Friday, June 1, 2012

[01-06-2012] Sembilan Kendaraan


Ditulis oleh Lotuschef – 18 Mei 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino


Berikut adalah urutan tingkatan yang Guru bicarakan di ceramah dharma baru-baru ini.
Si penulis juga menjelaskan bahwa klasifikasinya bisa saja berbeda antar ordo, dan harap bacalah dengan pikiran terbuka sehingga tidak terlalu terpaku.
Semua materi tertulis maupun verbal harap digunakan secara bijaksana!
Dan jangan lupa untuk menggunakan prinsip-prinsip dasar dalam ajaran agama Buddha.
Amituofo!
Selamat membaca!!!
~~~~~

Sembilan Kendaraan

Bhs. Tibet: theg-pa rim dgu, yang artinya: sembilan kendaraan.
Ini adalah klasifikasi ajaran-ajaran agama Buddha alla Tibet.


Ajaran-ajaran Esoterik dari Vajrayana (Bhs. Tibet: rdo-rje-theg-pa) “Kendaraan Berlian”, juga dikenal sebagai Mantrayana (Bhs. Tibet: sngags-kyi-theg-pa) “Kendaraan Mantra”.
Tantra Tinggi atau Tantra Dalam (Bhs. Tibet: nang rgyud)
9. Ati Yoga (Bhs. Tibet: shin-Tu rNal-’Byor) atau Tantra Non-Dualis (Bhs. Sansekerta:advitiatantra); sering dikenal sebagai Dzogchen (Bhs. Tibet: rDzogs-Pa Ch’en-Po) “Maha Kesempurnaan” (Bhs. Sansekerta: mahasandhi).
8. Anu Yoga (Bhs. Tibet: rJes-Su rNal-’Byor) atau Tantra Ibu (Bhs. Tibet: ma-rgyud; Bhs. Sansekerta: matryoga).
7. Maha Yoga (Bhs. Tibet: rNal-’Byor Ch’en-Po) atau Tantra Ayah (Bhs. Tibet: pha-rgyud; Bhs. Sansekerta: pitryoga)
Tantra Rendah atau Tantra Luar (Bhs. Tibet: phyi rgyud)
6. Yoga Tantra (Bhs. Tibet: rnal-’byor-pa’i rgyud)
5. Carya Tantra (Bhs. Tibet: spyod-pa’i rgyud) atau Upa Yoga (Bhs. Tibet: gnyis ka), “Tantra perilaku luar dan dalam” (Bhs.  Sansekerta: ubhaya).
4. Kriya Tantra (Bhs. Tibet: bya-ba’i rgyud) atau Kriya Yoga (Bhs. Tibet: bya-ba) “Yoga Aksi”.
Ajaran-ajaran Eksoterik (Bhs. Tibet: mdo-lugs) dari Sutra-sutra Buddhis.
3. Mahayana (Bhs. Tibet: theg-pa chen-po) “Kendaraan Besar”, juga dikenal sebagaiBodhisattvayana (Bhs. Tibet: byang-chub sems) “Kendaraan Para Insan Yang Tercerahkan”.
2. Pratyekabuddhayana (Bhs. Tibet: rang gyal-ba’i theg-pa) “Kendaraan Buddha yang mencapai pencerahan sendiri”, bagian dari Hinayana (Bhs. Tibet: theg-pa dman-pa) “Kendaraan Kecil”.
1. Sravakayana (Bhs. Tibet: nyan-thos-pa’i theg-pa) “Kendaraan Pendengar”, bagian dariHinayana (Bhs. Tibet: theg-pa dman-pa) “Kendaraan Yang Lebih Kecil”

Catatan mengenai narasumber:
Pada umumnya, “Sembilan Kendaraan” yang dipaparkan di sini adalah sebuah pembagian dari semua sistem ajaran spiritual ke dalam sembilan jalan atau kendaraan (Bhs. Sansekerta: yana; Bhs. Tibet: theg-pa) yang berasal dari tradisi Nyingma – tradisi Buddhisme Tibet yang paling tua.
Namun supaya para pembaca bisa memahaminya dengan lebih mudah, saya juga telah menambahkan banyak istilah untuk ajaran-ajaran yang berasal dari tradisi lainnya. Para pembaca juga harus ingat bahwa bukan hanya Nyingma saja, tapi Vajrayana secara umum, punya pandangan yang agak bias terhadap Buddhisme non-Vajrayana berikut ordo-ordonya; dan menganggap ajaran-ajaran mereka sendiri sebagai yang lebih canggih (begitu juga dengan kebanyakan agama lainnya). Begitulah maka muncul istilah “Kendaraan Yang Lebih Rendah” untuk menunjuk Hinayana.
Pembagian dan istilah yang dipaparkan di sini telah dikumpulkan dari berbagai macam sumber yang kebanyakan dilengkapi dengan daftar pustaka. Saya terutama sangat berhutang budi pada karya-karya Keith Dowman, John Myrdhin Reynolds, John Shane dan Giuseppe Tucci; meski para penulis tersebut sama sekali tidak bertanggung jawab atas paparan saya di sini.
Juga mengingatkan para pembaca bahwa tiap ordo menggunakan cara pembagian yang (sedikit) berbeda, dan menganggap beberapa naskah lebih penting daripada naskah lainnya. Sebenarnya Tantra Buddha utama yang mana yang masuk ke tingkat dan kelompok mana, adalah sebuah pertanyaan yang sering menjadi perdebatan di antara para ordo. Banyak catatan yang penjelasannya juga berbeda-beda. Ordo Gelugpa punya pandangannya tersendiri mengenai pembahasan “masalah” ini, dan hal tersebut bisa ditemukan di dalam Fundamentals of Buddhist Tantras [Dasar-dasar Tantra Buddha] karya mKhas grub-rje (1385-1438) yang diterjemahkan oleh F. D. Lessing dan A. Wayman).

Amituofo
Pure Karma
Lama Lotuschef
True Buddha School



No comments:

Post a Comment