Monday, February 20, 2012

Patanjali dan jalan yoga-nya yang berunsur delapan 17-2-2012


17-2-2012 Patanjali and his eightfold path of yoga
17-2-2012 Patanjali dan jalan yoga-nya yangberunsur delapan


Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Patanjali and his eightfold path of yoga– Sherry Roberts


- - - - - - - - - - - - - - - -


Bila Anda melakukan pose perahu (navasana) hanyauntuk mendapatkan perut yang lebih rata maka, menurut Patanjali, Anda malahsedang melewatkan perahu itu sendiri.

Patanjali, yang sering disebut sebagai “BapaYoga”,  adalah seorang yang menyusunpikiran dan pengetahuannya mengenai yoga ke dalam Sutra Yoga Patanjali. Didalam karyanya ini, Patanjali menyusun 195 sutra atau ungkapan-ungkapan singkatyang merupakan sebuah cetak biru etika yang penting bagi mereka yang inginmenjalani kehidupan yang bermoral dan menggabungkan ilmu yoga ke dalamkehidupan mereka.

Meski tidak ada yang bisa memastikan kapan Patanjalihidup dan menulis sutra-sutranya, diperkirakan si dokter yang rendah hati danyang menjadi salah satu orang bijak yang menjelajahi India ini hidup antara 200SM hingga 200 M.

Di dalam dunia di mana kita berusaha mengompressemua hal menjadi tips praktis dan komentar-komentar singkat, Patanjali lewat195 panduan singkatnya untuk menuju pencerahan tampil cocok dengan kondisitersebut. Tapi menurut Patanjali, kesederhanaan malah bisa memperdaya. Dan padakenyataannya, banyak cendekiawan yang masih tidak setuju dengan beberapa halyang dimaksud Patanjali dalam beberapa sutra karyanya.

Sutra Yoga dianggap sebagai naskah pokok untuksistem yoga, namun Anda tidak akan menemukan satupun gambaran mengenai posturatau asana di dalamnya. Sutra ini merupakan sebuah panduan untuk hidup denganbenar. Pada intinya, Patanjali berkata, Anda tidak akan bisa melatih asana didalam kelas yoga, merasakan peregangan, dan kemudian pulang ke rumah untukbermain-main dengan anak-anak Anda, memasak makanan, berteriak kepada parakaryawan Anda, dan melakukan penipuan terhadap pajak Anda. Yoga ada pada lebihdari sekedar itu – yoga dapat membantu Anda untuk melatih tubuh, pikiran dankesadaran spiritual.

Inti dari ajaran-ajaran Patanjali adalah JalanYoga Yang Berunsur Delapan. Ajaran ini juga disebut sebagai Delapan CabangPatanjali karena mereka saling terjalin bagaikan cabang-cabang sebuah pohon didalam hutan. Ajaran-ajaran ini bukanlah perintah (meski kadang nampak sepertiitu), hukum, atau aturan-aturan yang keras dan mengikat; namun mereka lebihberupa saran-saran Patanjali untuk hidup dengan lebih baik lewat (menerapkan)yoga. Berikut ini adalah delapan cabang tersebut.


Yama

Yamaadalah perilaku sosial, mengenai bagaimana Anda memperlakukan orang lain dandunia di sekitar Anda. Ia adalah prinsip-prinsip moralitas. Kadang ia jugadisebut sebagai “apa yang jangan dilakukan” atau semacam larangan-larangan. Yama terbagi menjadi lima macam:

·       TanpaKekerasan(Ahimsa). Jangan melukai mahluk manapun baik lewatpikiran maupun perbuatan. Dalam bukunya “Otobiografi Seorang Yogi”, ParamahansaYogananda bertanya kepada Mahatma Gandhi mengenai definisi ahimsa. Gandhi berkata, “Menghindari perbuatan yang melukai mahlukhidup manapun baik lewat pikiran maupun perbuatan.” Yogananda bertanyabagaimana kalau seseorang terpaksa membunuh seekor ular kobra untuk melindungiseorang anak. Gandhi tetap bertahan dengan sumpah ahimsa-nya, namun ia menambahkan, “Saya harus mengakui bahwa sayatidak dapat melanjutkan pembicaraan ini dengan tenang kalau saya berada dihadapan seekor ular kobra.”


·       Kebenarandan kejujuran (satya).Tidak berbohong. Berlaku curang terhadap pajak pendapatan Anda masuk ke dalamkategori ini.


