29-3-2011 Spiritual Realm-Homeless 灵界-无家可归
Alam Spiritual – Tidak Memiliki Tempat Tinggal
Translated
by : Lotus Junhao
Sumber :
http://lotuschef.blogspot.com/2011/03/28-3-2011-spiritual-realm-homeless.html
Harap
ingat bahwa ini merupakan sudut pandang pribadi saya, Anda bebas memilih untuk
memiliki pandangan lain, semua komentar dan masukan akan diterima dengan senang
hati.
Bacalah
dengan pikiran yang terbuka dan juga dengan hati yang ringan. Selamat
membaca!
GX meninggal ketika sedang bermain badminton bersama temannya beberapa hari sebelum Imlek.
Keluarganya diberi kabar dan istrinya, saudara
perempuannya beserta pasangannya tiba setelah tim ambulans mengumumkan kematiannya.
Suami saudara perempuannya mulai menyarankan istri GX tentang pembaptisan GX. Istri GX setuju.
Suami saudara perempuannya bukan seorang pastor atau
seorang suci yang berkualifikasi / ditunjuk secara resmi dan dia melanjutkan
ritual yang disebut pembaptisan.
GX tidak memilih untuk dibaptis sebelum kematiannya
karena ibu dan saudara-saudaranya merupakan umat Buddhis atau Taois.
Upacara pemakaman GX juga dilakukan dengan cara Kristiani di rumah
karena Gereja tidak mengakuinya sebagai seorang anggota jemaat dan pastor
menolak untuk memimpin sebuah upacara untuknya di Gereja.
Jadi suami saudara perempuannya memimpin beberapa doa untuk GX dan istrinya menempatkan pot abu jenazahnya di rumah.
Pastor Tidak Resmi ini, istri dan anak-anaknya mulai menyebarkan cerita
GX muncul di dalam mimpi mereka dan menyampaikan bahwa dia telah pergi ke suatu
tempat yang sangat bagus.
Beberapa malam setelah pemakaman, GX datang ke mimpi saya. Dia meminta saya untuk memberitahu ibunya agar pergi ke apartemen lamanya jadi dia dapat melihat ibunya. Di dalam mimpi tersebut, dia entah bagaimana memberitahu saya bahwa dia tidak dapat menaiki bus yang sama ke suatu tempat tertentu dengan ibunya.
Saya memberitahu keluarganya tetapi mereka mengacuhkan saya.
Beberapa waktu kemudian, saya pindah ke sebuah apartemen baru.
Saya merasakan kehadiran GX di ruang serbaguna ketika saya mencuci
pakaian.
Karena saudaranya tidak percaya saya, saya memberitahu dia bahwa
saya benar-benar tidak dapat menolongnya.
Dia terkadang masih berkeliaran di sekitar ruang serbaguna
saya karena saya merasakan
keberadaannya.
Ini adalah roh malang yang terperangkap di antara sebuah batu dan sebuah tembok kokoh.
Saya merasakan kehadirannya lagi dan saya pikir itu karena telah dekat dengan perayaan Cheng Beng / Qing Ming dimana para anak cucu berdoa kepada leluhurnya yang juga disertai dengan banyak persembahan dan dia memerlukan barang-barang.
Saya bertanya kepada Shizun apa yang seharusnya saya lakukan? Shizun berkata biarkan keluarganya tahu dan serahkan sisanya kepada mereka.
Saya tidak dapat ikut campur dengan karma
keluarga lain tanpa izin.
Saya dengan tulus hati berharap keluarganya dapat berkumpul bersama dan mengantarnya pergi dengan baik.
Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School
No comments:
Post a Comment