Original Script: GM, Living Buddha Lian Sheng 1997-10-29
English Translation: Lotuschef
Bahasa Translation: Lotus Jun Candra
Original Script : GM, Living Buddha Liansheng
Mari kita membahas tentang aliran Hinayana dan Mahayana. Umat Buddhis
mengetahui bahwa Hinayana diibaratkan Kendaraan Kecil sedangkan Mahayana
diibaratkan Kendaraan Besar. Maka dari itu, Kendaraan Kecil dapat
menyeberangkan sedikit makhluk atau bahkan hanya diri sendiri. Di sisi lainnya,
Kendaraan besar dapat menyeberangkan atau menyelamatkan lebih banyak makhluk.
Hinayana suka mengatakan murid Mahayana : “Suka memberikan janji kosong
untuk menyelamatkan banyak makhluk? Menyelamatkan diri sendiri pun bahkan tidak
dapat!”
Mahayana juga suka mengkritik Hinayana : ”Kalian hanya peduli tentang
diri sendiri, terlalu egois, Yang Hanya Mencerahi Diri
Sendiri, hanya menyelamatkan diri sendiri,
tidak mempedulikan makhluk lain.”
Sebenarnya saya berpikir seperti ini, ketika anda melatih Buddhisme,
baik menekuni Hinayana ataupun Mahayana, semuanya tergantung pada Jodoh. Semua
masalah jika ditinjau dari sudut pandangku, jalan yang manakah yang akan
dipilih untuk ditekuni semuanya bergantung pada Jodoh, tidak dapat dipaksakan.
Dapat disimpulkan bahwa semuanya memiliki Jodoh Pribadi masing-masing dan tidak
dapat dipaksakan.
Kenapa saya menyimpulkan
demikian? Karena saya melihat para makhluk semuanya berperilaku demikian.
Beberapa di antaranya bahkan tidak dapat melatih diri mereka dengan baik, jadi
mereka tidak menekuni Hinayana, apa lagi yang dapat ditekuni? Dia kesulitan
dalam melatih diri. Jadi anda menyuruhnya untuk pergi menyelamatkan para
makhluk, bukankah hal tersebut mustahil? Dia tidak mungkin menyelamatkan para
makhluk.
Karena itu, terdapat jodoh
untuk menyelamatkan para makhluk, anda harus memiliki jodoh demikian terhadap
para makhluk sehingga mereka mendengar anda, anda dapat membawakan mereka
Kegembiraan, Kejujuran dan Kepercayaan. Ketika mereka memperlakukan anda dengan
perasaan hormat maka kemudian anda dapat menyelamatkan mereka, anda perlu untuk
memiliki Jodoh Makhluk yang seperti ini.
Karena itu menekuni
Mahayana harus memiliki jodoh Mahayana. Ketika dia [umat yang berjodoh dengan
Mahayana] secara acak menyanyikan lagu, suara tepuk tangan dari bawah panggung
seperti Halilintar dan penonton bertepuk tangan hingga telapak tangan merah dan
sakit.
[Namun] ketika anda
bernyanyi dengan sangat baik dan penonton seperti tidak melihatmu, merasa tidak
nyaman dengan mendengar nyanyian anda, anda tidak memiliki Jodoh terhadap para
makhuk. Anda hanya dapat menekuni Hinayana.
Kedua Yana / Kendaraan
tergantung Jodoh.
Menekuni Hinayana, saya
merasa cocok bagi orang yang tertutup karena mereka selalu menutup/mengunci
diri mereka sendiri. Menekuni yang satu ini harus memiliki keinginan/tekad yang
besar dan mereka melatih diri di pegunungan, tinggal di sana selama 40 tahun
atau setengah dari usia mereka atau juga tidak kembali lagi. Terdapat penekun
yang melakukannya seumur hidup. Siapapun yang mengundang mereka, mereka tidak
akan datang.
[Bertempat tinggal di awan
putih], rumahnya adalah dimana awan putih tersebut berada, dia tidak akan
peduli tentang masalah para makhluk. Hal yang demikian merupakan Hinayana,
[dan] dia menyukainya.
Karena itu Hinayana tidak
mengkritik Mahayana, karena merupakan hak nya dan juga jodohnya.
Apakah Dharma? Petunjuk
utamanya adalah untuk memutuskan Penderitaan, kehidupan dan kematian, menemukan
sifat Buddhata sendiri. [Dengan] Memutuskan penderitaan, maka dapat dengan mudah menemukan
sifat Buddhata nya sendiri.
Dalam Dharma, terdapat
konsep [Tiada Aku], menekuni Hinayana harus melatih [Tiada Aku]. Dengan
melatihnya, Penderitaan akan hampir seluruhnya lenyap. Ditambah lagi konsep
[Tiada Dia]. [Tiada Dia] juga berarti tidak terdapat makhluk.
Karena Tiada Aku dan Tiada
Dia, dari mana asalnya Penderitaan? Berpikirlah seksama, darimanakah semua
penderitaan berasal? Hal itu muncul dari antara Aku & Para Makhluk.
Sekarang tanpa Aku dan juga tanpa Para Makhluk, coba katakan darimana
Penderitaan ini berasal?
Dengan menelusuri kepada
asal/akar nya, anda akan menemukan bahwa Penderitaan timbul dari antara [Aku]
dan [Dia]. Melatih diri [Tanpa Aku], [Tanpa
Dia], anda adalah seorang Arahat. Sangatlah sederhana, melatih diri hanyalah
seperti ini.
Tentu saja dalam Hinayana untuk melatih sampai ke tahap tersebut cukup
sulit. Tetapi sasaran/target ini sedikit lebih mudah dicapai dibandingkan
dengan pencapaian pada aliran Mahayana. Anda dapat mengagumi pemandangan di
dunia ini dan segalanya tampak indah dan baik. Saat anda mencapai tingkatan
ini, segala hal di dunia sangat mengagumkan dan tidak ada lagi penderitaan.
Tanpa penderitaan, dunia akan menjadi terbalik dan berubah menjadi baik dan
indah. Anda dapat mengelilingi dunia, mengagumi pemandangan, dan semua hal
buruk yang ada akan berubah menjadi baik, ini termasuk tingkatan yang sangat
tinggi.
[Menekuni] Hinayana adalah sebuah jodoh. Mereka yang cocok untuk
menyelamatkan para makhluk, menekuni Mahayana. Dan mereka yang tertutup,
menekuni Hinayana.
Ketika anda meminta yang tertutup [Pertapa] untuk datang menyelamatkan
makhluk., hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena mereka menyukai mengunci
diri mereka sendiri setiap harinya di dalam ruangan. Ini adalah Jodoh, beberapa
menyukai para makhluk dan beberapa tidak.
Melihat kembali para pelatih diri yang telah meninggal, guru silsilah,
beberapa di antaranya memiliki perilaku tertutup/penyendiri. Dengan mendengar
perkataan anda “keluar menyelamatkan para makhluk”, mereka akan pergi
membersihkan telinga mereka karena kata-kata tersebut terdengar terlalu Kotor.
Terdapat juga Penyendiri lainnya yang meminum air dari hilir sungai dan
mendengar seseorang dari hulu sungai meminta mereka untuk keluar menyelamatkan
para makhluk, kemudian dia membersihkan telinganya, meminum air dan secepatnya
pergi untuk merontokkan semua giginya, karena dia bahkan merasa lebih kotor.
Dengan meminum air dari hilir sungai, dia [juga] merasa semakin kotor. Orang
demikian termasuk Penyendiri/Petapa, inilah Arahat atau Yang Hanya Mencerahi Diri Sendiri.
Demikian untuk hari ini.
Om mani pad me hom.
Hinayana
& Mahayana [1]
1997-10-29
Let’s talk about Hinayana & Mahayana. Buddhist student knows that Hinayana is small vehicle whereas Mahayana is large vehicle. Thus the small vehicle can transport less beings or even only self. On the other hand, the large vehicle can transport more or succor more beings.
These 2 yana often conflict with each other.
Let’s talk about Hinayana & Mahayana. Buddhist student knows that Hinayana is small vehicle whereas Mahayana is large vehicle. Thus the small vehicle can transport less beings or even only self. On the other hand, the large vehicle can transport more or succor more beings.
These 2 yana often conflict with each other.
Hinayana’s
like to say that Mahayana student : “Like to give empty promises of succoring
many beings? Can’t even Succor self!”
Mahayana’s
also like to criticize Hinayana: ”You only care for Self, too selfish,
self-settle man, only succor self, don’t care for others.”
Actually
this is what I think, when you cultivate Buddhism, cultivate Hinayana or
Mahayana, all depend on Affinity. All matters from my viewpoint, which path
sentient beings choose to cultivate all depend on Affinity, cannot force. Can
conclude that all have Individual affinity and can’t be force to do otherwise.
Why
do I conclude this way? Because I see sentient beings all behave this way. Some
sentient beings can’t even cultivate well themselves, so they don’t cultivate
Hinayana, what else to cultivate? He has difficulties in cultivation. Thus you
ask him to go succor sentient beings, isn’t that uttering garbage? He
has no way to succor sentient beings.
Therefore there is affinity for succoring sentient beings, you must possess such affinity to sentient beings for them to listen to you, you can bring them Joy, Honesty and Trust. When they treat you with a respectful heart then you can succor them, you need to have this type of Sentient Beings Affinity.
Therefore there is affinity for succoring sentient beings, you must possess such affinity to sentient beings for them to listen to you, you can bring them Joy, Honesty and Trust. When they treat you with a respectful heart then you can succor them, you need to have this type of Sentient Beings Affinity.
Therefore cultivating Mahayana must possess
Mahayana’s affinity. When he randomly sing a song, the applause from below
stage is like Thunder and audiences clapped till palms are red and painful.
When you sing very well, and audiences see
you out of place, feel uncomfortable from hearing you sing, you don’t have Sentient Beings Affinity. You can only cultivate
Hinayana.
Both
yana depends on affinity.
Cultivating
Hinayana, I feel that it is suitable for those with “self-locking” [reclusive]
problem because they always lock themselves up. Cultivating this one must have
much will power and they go cultivate in the mountains, staying there 40 years
or half a life time also won’t return. There are those that do so for a whole
lifetime. Whoever invite them, they won’t surface.
[Home
in the white clouds], his home is where the white clouds are, he won’t care
about sentient’s conflicts? This belongs to Hinayana, he likes it.
Therefore
Hinayana do not criticize Mahayana, to each his own and to each his own
affinity.
What is Dharma? It main pointer is to break away from Sufferings, life and death, find one’s own Buddha Nature. Breaking up sufferings, one can easily find one’s own Buddha Nature.
What is Dharma? It main pointer is to break away from Sufferings, life and death, find one’s own Buddha Nature. Breaking up sufferings, one can easily find one’s own Buddha Nature.
Within Dharma there is [No Self], cultivate Hinayana must cultivate [No Self]. Doing so, Sufferings will almost be gone. Add on [No Him]. [No Him] is don’t have sentient beings too.
Since there is No self & No Him, where do
sufferings come from? Think carefully, where did sufferings come from? It
arises from between Self & Sentient Beings. Today without Self, and also
without Sentient Beings, try telling where do Sufferings come from?
Tracing to the source/origin, you will find that
Sufferings arises from between [Self] & [Him]. Cultivated to [No
Self] , [No Him], you are an Arahat. Very simple, cultivation is just like
this.
Of course for Hinayana to cultivate to this stage is quite
difficult. But this target is a bit easier to achieve this level. You can admire the world’s scenery and everything is beautiful
and good.
Once you attained this level, everything in
the sentient realm is very amazing and no more sufferings. Without sufferings
the realm will overturn and transform to good & beautiful.
You can tour the world, admire the scenery, any bad matter will transform to good, this is a very high level.
You can tour the world, admire the scenery, any bad matter will transform to good, this is a very high level.
Hinayana is an affinity. Those that suitable to
succor sentient beings come cultivate Mahayana and those that are reclusive,
cultivate Hinayana.
When
you ask the reclusive to come succor sentient beings? That is not possible for
they like to lock themselves in their own room daily. This is affinity, some
like sentient beings and some don’t.
Looking through the pass cultivators, lineage
gurus, some have Reclusive behavior. Upon hearing your words of coming out to
succor sentient beings, they would go wash their ears as these words too Dirty.
There is another Recluse drinking water downstream and upon hearing someone from upstream asking them to come out to succor sentient beings, so he washed his ears, drank the water, and immediately went to knock out all his teeth, because he felt even more dirty. Drinking water from downstream, he felt even dirtier. They belong to the reclusive, this is Arahat or self settle man.
Let us stop here today.
There is another Recluse drinking water downstream and upon hearing someone from upstream asking them to come out to succor sentient beings, so he washed his ears, drank the water, and immediately went to knock out all his teeth, because he felt even more dirty. Drinking water from downstream, he felt even dirtier. They belong to the reclusive, this is Arahat or self settle man.
Let us stop here today.
Om
mani pad me hom.
Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School
No comments:
Post a Comment