·       Tidakmencuri (asteya).Tidak mencuri obyek-obyek material (mobil) atau benda-benda tak berwujudseperti pusat perhatian atau kesempatan anak Anda untuk belajar bertanggungjawab atau mandiri lewat mengerjakan berbagai hal dengan dilakukan oleh dirinyasendiri.


·       Tidakbirahi (brahmacharya).Jangan kuatir, Anda tidak diminta untuk selibat. Banyak yogi berusia lanjutyang telah menikah dan punya keluarga juga. Ia yang melatih brahmacharya akan menghindari acara seksyang tidak berarti dan, seperti yang dikatakan oleh guru yang tersohor – B.K.S.Iyengar, “melihat keilahian dalam segala sesuatu.”


·       Tidakposesif (aparigraha).Bebaskan diri Anda dari keserakahan, kegiatan menimbun, dan mengumpulkan.Apakah Anda benar-benar butuh tambahan sepatu? Mobil lain? Atau memonopolipembicaraan tiap kali Anda bertemu (bercakap-cakap) dengan teman Anda? Buatlahhidup Anda sesederhana mungkin.


Niyama

Niyamaadalah disiplin dan tanggung jawab spiritual, mengenai bagaimana kitamemperlakukan diri kita sendiri. Kadang ia disebut sebagai “memperhatikan”, apayang perlu dilakukan, atau apa yang harus dilakukan. Niyama juga terbagi menjadi lima macam:

·       Kesucian(shauca). Kesucian didapatkan melaluipelatihan lima yama, yang akan membantu membersihkan kondisi fisik dan pikirandari hal-hal negatif. Anda perlu membersihkan diri Anda, pakaian Anda, danlingkungan Anda. Memakan makanan yang segar dan sehat. Dan lain kali saat Andabercanda mengenai memperlakukan tubuh Anda layaknya sebuah kuil, ingatlahmengenai niyama ini.


·       Kepuasan(santosha). Latihlah ketenangan danbelajar berpuas diri lewat menemukan kebahagiaan dengan apa yang Anda punyaidan menyadari siapa diri Anda. Carilah kebahagiaan di saat ini, bertanggungjawablah akan keberadaan Anda sekarang dan berkembanglah dari sana.


·       Kecermatan(tapas). Tunjukkan disiplin dalamtubuh, ucapan, dan pikiran Anda. Tujuan dari mengembangkan disiplin diribukanlah untuk menjadi pertapa, tapi untuk mengendalikan dan mengarahkanpikiran dan tubuh Anda untuk tujuan spiritual yang lebih tinggi.


·       Mempelajarinaskah suci (svadhyaya).Pelajarilah naskah-naskah suci, mengenai buku apa saja yang menginspirasi danmengajar diri Anda. Pendidikan dapat mengubah cara pandang seseorang mengenaikehidupan. Seperti yang dikatakan oleh Iyengar, seorang manusia akan mulai“menyadari bahwa semua ciptaan adalah untuk tujuan bhakti (pemujaan) bukannya bhoga(kenikmatan), bahwa semua ciptaan adalah ilahi, bahwa ada unsur keilahian dalamdiri kita sendiri dan bahwa energi yang menggerakkan diri kita adalah samadengan yang menggerakkan alam semesta.”


·       Hidupbersama dengan kesadaran ilahi (ishvara-pranidhana). Mengabdikan dirikepada Tuhan, Buddha, atau apapun yang Anda anggap ilahi.


Asana

“Postur yoga itu mantap, ringan dan tidakdipaksakan,” kata Patanjali. Beliau membandingkan hal ini dengan beristirahatseperti ular kosmis di atas air keabadian. Meski Orang-orang Barat seringmenganggap latihan asana atau postur sebagai sebuah program latihan atau carauntuk menjaga kebugaran, Patanjali dan para yogi jaman dahulu lainnyamenggunakan asana untuk mempersiapkan tubuh sebelum melakukan meditasi. Supayakita bisa duduk dalam jangka waktu lama untuk melakukan perenungan itumembutuhkan tubuh yang luwes dan kooperatif. Kalau Anda bisa terlepas dariberbagai macam gangguan fisik – seperti kaki Anda yang menjadi mati rasa – danAnda bisa mengendalikan tubuh Anda, maka Anda juga akan bisa mengendalikanpikiran Anda. Patanjali berkata, “Postur akan dapat dikuasai lewat melepaskantubuh dan pikiran dari ketegangan dan kegelisahan dan bermeditasi mengenai ananta (yang tiada berbatas).”


Pranayama

Pranaadalah kekuatan atau energi kehidupan yang berada di mana saja dan mengalirdalam diri setiap mahluk melalui nafas. Sedangkan Pranayama adalah cara mengendalikan pernafasan. Gerakan-gerakandasar pranayama adalah menarik nafas,menahannya, dan menghembuskannya. Iyengar berkata, “Kehidupan sang yogi tidakdiukur dengan banyaknya hari (yang dilewati) namun oleh banyaknya nafas (yangdihembuskannya). Oleh karenanya, ia mengikuti pola ritme pernafasan dalam yanglambat dan benar.” Pelatihan pranayamaini akan membersihkan dan membuang berbagai gangguan dari dalam pikiransehingga si praktisi akan lebih mudah berkonsentrasi dan bermeditasi.


Pratyahara

Pratyaharaadalah menarik mundur semua sensasi inderawi. Pratyahara akan berlangsung saat meditasi, pelatihan nafas, ataupelatihan postur-postur yoga – kapan saja saat Anda mengarahkan perhatian Andake dalam diri Anda. Konsentrasi, di dalam ruang yoga atau ruang rapat, adalahsebuah peperangan dengan semua sensasi yang mengganggu. Saat Anda telahmenguasai pratyahara, maka Anda akandapat berfokus karena Anda tidak akan lagi merasakan gatal pada jempol kakiAnda atau mendengar dengungan suara nyamuk di dekat telinga Anda atau menghirupbau berondong jagung (popcorn) yangmeletus di dalam microwave.


Dharana

Konsentrasi atau dharana meliputi proses melatih pikiran agar bisa berfokus padasatu titik atau gambar. “Konsentrasi adalah mengikat pikiran ke suatu tempat,”kata Patanjali. Tujuannya adalah untuk menenangkan pikiran – dengan lembutmenghilangkan pikiran-pikiran yang berlebihan dan tak berguna – lewat membawadan mengunci pikiran Anda kepada obyek-obyek seperti nyala lilin, bunga, ataumantra. Di dalam dharana, konsentrasidilakukan dengan mudahnya (tanpa usaha). Anda akan tahu kalau pikiran Andasedang berkonsentrasi saat Anda sudah tidak menyadari berlalunya waktu.


Dhyana

Meditasi yang tak terinterupsi (terganggu) tanpamenggunakan sebuah obyek dinamakan sebagai dhyana.Konsentrasi (dharana) akan membawadiri Anda ke dalam kondisi meditatif. Tujuan dari meditasi bukan untukmenghilangkan kesadaran atau kekosongan. Ia adalah kesadaran tinggi danpenyatuan dengan alam semesta. Lalu bagaimana cara Anda membedakan antarakonsentrasi dengan meditasi? Bila Anda mulai sadar akan adanya gangguan, makaAnda hanyalah berkonsentrasi, bukan bermeditasi. Ketenangan yang didapatkan didalam meditasi akan tertumpah ke dalam semua aspek kehidupan Anda – ke dalamhari kerja Anda yang penuh dengan kesibukan, saat berbelanja keperluansehari-hari, saat mengkoordinasi pesta Halloween di sekolah anak Anda.


Samadhi

Tujuan akhir dari jalan berunsur delapan untukberyoga ini adalah Samadhi ataukenikmatan absolut. Ini adalah perenungan yang murni, kesadaran super (palingtinggi), di mana Anda dan alam semesta telah melebur menjadi satu. Mereka yangtelah mencapai samadhi adalah merekayang telah tercerahkan. Paramahansa Yogananda menamakan hal ini sebagai kondisiPenyatuan dengan Tuhan.


Delapan cabang ini bekerja bersama-sama: Limatahap pertama – yama, niyama, asana,pranayama dan pratyahara – adalahprayoga (bagian pendahuluan) dan digunakan untuk membangun fondasi kehidupanspiritual. Mereka berkaitan dengan tubuh dan otak. Tiga tahap akhir, yang tidakakan bisa diakses tanpa adanya prayoga, berhubungan dengan perbaikan pikiran.Mereka akan membantu sang yogi untuk mencapai pencerahan atau realisasi penuhakan penyatuan dirinya dengan Roh Ilahi. Pencerahan akan berlangsung selamanya,sedangkan perut yang rata bisa menghilang dengan pesta pora dalam seminggu.



Sumber-sumbertambahan:

Beberapa buku yang menjelaskan Jalan YogaPatanjali Yang Berunsur Delapan secara lebih mendalam:


Buku “Yoga:Discipline of Freedom” oleh Barbara Stoler Miller adalahsebuah terjemahan dan hasil diskusi mengenai Sutra-sutra Yoga.



Dibagikan oleh Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment