Saturday, December 24, 2011

24-12-2011 [21-12-2011 Menyalakan Pelita Hati Anda [3] – Tanya Jawab]


21-12-2011 Lighting your Heart's Lamp [3] – Q & A
21-12-2011 Menyalakan Pelita Hati Anda [3] – Tanya Jawab
Translated by Lotus Nino
Sumber:


Teman-teman semua, mohon bagikan pendapat kalian mengenai bagaimana cara menyalakan pelita hati Anda agar abadi selamanya. Amituofo. Lotuschef.


* * *


Yu:
Saya rasa ketulusan dan kesetiaan dalam semua hal yang kita lakukan adalah yang terpenting, tanpa menghiraukan apakah nantinya akan berhasil atau gagal. Saat kita ada menyertakan hati ke dalam suatu hal, maka hal tersebut akan menjadi sebuah keabadian di dalam alam semesta. [19 Desember 2011, 9:43 PM]

Lotuschef:
[maka hal tersebut akan menjadi sebuah keabadian di dalam alam semesta.].. Hahaha! BAGAIMANA? Kamu sudah mendekati! Salam! [20 Desember 2011, 12:01 AM]

Lotuschef:
Sebenarnya TIDAK ADA keabadian dan TIDAK ADA waktu bila bicara mengenai alam semesta. Tapi kamu sudah benar dengan menyebutkan Ketulusan dan menyertakan hati ke dalam suatu hal. Coba tambahkan sudut pandang Bodhicitta dan pikirkan sekali lagi. Salam, Lotuschef.


* * *


Lotuschef:
Hi sayang, saya ingin dengar pendapatmu mengenai menyalakan pelita hatimu. Bagaimana cara menyalakannya agar abadi selamanya? Hehe!!


Nino:
Hahaha. Saya tidak cukup pintar, fashi.

Tapi menurut saya, cara bepikir yang benar, perlindungan (sarana), yang digabungkan dengan Bodhicitta dan pelatihan diri yang terus-menerus adalah bahan-bahan utama untuk membersihkan karma-karma buruk dalam diri kita.

Saat lapisan kotornya telah bersih, maka cahaya di dalamnya akan nampak.

Bicara mengenai konsep, sebenarnya cahaya pelita tersebut sudah ada sejak awal.

Saya percaya bahwa tujuan dari pelatihan diri adalah untuk kembali ke kondisi awal tersebut.
Untuk memverifikasi (memeriksa) bahwa pelita itu telah menyala dengan abadi.

Cahaya-cahaya kita semuanya adalah sama, mereka bersinar dengan terang dan abadi pada tingkat intensitas yang sama, siap untuk diungkap.

Pelita dalam bentuk fisik adalah simbol saja untuk mengingatkan kita akan sifat alami dari cahaya itu sendiri.

Salam.


Lotuschef:
Hehe. Kamu benar. Bingo!

Hahaha. Bila bertanya mengenai ‘berapa lama perlu menyalakan pelita’ adalah menunjukkan ketidaktahuan.

Sebenarnya saat saya memimpin sadhana bersama, saya selalu mengajarkan teman-teman di sana untuk merubah diri dan semuanya menjadi sinar dan melebur bersama. Lalu melebur ke dalam kekosongan semesta.

Setelah kamu menyala dan memancarkan cahaya, maka sinar ini akan abadi karena ini sama artinya dengan kamu telah menemukan ‘kunci’ untuk kembali ke rumah.

Mari kita tunggu sekitar satu atau dua hari lagi untuk mendengar opini teman-teman lainnya.

Salam


* * *


Hi Fashi,
Tanya: Jadi kamu ingin meyalakannya untuk 1 hari / 1 tahun / 1 kehidupan / selamanya?
Jawab: Saya rasa Anda tidak sedang mengacu ke pelita secara fisik yang akan kita nyalakan hari minggu ini. Sebenarnya pelita hati internal kitalah yang berarti di sini. Ia harus selalu menyala selamanya dan menyinari para insan dengan cahaya dan kehangatannya. Salam.
[20 Desember 2011, 8:41 AM]


Lotuschef:
Kita akan menyalakannya pada tanggal 31 Desember 2011 yang jatuh pada hari Sabtu.
Kamu menebak dengan benar! Saya mengacu kepada lampu dalam diri kita, yaitu Chakra Hati kita.
Saya juga menanyakan: Bagaimana caranya agar menyala abadi selamanya dan kamu juga menjawabnya dengan benar – menggunakan Bodhicitta dengan membagikan kepada atau menyinari semua insan dengan cahaya dan kehangatan pelita tersebut.

Hip Hip Horeee!!!
Hahaha.
[21 Desember 2011, 2:21 PM]


* * *


Steven Thung:
Pelita hati sebenarnya telah menyala... bukan hanya dalam diri satu insan saja tapi dalam hati setiap insan. Tindakan menyalakan pelita sebagai persembahan bisa dianalogikan sebagai menggunakan jari kita untuk menunjuk di mana posisi bulan berada.

Francesca Poon:
Steven sayang, kamu melewatkan sudut pandang karma. Kamu melupakan mereka yang punya aura sangat sangat gelap.


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


Teman-teman semua jangan marah bila disebut sebagai bodoh/tidak tahu. Karena dari berbagai pertanyaan yang kalian ajukan, kalian juga turut belajar dan ini merupakan proses berbagi dengan semua orang.

Saya pastikan bahwa kalian semua akan cepat belajar dan tidak lagi benar-benar bodoh/tidak tahu.

Bagi mereka yang tidak berani mengajukan pertanyaan dan malu menjadi salah satu dari yang ‘tidak tahu’, kalian tidak akan bisa maju ke tingkat yang lebih lanjut karena kalian tidak mau bersusah payah untuk berusaha belajar.


Kebanyakan dari kita telah ditanami dengan konsep-konsep atau ideologi-ideologi mengenai berbagai prosedur seperti mempersembahkan hio, pelita, makanan, kertas-kertas emas...

Saya telah menulis artikel di blogspot ini mengenai mempersembahkan Fa-gao . Kebanyakan orang percaya bahwa makanan ini adalah persembahan yang WAJIB ADA. Hahaha!

Sebenarnya, persembahan adalah Ketulusan Anda dan Memberikan apa yang Anda paling sukai, bukannya apa yang orang lain beritahu Anda bahwa Anda harus mempersembahkan ini dan itu, atau bila tidak maka akan...

Saya juga telah memberi petunjuk bahwa vihara-vihara membutuhkan dana dan mereka memberi label untuk berbagai macam jenis pelita untuk mengumpulkan (dana) pendapatan.


Saya juga menuliskan tentang si nenek yang sangat miskin yang telah menggunakan semua harta benda yang dimilikinya untuk (membeli minyak dan) menyalakan pelita bagi Buddha Shakyamuni supaya bisa berjalan pulang ke vihara-Nya.

Poin pentingnya bukanlah soal Uang atau jumlah pelita yang Anda nyalakan. Juga bukan seberapa lama pelita itu harus dinyalakan.

Ternyata KUNCINYA adalah Anda yang mau dengan sepenuh hati berbagi dengan SEMUA insan tanpa membeda-bedakan.


Pelita kita telah menyala dengan abadi, TAPI kita harus “menyalakannya” terlebih dahulu!

Maksudnya adalah: karma-karma buruk kita telah menutupi Chakra Hati kita. Mereka menghalangi teratai di hati kita supaya tidak mekar, sehingga sinar dari teratai ini tidak bisa memancar dengan terang.

Shizun mengajarkan kita cara membersihkan karma-karma buruk lewat pelatihan diri. Di sini kita menggunakan Sadhana 4 Pra-Yoga sebagai landasan (fondasi) utamanya.

Teman-teman jangan tidak sabar dan ingin meloncat ke apa yang kalian anggap atau orang lain katakan sebagai Sadhana yang Tertinggi atau Terhebat.

Sadhana Vajrasattva adalah yang Tertinggi dan Paling Kuat bila Anda menyadarinya.

Ia adalah yang Awal dan Akhir. Semuanya tercakup di dalamnya!!!



Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment