Ditulis oleh Lotuschef – 25 Desember 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Fakes of Guru? [1]
Aku sedang menggodok dan memikirkan ide ini selama beberapa waktu.
Mari dijadikan saja Kado Tutupan Tahun bagi mereka yang kira-kira cocok dalam pembahasannya. :)
Ayo telusuri bersama.
Amatilah wajah Guru dengan baik juga.
Sabtu kemarin (per tanggal artikel ini dipublikasikan), Guru berkata bahwa Beliau tidak tertarik untuk mempelajari komputer ataupun ingin tahu tentang apa yang sedang dibicarakan di media atau blog-blog. Apa yang Ia maksudkan?
:) Mungkin kita perlu kembali ke kasus Pencemaran Nama Baik Guru.
Aku memberi isyarat bahwa seorang Saudari Besar berada di belakang forum [ilovegm] dan para Saudara & Saudari Besar lainnya dari seluruh belahan dunia secara resmi mendukung forumnya. :)
Aku diberitahu (oleh Guru) supaya tidak menghiraukan mereka tapi aku tetap bersikeras masuk dan mencoba berbagi Buddha Dharma dengan para “jiwa yang sedang tertidur” itu, melawan nasihat Guru! Hahaha! Ya! Ini salahku!
Dalam ceramahnya baru-baru ini Guru berkata: Tak boleh mengatakan kalau seseorang itu Bodoh.
Salah satu atau beberapa dari orang-orang yang merasa kata Bodoh itu menunjuk kepada mereka kemudian datang dan mengadu pada Guru? :)
Hehe! Untuk menyenangkan dirimu dan mereka, Guru berkata kalau tak boleh menyebut seseorang dengan kata Bodoh.
Namun, saat dipikir-pikir lagi, apakah Bodoh ini menunjuk padamu?
Jawabanmu yang jujur sungguh sangat penting di sini! :)
Mengutip dari Wikipedia – Dualism:
[Dualisme (dari kata Latin duo yang berarti “dua”) menunjuk pada suatu kondisi yang terdiri dalam dua bagian. Istilah “dualisme” sedianya diciptakan untuk menunjuk hal ganda (sepasang) yang selamanya saling bertolak belakang – sebuah arti yang punya wacana tersendiri dalam dualitas metafisik maupun filosofis namun artinya sudah luntur karena pemakaiannya secara umum.
Dualisme bisa mengacu pada dualisme moral (seperti konflik antara kebaikan dan kejahatan), dualisme pikiran-tubuh atau pikiran-materi (seperti Dualisme Kartesian) atau dualisme fisik (seperti Yin dan Yang dalam budaya China). Paham dualisme percaya akan adanya dua elemen keberadaan: Fisik dan Spiritual.]
Mengutip dari Wikipedia – Noble Eightfold Path:
[Jalan Utama Beruas Delapan (Bhs. Pali: ariyo aṭṭhaṅgiko maggo, Bhs. Sansekerta: āryāṣṭāṅgamārga) adalah salah satu ajaran utama dari Buddha, yang menggambarkan sebuah cara untuk mengakhiri penderitaan (dukkha) dan mencapai kebangkitan diri.
Ia digunakan untuk mengembangkan wawasan ke dalam sifat sejati fenomena (atau realitas) dan untuk menghapus keserakahan, kebencian, dan khayalan.
Jalan Utama Beruas Delapan adalah Empat Kebenaran Mulia ke-4 yang diajarkan oleh Buddha; sedangkan elemen pertama dari Jalan Utama Beruas Delapan itu sendiri adalah sebuah pemahaman akan Empat Kebenaran Mulia. Ia juga dikenal sebagai Jalan Tengah.]
Guru menjelaskan Sutra Patriak Zen ke-6 mengenai Sajak Tanpa Bentuk; Dualisme yang berpasangan; dan lain sebagainya di mana yang terpenting adalah konsep Jalan Tengah.
Sudahkah teman-teman menonton video rekaman ceramah pada tanggal 22 Desember 2012?
Tontonlah dan lakukan riset mengenai berbagai ceramah yang diberikan oleh para master lainnya.
Bertanya:
Masing-masing dari mereka memberikan sebuah Versi yang Berbeda akan Siapa atau Apa itu Guru?
Hahaha! Ada berapa banyak versi di sana?
Bacalah: Lotuschef Bermain-main – Bisakah kita berpikir dan bertindak untuk seorang Buddha?
Kenapa aku menulis artikel ini dan mengajukan berbagai pertanyaan?
Demikianlah kamu tak akan bisa beryoga dengan Guru hingga kamu memangkas semua versi Guru menjadi SATU & HANYA DIALAH SATU-SATUNYA!
Mungkin bacalah juga: Orang Awam Mengukur Buddha! – Menghormati Guru
{Bersambung}
Salam semuanya.
Lama Lotuschef
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
No comments:
Post a Comment