, Ananda harus beramal kepada ratusan ribu Setan Kelaparan dan para hantu lainnya, memberi mereka masing-masing satu takaran makanan dan minuman serta memberikan persembahan kepada Tri Ratna.


Ananda memberitahukan hal ini kepada Buddha, dan Buddha kemudian mengajarinya “Dharani Persembahan Makanan”. Makanan yang telah diberkati berubah menjadi Persembahan Dharma, ke atas dipersembahkan kepada Tri Ratna, dan ke bawah dipersembahkan kepada para mahluk di tiga alam rendah. Dana amal demikian akan mengurangi penderitaan para setan, sehingga mereka mampu membuang bentuknya sebagai setan dan mendapatkan kelahiran kembali di Alam Surga.


Ananda melakukan semuanya yang diinstruksikan oleh Buddha. Ia mendirikan sebuah altar dengan papan perintah Raja Setan Muka Terbakar dan mempersembahkan bermacam-macam makanan yang bersih kepada para Sangha untuk memohon pemberkatan dari mereka sehingga nasib buruknya dapat dihindari.



- - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - -



Berikut adalah potongan artikel yang diterjemahkan dari Buku Shizun No.161 – Pikiran Yang Sejuk.


--- Dalam perjalanan astralku ke Neraka untuk berbagi Dharma, aku bertemu dengan seorang Raja Setan. Beliau punya dua tanduk, matanya bagai lonceng tembaga, memancarkan sinar yang menakutkan, lidahnya menjulur panjang beberapa kaki, kedua gigi taringnya terlihat, tubuhnya berwarna biru, bentuknya sungguh sangat menakutkan.


Namun aku tahu bahwa “Raja Setan Muka Hangus” ini adalah seorang Bodhisattva yang tinggi tingkatannya. Beliau adalah perwujudan Avalokiteshvara dari sumpah-Nya untuk membantu dan meringankan berbagai macam penderitaan di Neraka. Emanasi-Nya tersebar di seluruh penjuru untuk menyelamatkan insan yang tak terbatas banyaknya.


Sungguh besar sumpah Bodhicitta Sang Avalokiteshvara. Ia tidak hanya tampil dalam 32 bentuk perwujudannya saja. Semua emanasi-Nya berada di semua alam, termasuk Sang Raja Setan Muka Hangus yang berada di Neraka. Semuanya bertujuan menolong dan memberkati para insan. Tiada satupun yang ditinggalkan-Nya.


Saya menangkupkan kedua telapak tangan saya di depan dada dan bertanya kepada Raja Setan: 「Di Neraka ada Raja Setan, lalu kenapa masih banyak para insan di sana?」


Beliau menjawab: Para insan di Neraka, kebanyakan tidak ingin ditolong dan menolak bantuan, di sini tidak ada jodoh dan mereka tidak percaya bahwa ada yang bisa menolong mereka, jadi sungguh susah untuk diselamatkan meski dengan segala ketulusan hati.


Saya berkata:「Buddha pernah berkata bahwa bahkan mereka yang telah melakukan 5 dosa besar, hatinya dipenuhi dengan 10 kejahatan, fitnah dan kebohongan, kepalsuan, terus-menerus melakukan tindakan kriminal, saat meninggal pasti akan jatuh ke Neraka Avici; namun saat bertemu dengan Kalyanamitra (teman spiritual) yang sekali saja mengajarinya untuk menjapa nama Buddha, dan insan yang bersangkutan mau mempercayainya, mengembangkan rasa bertobat, menjapa nama Buddha sebanyak sepuluh kali, maka Neraka-pun dapat berubah menjadi Tanah Suci. Dengan cara ini, mereka yang berada di Neraka meski sedang menjalani (mengalami) penderitaan yang tak terbatas, asalkan mau menjapa nama Buddha sepuluh kali saja, bukankah seharusnya semuanya dapat diselamatkan?」


Raja Setan menimpali: Anda lihat jaman sekarang ada rumah penjagalan hewan, di sana mahluk-mahluk hidup dikumpulkan untuk dibunuh, kegiatan ini terus-menerus berjalan tanpa henti. Anda lihat rumah bordil dengan desahan dan jeritan menjijikkan yang tiada henti. Anda lihat rumah judi di mana mereka berteriak menang-kalah terus menerus. Orang-orang seperti ini, mana yang bisa menjapa nama Buddha?


Beliau meneruskan: Rumah jagal tidak pernah berhenti, rumah bordil tidak pernah berhenti, rumah judi juga tidak pernah berhenti. Pembunuhan, pencurian, pelacuran, kebohongan, alkohol(mabuk-mabukan) juga tidak ada akhirnya. Keserakahan, kemarahan, kebodohan, juga tidak berhenti. Semuanya muncul dari suara dan pemandangan. Saat hati melihat maka Karma dan berbagai Bentuknya akan muncul dari dalam sana. Kalau begini, bagaimana Neraka bisa kosong?


Saya membisu.


Raja Setan melanjutkan: Mereka yang dapat saya selamatkan juga karena punya jodoh dengan Buddha. Namun mereka dengan karma buruk yang dilakukan oleh tubuh – ucapan –pikiran dan berbagai kejahatan lainnya yang tidak bisa dihancurkan semuanya, mereka-mereka ini akan langsung masuk ke neraka dan mengalami penderitaan yang tak terbatas; tapi sifat Baik sejati mereka tidak akan pernah rusak. Saya, Sang Raja Setan, oleh karenanya menjelaskan Dharma dan Dharani kepada mereka. Saya jelaskan kepada mereka mengenai hati Sang Buddha. Bila ada yang percaya pada ajaran-ajaran Buddha, atau bisa menjapa nama Buddha Amitabha, saat kesempatan dan jodoh sudah muncul, pasti akan diselamatkan.


Saya bilang:「Kalau begitu, dengan cara tersebut, akan ada banyak yang terselamatkan?」


Raja Setan menjawabku: Belum tentu. Kenapa? Anda lihat di jaman sekarang, tempat-tempat yang menyebarkan Dharma sungguh sangat sedikit. Bahkan tempat di mana Dharma disebarkan, yang mempercayainya juga sangat sedikit. Dari mereka-mereka tadi, yang percaya dan mau melatih diri dengan tekun jauh lebih sedikit lagi. Otomatis, mereka yang dapat diselamatkan juga sangat sedikit!


Betapa sedihnya hati saya mendengar hal tersebut. ---



- - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - -



Hahaha!


Kenapa tiba-tiba saya membahasmengenai Raja Setan?


Ini berhubung saya bertemu dengan seorang murid yang dapat melakukan penyeberangan Bardo dengan bantuan Sang Raja Setan.


Karena saya belum menemukan artikel yang menjelaskan bagaimana Raja Setan ini dapat melakukan penyeberangan ke AlamSurga bagi para setan/hantu, saya pikir belum saatnya saya membagikan metodeyang murid tersebut bagikan kepada saya.


Mungkin teman-teman yang pernah membaca artikel Shizun yang menjelaskan penyeberangan hantu ke Alam Surga dapat membagikannya dengan saya. Saya akan menerjermahkannya semampu saya.





Amituofo

True Buddha School

Pure Karma

Lotuschef



No comments:

Post a Comment