Sunday, November 20, 2011

20-11-2011 [19-11-2011 Keadaan Darurat???] [2]



19-11-2011 Emergency??? [2]
19-11-2011 Keadaan Darurat??? [2]
Translated by Lotus Nino
Sumber:

[Berikut adalah percakapan email antara saya dengan teman-teman pembaca.]

Saya lihat banyak orang yang suka dan ingin menolong insan-insan lainnya tanpa tahu berbagai konsekuensi dari tindakan-tindakan tersebut. Saya harap artikel ini bisa membawa pencerahan bagi mereka supaya bisa memberikan pertolongan dengan lebih bijaksana.

Sungguh senang membaca artikel ini karena bisa mengerti bahwa selain melimpahkan jasa-jasa baik kepada insan yang ingin kita tolong, kita juga melimpahkannya untuk para musuh karmanya – poin penting lain dalam melaksanakan Bodhicitta.

Saya ingat beberapa tahun lalu saat saya mencoba menolong dan mendoakan teman saya yang menderita bisul di matanya. Keesokan harinya, bisulnya malah berpindah ke mata saya padahal saya tidak bersentuhan dengannya. Teman-teman lain yang berdekatan dengan dia malah tidak terkena sama sekali.

Kalau dipikir-pikir memang tidak logis, tapi sekarang mulai masuk akal.

Terima kasih lagi atas artikel yang bagus ini.

Salam.

----------------------------------------------------

Hahaha!

Banyak teman di sekitar saya yang juga langsung mengulurkan pertolongan saat mereka ingin melakukannya, tapi mereka tidak tahu banyak akan konsekuensi yang akan dihadapinya.

J menolong seorang wanita C dan anaknya. Anak si C tidak mau makan dan akan memuntahkan apa saja yang dia makan. J bahkan meminta saya untuk pergi bersamanya mengunjungi C, tapi saya menolaknya karena saya mendapatkan tanda untuk tidak turut pergi mengunjunginya.

J dan saya lalu melakukan persembahan dupa dan kertas-kertas emas. Semua biayanya ditanggung oleh J.

Anak si C kemudian mulai mau makan lagi tapi di sisi lain si J malah mengalami kecelakaan (terjatuh). Pinggul kanannya terluka dan kira-kira sudah 5 bulan masih belum sembuh, sampai kini masih melakukan pengobatan.

J lalu mengunjungi C. C memberinya angpao sebagai tanda terima kasih. C juga telah belajar untuk menjapa nama Buddha Amitabha. Namun J telah (harus) membayarnya dengan luka tersebut.

//

Menantu perempuan si fashi juga meminta bantuan lewat si J. Kali ini saya memintanya untuk tidak terlalu menuruti kata hati.

Mereka bilang kalau akan hadir di acara puja api homa, lalu saya menyertakan nama mereka di daftar pemberkatan yang saya telah cetak sehari sebelum puja tersebut.

Coba tebak apa yang terjadi?! Para musuh karmanya mendatangi saya dan mendorong saya sampai jatuh setelah saya memasukkan barang-barang persembahan untuk puja ke dalam mobil.

Para Pelindung Dharma saya menyangga saya sehingga tidak jatuh terlalu parah, tapi saya justru lebih merasa kaget daripada terluka.

Ini menunjukkan bahwa para musuh karmanya cukup kuat dan dapat meyakinkan para Pelindung Dharma saya untuk setidaknya membuat saya sadar betapa marahnya mereka saat mereka tahu musuhnya mencari pemberkatan.

Hehehe! Mulai saat itu saya akan meminta para pengunjung untuk menulis nama mereka ke dalam daftar pemberkatan saat mereka jelas-jelas hadir ke acara puja api homa.

Dari kelengahan semacam ini saya juga belajar sesuatu!

Hahaha! Kamu lihat, saya sebagai seorang fashi juga tidak terhindar dari hal-hal semacam ini!

Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Shizun dan ingatlah untuk menggunakan ajaran-ajaran Beliau untuk melindungi diri kita sendiri maupun insan lain.

Kita harus selalu bertindak adil dan tidak memihak.

Bahkan meski kita punya kekuatan Dharma yang cukup besar untuk menghadapi para roh/hantu, kita masih tidak boleh menyalahgunakan kekuatan tersebut untuk memihak ataupun melukai siapapun.

Jadi ingatlah, saat kita mendamaikan semua permasalahan dengan para musuh karma, semua pihak harus merasa senang dan diuntungkan!

Dilihat-lihat lagi, kehidupan sebagai seorang fashi sungguh penuh warna dan menyenangkan.

Amituofo.

--------------------------------------

Jeezzz, sungguh tidak tahu kalau mereka akan sebegitu marahnya.

Tidak mengherankan kalau di dalam beberapa kasus, meski Shizun punya kekuatan Dharma untuk menyelamatkan seseorang, Beliau tetap memilih untuk tidak turut campur tangan sampai orang tersebut datang kepada-Nya untuk meminta bantuan.

Terima kasih atas sharing yang berharga ini, fashi.

-----------------------------------------

Hahaha!

Jadi berhati-hatilah dan jangan tergesa-gesa melakukan sesuatu tanpa pertimbangan yang matang. Dan ingatlah untuk selalu memohon kehadiran Shizun untuk memandumu di jalan yang benar.

Salam.

Oh ya, kita akan melakukan penjapaan mantra 100-aksara Vajrasattva sebanyak 108x lagi. Di sini dimulai jam 7 waktu Singapura, jadi kalau kamu ada waktu luang turutlah menjapa bersama kami.

----------------------------------------

[J menolong seorang wanita C dan anaknya. Anak si C tidak mau makan dan akan memuntahkan apa saja yang dia makan. J bahkan meminta saya untuk pergi bersamanya mengunjungi C, tapi saya menolaknya karena saya mendapatkan tanda untuk tidak pergi mengunjunginya.

J dan saya melakukan persembahan dupa dan kertas-kertas emas. Semuanya biayanya ditanggung oleh J.

Anak si C lalu mulai mau makan tapi di sisi lain si J malah mengalami kecelakaan (terjatuh). Pinggul kanannya terluka dan kira-kira sudah 5 bulan masih belum sembuh, sampai kini masih melakukan pengobatan.

J lalu mengunjungi C. C memberinya angpao sebagai tanda apresiasi. C juga telah belajar untuk menjapa nama Buddha Amitabha. Namun J telah telah membayarnya dengan luka tersebut.]

Wow, jadi ini yang sebenarnya terjadi ya. Sungguh tidak semudah yang saya bayangkan untuk meminta Shizun menarik karma-karma buruk tersebut dan mengosongkannya ke alam semesta. ==”

 [Hahaha! Kamu lihat, saya sebagai seorang fashi juga tidak terhindar dari hal-hal semacam ini!]

Ya, sekarang saya tahu. Lebih baik tidak mencampuri urusan orang lain kecuali mereka sendiri yang meminta bantuan + mau membayar. Ya, Bodhicitta dan Kebijaksanaan harus bisa berjalan bersama.

Terima kasih, hal ini juga telah membuat saya belajar banyak ^^

Salam.

------------------------------------

Intinya kita harus tetap menjaga keseimbangan.

-----------------------------------

Uw.., ternyata penyeberangan Bardo juga punya efek seperti ini ya. Saya pernah mendaftarkan seorang teman dari teman saya yang meninggal karena tertabrak kereta api. Dia bilang kalau kecelakaan itu mungkin malah sebuah bunuh diri yang disengaja karena sebelumnya temannya telah mengkonsumsi banyak narkoba + punya beban ekonomi juga...

Wah harus berhati-hati setelah ini... sementara ini sih masih belum ada hal-hal aneh yang terjadi... terima kasih kepada Shizun.

Ya, saya percayakan semuanya kepada Shizun...

Dan ya, akan selalu menjaga keseimbangan.

------------------------------

Saat kita melakukan penyeberangan bardo, kita menyertakan para leluhur dan semua insan di 6 alam samsara ini.

Semua insan di 6 alam samsara disertakan di awal semua sadhana Satya Buddha.

Oh ya, saya lupa untuk secara khusus menyertakan para musuh karma (yang mendorong saya sampai jatuh tadi) saat menulis daftar pemberkatan meski semua insan dimasukkan di dalam daftar utama. Jadi ini kesalahan saya!

Saat saya jatuh dan pantat saya yang kena lantai, hehehe, saya tiba-tiba seperti tersadarkan!

Bagus juga untuk kadang-kadang mendapatkan peringatan semacam ini, tapi jauh lebih baik bila tidak sampai terluka parah.

Ada hal baik yang muncul dari hal buruk juga!

Kecelakaan tersebut mengajarkan saya untuk lebih berhati-hati dalam apa yang saya lakukan supaya tidak bertentangan dengan Hukum Alam atau nanti malah kepala gundul saya yang terkena ‘Kemarahan Para Dewa’!

Hahahaha...


Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment