Wednesday, April 8, 2015
Bhiksu Sejati/Palsu? [1]
Ditulis oleh Lotuschef – 22 September 2011
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 真/假比丘? True/False Monk? [1]
Percaya atau tidak, Judul dan beberapa bagian dari isi artikel ini datang dari Mahaguru sekitar dua hari lalu.
Ada orang yang mengingatkanku di sebuah email baru-baru ini mengenai sebuah sila yang menyatakan kalau Bhiksu boleh memarahi Bhiksuni, namun Bhiksuni tak boleh membalasnya.
Dalam konteks ini, berarti para venerable/lama pria punya posisi yang lebih Tinggi dibanding para venerable/lama wanita.
Membuatku ingat akan sebuah insiden dengan situasi yang mirip.
Bhiksuni X sedang bercakap-cakap dengan Bhiksu Y, seorang teman sekelas di sekolah pelatihan agama.
X berkata: Mendoakan yang terbaik untukmu dan mohon gunakan pertimbanganmu sendiri serta jangan biarkan orang-orang lain mendiktemu. Guru kita adalah yang terbaik dan kita hanya mendengarkan beliau satu-satunya.
Y menimpali: Terima kasih atas segala bantuan yang kamu berikan kepadaku selama periode ini.
Bhiksu Z menguping di belakang mereka secara diam-diam tanpa ketahuan.
Mulai dari malam berikutnya, tersebar berita kalau seorang BHIKSUNI memarahi/menguliahi seorang BHIKSU.
Hahaha! Kasihan sekali si bhiksuni pasti akan dihukum berat!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Beberapa waktu lalu, di dalam salah satu ceramah dharmanya, Mahaguru mengatakan bahwa standar-standar tersebut ditetapkan di jaman saat Sang Buddha hidup, sudah lebih dari 2550 tahun lalu.
Dalam pandangan Mahaguru, beliau bilang bahwa Bhiksu dan Bhiksuni adalah setara dan tak dibeda-bedakan.
Seorang teman murid di dalam diskusi baru-baru ini juga mengatakan bahwa beberapa standar tersebut perlu disesuaikan dengan Jaman Modern ini.
Dengarkanlah pandangan dari Mahaguru dan gunakan pengetahuanmu mengenai Jalan Mulia Beruas Delapan sebelum membentuk opini.
Aku akan mempublikasikan pandanganku di artikel Bhiksu Sejati/Palsu [2] setelah mendengarkan masukan darimu semua.
Rancangan teksnya sudah kutulis tapi publikasinya akan bebarengan dengan komentar-komentar dari teman-teman pembaca.
Dengan tulus menunggu berbagai opini dari kawan-kawan semua.
Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School
Labels:
aturan,
Bahasa Indonesia,
bhiksu,
bhiksuni,
disiplin,
kesetaraan,
lotuschef,
Mahaguru Lu,
shakyamuni,
Sila
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment