Ditulis oleh Lotuschef – 9 Mei 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
[anas’vara = tidak binasa]
Dalam agama Buddha, melatih perhatian/kesadaran/kewaspadaan, konsentrasi, dan wawasan – semuanya selalu berjalan bersamaan. Jadi tidak mungkin membahas satu parameter tanpa menghubungkannya dengan dua parameter lainnya.
Oleh karenanya itu dinamakan Tiga Macam Latihan:
- Sila, melatih perhatian/kesadaran/kewaspadaan;
- Samadhi, melatih konsentrasi; dan
- Prajna, melatih wawasan (kebijaksanaan).
Ketiga pelatihan di atas adalah “saling berhubungan”.
Melatih kesadaran akan menghasilkan konsentrasi yang akan dibutuhkan untuk menghasilkan wawasan/kebijaksanaan. Oleh karenanya, kesadaran adalah dasar dari konsentrasi, konsentrasi membuat kita mampu mengamati dengan lebih mendalam, dan wawasan/kebijaksanaan adalah hasil dari pengamatan yang mendalam.
Saat kita sadar/waspada, kita bisa melihat bahwa dengan menghindari melakukan hal “ini,” maka kita mencegah hal “itu” supaya tak terjadi.
Kebijaksanaan semacam ini tidak dipaksakan kepada kita oleh otoritas lain di luar sana.
Ia adalah hasil dari pengamatan yang kita lakukan sendiri. Oleh karenanya, melatih kesadaran akan membantu kita untuk lebih tenang dan berkonsentrasi serta menghasilkan kebijaksanaan yang lebih luas dan juga pencerahan, yang akan membuat latihan kesadaran kita menjadi lebih kokoh.
Tiga parameter di atas saling terjalin, masing-masing akan membantu memaksimalkan efek dari dua parameter lainnya, dan kesemuanya akan membawa kita lebih dekat kepada pembebasan akhir – yaitu berakhirnya “kebocoran.”
Mereka mampu mencegah kita supaya tidak terjatuh lagi ke dalam ilusi dan penderitaan.
Saat kita mampu keluar dari aliran penderitaan, ini dinamakan anasvara, “menghentikan kebocoran.”
Selama kita terus-menerus bocor, bagaikan kapal yang retak, kita pasti akan terjatuh ke dalam penderitaan, kesedihan, dan khayalan.
Amituofo
Pure Karma
Lama Lotuschef
True Buddha School
No comments:
Post a Comment