Artikel asli ditulis oleh Lama Lotus Chef pada tanggal : 16 Mei 2013
Tautan ke artikel tersebut : Lotuschef at Play – Who Am I ? 我是谁? [5]
Diterjemahkan oleh : Lotus Junhao
Yidam pada rupang di atas merupakan Yidam yang menyambut "kepulangan" saya pada tahun pertama saya bersarana kepada Guru!
Kejadiannya sekitar jam 2 pagi pada tanggal 3 Agustus 2009.
Beliau terus berada di sisi sayasaat kami berjalan memasuki sebuah tempat tertutup yang sangat besar hingga saya tidak dapat melihat atapnya.
Banyak orang-orang menyapa saya saat berjalan dengan ungkapan "Selamat Datang Kembali! dan "Selamat Datang Bergabung kembali ke dalam Tim!"
Saat Guru kembali ke Taiwan pada tahun 2010, saya mulai mengikuti Beliau mengunjungi semua vihara Satya Buddha di seluruh Taiwan. Kemudian pada bulan Juli ke Hongkong. Dan kemudian balik lagi ke Taiwan.
Suatu hari, saya bertanya kepada Guru : "Mimpi yang saya alami pada tahun pertama saya bersarana kepada-Mu tidak benar ya? Saya mengikuti Guru pergi berkeliling selama berbulan-bulan ke seluruh vihara namun tidak menemukan Yidam yang menyambut saya dan terus berada di sisi saya dan mengobrol-ngobrol dengan bahagia sepanjang waktu."
Guru tersenyum!
3 hari kemudian, seorang murid mengundang saya untuk makan siang ala Dim-sum di Chinatown.
Setelah makan, murid ini melihat bahwa kaki kanan saya kelihatannya tidak dalam kondisi yang baik dan dengan sukarela membawa saya untuk berkonsultasi kepada teman dia.
Setelah perawatan, yang mana bisa dibilang seperti sesi penyiksaan, saya duduk dan memperhatikan sebuah altar kecil dengan sebuah rupang mini.
Rupang mini ini menarik saya seperti sebuah dorongan magnet yang tak terlihat.
Saat saya pergi untuk melihat, saya berbicara kepada diri saya sendiri : "Oh! Akhirnya! Saya menemukan Anda, temanku!"
Saya bertanya kepada anak muda yang duduk di depan altar kecil ini, "Siapakah Beliau"?
Dia mengganti batu karang (coral) dari kedua tangan rupang ini dan menempatkan sebuah kelereng pada kedua tangan rupang tersebut yang menyatu seperti membentuk mudra meditasi.
Dia mengatakan : Ti Cang Wang dalam versi Jepang [Ksitigarbha].
Hahaha!
Saat Ksitigarbha menemui saya di suatu tempat di atas sana, Beliau tidak sedang memegang apapun tetapi satu tangan-Nya ditempatkan di atas tangan yang satunya lagi. Beliau saat berjalan mengambil langkah pendek yang mana baru saya sadari pasti karena mengenakan Kimono!
Saya menghadiri 2 sesi kebaktian Ksitigarbha di daerah setempat selama lebih dari 2 minggu yang dipimpin oleh Acharya-Acharya yang berbeda di vihara yang berbeda sebelum saya pergi ke Seattle di tahun 2009.
Saya masih belum menerima Transmisi Sadhana untuk Yidam ini dari Guru.
Namun, saat kedua sesi kebaktian tersebut, Ksitigarbha duduk di dalam diri saya dan berubah menjadi sangat besar hingga mencapai langit dan duduk di atas tahta teratai.
Kemudian dia menggerakkan satu tangan pada satu waktu ke arah luar dengan gerakan seperti menapu dan kemudian untaian-untaian sinar terang berwarna kuning seperti lemon terpancar dari gerakan tadi. Menyirami banyak insan yang dirantai bersama-sama yang sedang berjalan kesakitan dengan langkah yang sangat lambat menuju ke suatu tempat.
Tindakan ini merupakan suatu welas asih yang tak terbatas bagi mereka yang sedang menderita.
[bersambung....]
Related Posts:
No comments:
Post a Comment