Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Five Eyes - Heavenly Eye
Dari pranala: The Five Eyes
Mata Dewa
Biasanya orang-orang sering bilang kalau mata dewa/mata langit ini hanya dipunyai oleh para dewa dan dewi di surga. Tapi menurut agama Buddha, pernyataan ini tidak sepenuhnya benar karena kita sebagai manusia juga bisa mendapatkan mata dewa. Ada dua cara untuk mendapatkannya. Yang pertama adalah melalui ‘dhyana,’ – dalam Bhs. Sansekerta sering diterjemahkan (meski kurang lengkap) sebagai ‘meditasi.’ Cara yang satunya lagi adalah lewat menambahkan sebuah alat pada mata telanjang (juga bisa berupa alat yang bisa ditransplantasikan). Meski cara yang pertama, melalui meditasi, jauh lebih unggul, cara yang kedua jauh lebih mudah dipahami oleh khalayak masa kini.
Orang-orang jaman sekarang bisa melihat ruang jarak jauh lewat alat canggih yang dinamakan teleskop. Mereka juga bisa melihat aktivitas bakteri lewat mikroskop. Jaman sekarang, kita bisa melihat berbagai macam kejadian yang sangat jauh lewat kendaraan luar angkasa dan televisi, dan masih banyak lagi hal menakjubkan yang bisa dilihat yang pada jaman Sang Buddha hanya eksklusif untuk mereka yang punya mata dewa saja. Pada masa-masa itu, dhyana merupakan satu-satunya cara agar manusia bisa melampaui batasan mata fisik. Jadi jelaslah Buddha menyadari meski kemampuan manusia untuk melihat itu tak terbatas, tapi hal tersebut dibatasi oleh mata fisik. Meski demikian, lewat pelatihan meditasi selama bertahun-tahun, Buddha menemukan bahwa batasan mata fisik bisa dihancurkan dan kemampuan alami manusia untuk melihat bisa dikembangkan sepenuhnya. Saat hal itu muncul, maka tidak akan ada kesulitan lagi untuk membentangkan pandangan kita seluas alam yang bisa dilihat lewat mata dewa.
Sampai pada titik ini, saya percaya bahwa Anda sekalian tidak kesulitan untuk memahami mata fisik dan mata dewa. Pada masa Sang Buddha, orang-orang jauh lebih susah memahami penjelasan mengenai mata dewa; hari ini, bicara secara praktis, tiap orang punya mata dewa sampai pada suatu tingkat. Oleh karenanya kita lebih mudah memahaminya.
[Bersambung]
Amituofo
Pure Karma
Lama Lotuschef
True Buddha School
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete