Sunday, April 28, 2013
Menghormati Guru? Menjalankan seperti yang diajarkan?
Ditulis oleh Lotuschef – 6 Maret 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Respect Guru? Practicing as Taught?
Baca juga: 莲厨谈心 - 施食, Lotuschef in Chat - Alms Giving, 施食意義
Artikel-artikel di atas membahas sebuah ritual yang sering dilakukan oleh banyak umat dan rumah ibadah setiap harinya.
Bahkan Vajragarbha pusat di Seattle dan Taiwan juga melakukan ritual tersebut setiap harinya. Sekali sebelum makan siang, dan sekali sebelum makan malam.
Ia adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh mereka di vihara-vihara Hinayana dan Mahayana!
Kebanyakan dari mereka melakukannya 3x dalam sehari, yaitu: pagi, siang, dan malam.
Kenapa?
Karena mereka harus mematuhi instruksi Buddha untuk memberikan persembahan kepada Raja Garuda dan semua pengikutnya.
Mereka tidak mempraktekkan Persembahan Mandala Agung dari ajaran Tantrayana sebelum makan dan juga saat bersadhana ataupun saat di sesi persembahan.
Coba dibayangkan melakukan dan melakukannya terus tanpa tahu maksudnya selama ini?
Kebijaksanaan ada di dalam diri kita masing-masing, maka kiranya temukanlah!
Seperti halnya Guru telah ajarkan berkali-kali baik secara verbal maupun tertulis, bahwa di dalam Tantrayana, Sadhana Pertobatan Vajrasattva adalah Sadhana Pertobatan Paling Agung. Ia berada di atas semua sadhana pertobatan lainnya dan kenapakah?!
Kenapa para VM kita dan lainnya pergi berkeliling melakukan yang upacara lain seperti yang dilakukan dalam upacara-upacara Mahayana?!
Oh ya, mereka para VM ini juga melangkahi Guru dengan menyatakan supaya semua segera menggunakan jubah seremonial coklat, sebagai ganti toga berwarna merah marun yang Guru katakan supaya kita gunakan di dalam Tantrayana.
Hahaha!
Yoga juga sangat bergantung pada rasa hormat si praktisi Tantra kepada Sang Guru Akarnya, begitu juga terhadap instruksinya!
“Melangkahi” instruksi Guru Akarnya sendiri dan mencoba mengendalikan Guru Akar ini, berarti tak menghormati. Oleh karenanya ia tak berhasil dalam Guru Yoga, karena dirinya sungguh tak punya rasa percaya dan iman yang kokoh sama sekali!
Kamu sungguh-sungguh ingin mencapai Guru Yoga?
Maka renungkan kembali apa yang telah kamu lakukan selama ini; siapa yang kamu hormati sebagai Guru?
Hahaha! Bila Guru-mu adalah guru yang kamu ciptakan sendiri, yang akan menjalankan instruksi darimu, maka Amituofo!
Salam semuanya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
Labels:
Bahasa Indonesia,
guru yoga,
lotuschef,
menghormati guru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment