Thursday, December 8, 2011

8-12-2011 [4-4-2011 Ordo Satya Buddha]



4-4-2011 True Buddha School
4-4-2011 Ordo Satya Buddha
Translated by Lotus Nino
Sumber:


“Ordo Satya Buddha didirikan oleh Guru Besar Sheng-yen Lu, dan dharma Satya Buddha mengajarkan agama buddha dari aliran vajrayana untuk meloloskan diri dari samsara dan menggunakan Tao untuk menolong para insan dalam memenuhi berbagai kebutuhan duniawi mereka.”

Saya membaca petikan penjelasan tersebut di situs web. Pernyataan yang menarik, tapi penggunaan kata ‘meloloskan diri’ dari samsara sepertinya agak kurang cocok. Haha!

Pada tanggal 31-3-2011 saya mengunggah sebuah artikel yang berjudul ‘Guru Akar’. Ada paragraf yang secara singkat mengatakan:

[--- Shizun membaca ulang artikel pendek yang telah ditulis-Nya di mana Beliau mengatakan bahwa saat Beliau pensiun, Beliau akan menjadi KONSULTAN TERTINGGI UNTUK ORDO SATYA BUDDHA. Namun Beliau merasa perlu merevisi pernyataan tersebut.

Saat dipikir dengan mendalam, pendiri Ordo Satya Buddha yang sesungguhnya adalah [para Buddha & Bodhisattva]. Merekalah yang memberikan nama Ordo Satya Buddha. Ia berasal dari alam semesta. Jadi saat Saya mengundurkan diri, Satya Buddha seharusnya kembali pada Alam Semesta – Sang Pendiri yang sesungguhnya.

Saat Saya merenung lebih lanjut, apakah Saya adalah Sang Guru Akar? Saat Buddha memasuki Nirwana, Beliau berkata [bersandarlah pada Dharma sebagai Guru-mu], [berlindunglah/bersaranalah pada dirimu sendiri], jadilah [pelita yang mampu menyala sendiri], [pelita Dharma yang bersinar]. Dan pada akhirnya, berlindung kepada sifat asal Buddha sendiri – yang berarti menggunakan sifat Kebuddhaan diri sendiri sebagai Guru Akar. Diri-Ku sendiri sebagai Guru Akar, sesungguhnya tidak ada yang namanya ‘terlalu jauh’ bukan? ---]


Seperti halnya dengan benda-benda atau hal-hal duniawi, mereka semua hanya ada untuk sementara waktu (jangka pendek) saja. TIDAK ADA SATUPUN YANG ABADI / ADA SELAMANYA.

Dunia tempat tinggal kita yang kacau ini akan menjadi masa lalu di periode selanjutnya.

Kita sering lihat begitu banyak orang yang berlomba-lomba untuk memperbutkan kekuasaan, untuk duduk di kursi ‘tahta’, haha!

Seperti yang dikatakan Shizun, semuanya adalah milik Alam Semesta dan akan kembali kepada Alam Semesta.

Seperti pada cerita Putera Mahkota yang saya pernah bagikan – dengan menjadi Sang Pewaris Tahta bukan berarti bahwa dia pada akhirnya akan menduduki tahta tersebut!

Jadi tidak perlu merugikan atau mencelakai insan lain yang Anda kira sedang menghalangi langkah Anda. Tidak perlu menyingkirkan mereka sekehendak dan sesuka hati Anda.

Apa yang ingin saya katakan?

Saya ingat, tadi malam ada seorang wanita yang berjalan melewati saya. Dia membungkukkan badan dan menyapa saya dengan mengucapkan ‘Amituofo’.
Saya tersenyum dan menimpalinya juga dengan mengucapkan ‘Amitfuofo’.

Tapi saya jadi ingat kejadian lain lagi. Waktu itu saya lihat seorang wanita yang menyapa seorang ‘Bhiksu yang cukup tinggi posisinya’. Bhiksu itu mengabaikannya dan bahkan yang lebih parah lagi adalah bhiksu itu menatapnya dengan pandangan yang sengit sebelum pergi dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Haha!

Saya juga pernah melihat seorang kepala biara yang mengabaikan (atau dia pura-pura tidak melihat) para sukarelawan yang telah berumur di biara ‘miliknya’. Beberapa dari mereka bahkan berlutut dan memberinya hongbao berisi uang kepada kepala biara ini.
Mukanya yang penuh senyum dan kehangatan ternyata hanya disimpan untuk para sponsor dan pengikutnya yang kaya saja.

Ada lagi. Teman-teman saya mulai membentuk grup kemanusiaan di mana mereka memberikan konseling dan konsultasi medis secara cuma-cuma. Kepala biara di tempat mereka berkarya memberi mereka tempat di sepanjang koridor atau sudut dekat tangga selama beberapa bulan, tapi akhirnya menutupnya dan mengakhirinya karena mereka tidak menghasilkan pendapatan. Ia juga menghindari mereka yang kurang mampu yang tidak bisa berpakaian dengan baik.

Haha! Cukup lah ya untuk cerita-cerita seperti ini?


Sebenarnya tanpa membeda-bedakan agama yang Anda anut, atau seberapa ‘cerah’-nya diri Anda (menurut ukuran Anda sendiri), saat Anda duduk di atas dan merendahkan insan-insan lainnya, maka Anda belum ‘tercerahkan’. Kenapa? Karena Anda masih menunjukkan sikap yang membeda-bedakan terhadap para insan.

[Saya kira sudah terlalu banyak sumber daya yang disia-siakan untuk hal-hal Pencerahan di dalam komunitas agama Buddha, yang seharusnya bisa diarahkan ke sektor-sektor yang lebih membutuhkan perhatian.]

Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan kaum yang kurang mampu?

Bagaimana cara memfasilitasi mereka yang mau meluangkan waktu dan tenaganya untuk menolong kaum yang kurang mampu?

Lalu siapa saja yang masuk kategori kurang mampu?

Bagaimana cara menjangkau mereka?


Cabang Lotus Light Charity (LLC) di negara Anda adalah salah satu jawabannya.

Shizun berkata, ini bukan selalu berkaitan dengan UANG, tapi sumbangkanlah tenaga dan tentunya hati welas asih Anda.


Lotus Light Charity Singapura membagikan jatah makanan bulanan untuk mereka yang kurang mampu dengan jadwal sebagai berikut:

Minggu pertama* – jam 2 siang di Yorkhill block 11, lalu dilanjutkan di Henderson block 95. 
Minggu terakhir* – jam 2 siang di Geylang Bahru block 62. 
*) untuk bulan yang bersangkutan.


Untuk mereka yang tinggal di tempat lain, carilah cabang LLC terdekat dan lihatlah apa yang bisa Anda kontribusikan untuk mengurangi penderitaan mereka yang kurang mampu. Anda dapat membuat mereka tersenyum. Ayo mulailah menjangkau mereka!


Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment