Thursday, February 2, 2012

Bodhicitta Agung, Hati dari Pencerahan Sempurna 24-6-2011


24-6-2011 Mahabodhicitta, the Mind of PerfectEnlightenment
24-6-2011 Bodhicitta Agung, Hatidari Pencerahan Sempurna


Diterjemahkan oleh: Lotus Nino


Petikan artikel dari buku ShizunNo.154: Aura Kebijaksanaan, 智慧的光環.
Ditulis oleh: Buddha Hidup Sheng-yenLu
Diterjemahkan ke Bahasa Inggris olehTim Penerjemah True Buddha Foundation



BAB 26 – Bodhicitta Agung, Hati dari Pencerahan Sempurna


Kita semua tahu bahwa untuk melatihdiri kita bisa mengambil jalur Hinayana ataupun Mahayana.

Hasil pencapaian dari Hinayana bisadikategorikan sebagai Sravaka bodhi (pendengar) dan  Pratyekabuddha bodhi (mereka yang mencerahidiri sendiri, tanpa ada guru pembimbing).

Sedangkan pencapaian dari Mahayanaadalah Bodhi yang maha tinggi, Pencerahan Sempurna yang tertinggi yangdidapatkan saat mencapai kebudhaan.

Sebenarnya, bangkitnya BodhicittaAgung (Mahabodhicitta) ini adalah bangkitnya Pencerahan Sempurna YangTerunggul.

Mahabodhicitta adalah hati yang dibutuhkan untuk mewujudkanjalan bodhisattva: membebaskan semua insan yang hidup dalam empat macam bentukkehidupan, enam alam samsara dan sembilan tingkat realitas, sehingga merekabisa memasuki Nirvana.

Hati seperti ini luasnya tiada batas dan oleh karenanya disebutsebagai Mahabodhicitta.


Saya, Buddha Hidup Lian-sheng,membuat sumpah untuk menyelamatkan para insan di dunia Saha ini selama sayahidup, dan dalam melakukannya saya rela mengorbankan diri saya seluruhnya.

Bila neraka belum kosong, maka sayatidak akan mencapai kebuddhaan. Sumpah yang saya buat semacam ini padaprinsipnya sudah merupakan Mahabodhicitta.


Dengan membuat (mengucap) sumpah,maka yang mengucapnya harus melaksanakannya.

Kalau ada yang bersumpah untukmembangun komunitas agama yang terbesar di dunia, membangun biara terbesar didunia, dan membangun organisasi amal terbesar di dunia – bodhicitta semacam inisudah lumayan besar.

Namun ia jauh kalah dibanding denganmereka yang membebaskan para insan dari empat macam bentuk kehidupan (daritelur – seperti burung; dari rahim – seperti mamalia; dari kelembaban atau air– seperti cacing dan ikan; dan metamorfosis – seperti ngengat yang keluar darikepompong) dan enam alam (dewa, manusia, asura, mahluk di neraka, setankelaparan, dan binatang) dalam banyak kehidupan.


Praktisi Satya Buddha harusmembangkitkan hati Pencerahan Sempurna Nan Agung dalam setiap sadhana dantindakan yang dilakukannya.

Ia harus ingat bahwa pencerahantersebut tidak hanya untuk dirinya saja, namun demi para insan, dan merekaselalu diutamakan terlebih dahulu.

Untuk dirinya sendiri adalah urusanbelakangan. Hanya dengan cara itulah maka ia dapat mengurai belitan karma danmencapai pencerahan dalam kehidupan kali ini.

Di sisi lain, kalau melekat kepadapemikiran ‘vihara saya’, ‘kawasan saya’, ‘reputasi saya’, ‘keberuntungan saya’pastilah bukan Mahabodhicitta.

Mahabodhicitta mendahulukan para insan sebelum diri sendiri, dansudah pasti bukan memikirkan mengenai diri sendiri.

Jadi bila bukan Mahabodhicitta, makadisebut apa kondisi pikiran seperti itu? Jawabannya sederhana: Itu adalahpikiran yang egois.



Amituofo
True Buddha School
Pure Karma
Lotuschef

No comments:

Post a Comment