4-4-2011
True Buddha School
4-4-2011 Ordo Satya Buddha
Translated
by Lotus Nino
Sumber:
“Ordo Satya Buddha didirikan oleh Guru Besar Sheng-yen Lu, dan
dharma Satya Buddha mengajarkan agama buddha dari aliran vajrayana untuk meloloskan diri dari samsara dan
menggunakan Tao untuk menolong para insan dalam memenuhi berbagai kebutuhan
duniawi mereka.”
Saya membaca petikan penjelasan tersebut di situs web.
Pernyataan yang menarik, tapi penggunaan kata ‘meloloskan diri’ dari samsara
sepertinya agak kurang cocok. Haha!
Pada tanggal 31-3-2011 saya mengunggah sebuah artikel yang
berjudul ‘Guru Akar’. Ada paragraf yang secara singkat mengatakan:
[--- Shizun membaca ulang artikel pendek yang telah ditulis-Nya
di mana Beliau mengatakan bahwa saat Beliau pensiun, Beliau akan menjadi
KONSULTAN TERTINGGI UNTUK ORDO SATYA BUDDHA. Namun Beliau merasa perlu merevisi
pernyataan tersebut.
Saat dipikir dengan mendalam, pendiri Ordo Satya Buddha yang
sesungguhnya adalah [para Buddha & Bodhisattva]. Merekalah yang memberikan
nama Ordo Satya Buddha. Ia berasal dari alam semesta. Jadi saat Saya
mengundurkan diri, Satya Buddha seharusnya kembali pada Alam Semesta – Sang
Pendiri yang sesungguhnya.
Saat Saya merenung lebih lanjut, apakah Saya adalah Sang Guru
Akar? Saat Buddha memasuki Nirwana, Beliau berkata [bersandarlah pada Dharma
sebagai Guru-mu], [berlindunglah/bersaranalah pada dirimu sendiri], jadilah
[pelita yang mampu menyala sendiri], [pelita Dharma yang bersinar]. Dan pada
akhirnya, berlindung kepada sifat asal Buddha sendiri – yang berarti
menggunakan sifat Kebuddhaan diri sendiri sebagai Guru Akar. Diri-Ku sendiri
sebagai Guru Akar, sesungguhnya tidak ada yang namanya ‘terlalu jauh’ bukan?
---]
Seperti halnya dengan benda-benda atau hal-hal duniawi, mereka
semua hanya ada untuk sementara waktu (jangka pendek) saja. TIDAK ADA SATUPUN
YANG ABADI / ADA SELAMANYA.
Dunia tempat tinggal kita yang kacau ini akan menjadi masa lalu
di periode selanjutnya.
Kita sering lihat begitu banyak orang yang berlomba-lomba untuk
memperbutkan kekuasaan, untuk duduk di kursi ‘tahta’, haha!
Seperti yang dikatakan Shizun, semuanya adalah milik Alam
Semesta dan akan kembali kepada Alam Semesta.
Seperti pada cerita Putera Mahkota yang saya pernah bagikan
– dengan menjadi Sang Pewaris Tahta bukan berarti bahwa dia pada akhirnya akan
menduduki tahta tersebut!
Jadi tidak perlu merugikan atau mencelakai insan lain yang Anda
kira sedang menghalangi langkah Anda. Tidak perlu menyingkirkan mereka
sekehendak dan sesuka hati Anda.
Apa yang ingin saya katakan?
Saya ingat, tadi malam ada seorang wanita yang berjalan melewati
saya. Dia membungkukkan badan dan menyapa saya dengan mengucapkan ‘Amituofo’.
Saya tersenyum dan menimpalinya juga dengan mengucapkan
‘Amitfuofo’.
Tapi saya jadi ingat kejadian lain lagi. Waktu itu saya lihat
seorang wanita yang menyapa seorang ‘Bhiksu yang cukup tinggi posisinya’.
Bhiksu itu mengabaikannya dan bahkan yang lebih parah lagi adalah bhiksu itu
menatapnya dengan pandangan yang sengit sebelum pergi dan mengalihkan
pandangannya ke arah lain. Haha!
Saya juga pernah melihat seorang kepala biara yang mengabaikan
(atau dia pura-pura tidak melihat) para sukarelawan yang telah berumur di biara
‘miliknya’. Beberapa dari mereka bahkan berlutut dan memberinya hongbao berisi
uang kepada kepala biara ini.
Mukanya yang penuh senyum dan kehangatan ternyata hanya disimpan
untuk para sponsor dan pengikutnya yang kaya saja.
Ada lagi. Teman-teman saya mulai membentuk grup kemanusiaan di
mana mereka memberikan konseling dan konsultasi medis secara cuma-cuma. Kepala
biara di tempat mereka berkarya memberi mereka tempat di sepanjang koridor atau
sudut dekat tangga selama beberapa bulan, tapi akhirnya menutupnya dan
mengakhirinya karena mereka tidak menghasilkan pendapatan. Ia juga menghindari
mereka yang kurang mampu yang tidak bisa berpakaian dengan baik.
Haha! Cukup lah ya untuk cerita-cerita seperti ini?
Sebenarnya tanpa membeda-bedakan agama yang Anda anut, atau
seberapa ‘cerah’-nya diri Anda (menurut ukuran Anda sendiri), saat Anda duduk
di atas dan merendahkan insan-insan lainnya, maka Anda belum ‘tercerahkan’.
Kenapa? Karena Anda masih menunjukkan sikap yang membeda-bedakan terhadap para
insan.
[Saya kira sudah terlalu banyak sumber daya yang disia-siakan
untuk hal-hal Pencerahan di dalam komunitas agama Buddha, yang seharusnya bisa
diarahkan ke sektor-sektor yang lebih membutuhkan perhatian.]
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan kaum yang kurang
mampu?
Bagaimana cara memfasilitasi mereka yang mau meluangkan waktu
dan tenaganya untuk menolong kaum yang kurang mampu?
Lalu siapa saja yang masuk kategori kurang mampu?
Bagaimana cara menjangkau mereka?
Cabang Lotus Light Charity (LLC) di negara Anda adalah salah
satu jawabannya.
Shizun berkata, ini bukan selalu berkaitan dengan UANG, tapi
sumbangkanlah tenaga dan tentunya hati welas asih Anda.
Lotus Light Charity Singapura membagikan jatah makanan bulanan
untuk mereka yang kurang mampu dengan jadwal sebagai berikut:
Minggu pertama* – jam 2 siang di Yorkhill block 11, lalu
dilanjutkan di Henderson block 95.
Minggu terakhir* – jam 2 siang di Geylang Bahru block 62.
*) untuk bulan yang bersangkutan.
Untuk mereka yang tinggal di tempat lain, carilah cabang LLC
terdekat dan lihatlah apa yang bisa Anda kontribusikan untuk mengurangi
penderitaan mereka yang kurang mampu. Anda dapat membuat mereka tersenyum. Ayo
mulailah menjangkau mereka!
Amituofo
/ Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School
No comments:
Post a Comment