Disadur dan dibagikan oleh Lotuschef – 16 Febuari 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Pranala sumber: Palpung Zhyisil Chokyi Ghatsal Publication
Sumber: Mahamudra – Introduction
Mahamudra
(Bhs. Tibet: cha ja chen po), yang berarti ‘segel besar’ atau ‘simbol besar’, adalah semua fenomena yang disegel oleh sifat sejati yang paling awal nan sempurna. Istilah Mahamudra ini mengacu pada realisasi yang muncul dari bentuk-bentuk lanjutan praktek meditasi Buddhis tertentu, yang terdiri dari berbagai metode untuk mencapai pengenalan langsung akan sifat sejati dan inti dari pikiran (hati).
Mahamudra juga meliputi berbagai praktek untuk menstabilkan realisasi yang telah didapatkan. Praktek-praktek Mahamudra diambil dari berbagai instruksi dari berbagai tingkat dalam agama Buddha, termasuk Sutra dan Vajrayana, untuk memberikan berbagai macam pendekatan kepada pencerahan yang disesuaikan dengan berbagai macam kebutuhan (kapasitas) para praktisinya.
Mahamudra membantu si praktisinya untuk mampu merealisasikan sifat suci pikiran yang sudah ada dari awal, kejernihan dan kesempurnaan – yang semuanya itu digabungkan menjadi istilah “Sifat Sejati Kebuddhaan”, yang merupakan topik ajaran dalam pemutaran roda dharma yang ketiga kalinya oleh Sang Buddha.
Bentuk meditasi ini bisa ditelusuri kembali ke Mahasiddha Saraha (Mahasiddha dari India, abad ke-10) dan diturunkan ke dalam silsilah Kagyu di Tibet melalui Guru Marpa.
Silakan baca juga: Drikung Kagyu – Ajaran-ajaran Mahamudra, oleh H.E. Garchen Rinpoche.
Amituofo
True Buddha School
Pure Karma
Lotuschef
No comments:
Post a Comment