12-4-2011
Arya Acalanatha
12-4-2011 Arya Acalanatha Maha Suci Yang Tak Bergeming
Translated
By Lotus Nino
Sumber:
不动明王 / Arya Acalanatha (Yang
Mulia Maha Suci Yang Tak Bergeming)
Dalam agama Buddha aliran Vajrayana, Acala (atau juga disebut
sebagai Achala atau Acalanātha (अचलनाथ) dalam
bahasa Sansekerta) adalah yang paling terkenal dari 5 Raja Kebijaksanaan
(Vidyaraja) dari Alam Garbha (Garbhakosa-dhatu). Nama panggilan lainnya adalah
Ācalanātha, Āryācalanātha, Ācala-vidyā-rāja dan Caṇḍamahāroṣaṇa. Kata ācala dalam Bahasa Sansekerta berarti “tidak bergeming”.
Istilah Ācala juga digunakan sebagai nama tingkat ke-8 dalam tingkatan
Bodhisattva.
Aksara siddham-nya (siddham, dalam Bahasa Sansekerta berarti
“sempurna”) adalah "hāṃ".
Ācala adalah sang penghancur kebodohan (ilusi) dan juga
pelindung Dharma Buddha. Ia yang tak bergeming menandakan kemampuannya untuk
tetap tidak terpengaruh oleh godaan-godaan jasmani (duniawi). Meski tampil
dalam wujud yang menakutkan, Ia berperan dalam membantu semua insan lewat
menunjukkan ajaran-ajaran Buddha sehingga mereka bisa memiliki penguasaan
(pengendalian) diri.
Oleh karenanya Ia dianggap sebagai seorang pelindung dan juga
pengawal dalam mencapai dan melaksanakan berbagai tujuan.
Buddha Akshobhya, yang namanya juga berarti “Ia yang tak
bergeming”, kadang dilebur menyatu bersama Ācala. Namun Ācala sendiri tidak
dianggap sebagai Buddha, melainkan sebagai salah satu dari 5 Vidyaraja dari
Garbha-kosa dhatu, seperti yang dijelaskan di dalam Agama Buddha Ordo Shingon
di Jepang.
Sebagai Fudō myōō, Ācala dianggap sebagai salah satu dari 13
Buddha di Jepang. Fudō myōō berarti “Raja Kebijaksanaan Yang Tak Bergeming”,
merupakan dewata pelindung para Yamabushi (pertapa yang tinggal di dalam
gunung). Ia seringkali tampak memegang sebilah pedang dan sebuah tali penjerat,
mengenakan kain sederhana sebagai pakaiannya, satu giri taring giri mengarah ke
atas dan satunya lagi mengarah ke bawah, dan rambutnya yang terjalin di salah
satu sisi kepalanya.
Patungnya umumnya diletakkan di dekat air terjun dan di dalam
gunung dan gua.
-----------------------------------------------------------------------------
Acala yang terkasih adalah Pelindung Dharma (Dharmapala) yang pertama kali saya lihat setelah saya
berlindung (bersarana) di bulan Agustus 2008.
Saat melakukan sadhana bersama, ketika si pemimpin sadhana
mengajak kami untuk memvisualisasikan Acala berdiri di depan sebelah kiri
altar, saya jadi bingung sekali.
Saya jelas-jelas melihat Acala, dengan segala kemuliaan-Nya
berdiri di sebelah kanan altar (sisi Naga).
Haha! Saya tidak bohong lho!
Sungguh benar bahwa setelah seseorang bersarana, maka ia akan
mempunyai para dharmapala yang melindunginya TERUS-MENERUS.
Lalu kenapa membahas Acala?
Sebenarnya ada hubungannya dengan Nona Y yang dapat
berkomunikasi dengan roh dan juga dapat melihat Acala.
Setelah kita makan malam dan mengobrol pada tanggal 20 Maret
2011, saya mengantarkan dia dan si dokter ke stasiun MRT YCK. Setelah duduk di
dalam mobil, dia bertanya kepada saya: Apakah dia yang giginya mengarah ke atas
dan satunya mengarah ke bawah adalah Acala?
Saya menimpalinya: Ya.
Nona Y: Dia sekarang sedang berada tepat di atas kepala saya di
langit-langit mobil Anda. Kepala saya serasa sangat kencang.
Saya: Oh jangan kuatir, dia adalah teman yang baik dan tidak
akan mencelakai Anda. Mereka semua punya sifat bawaan yang penuh welas asih.
Kalau dipikir-dipikir, Acala memang kelihatan “keras dan tidak
flexible”!! haha! Lumayan lucu juga saat ada orang yang bisa melihat dan
merasakan kehadiran-Nya!
Amituofo
/ Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School
No comments:
Post a Comment