Friday, September 9, 2011

21-7-2011 Hak-hak Istimewa Saat Acara Makan



21-7-2011 Dining Privileges 膳特

On Sunday evening, I met a fellow student who told me he had lunch with GM, Sitting at the same table!
His companion also had the same PRIVILEGE!

Last evening, at dinner at a GuanYin Chapter, yet another talked about privileged dining with Venerables.

All these jotted my memory regarding these type of PRIVILEGE DINING with GM/Abbots/Rinpoche/Kenpo/Vajramasters & etc.

Few months back, few students told me they dine with GM at the same table.
Their stance is that someone can help arrange these type of Privilege as long as they can pay.
These are on separate occasions & arranged by different Vajramasters & etc.

When I was a volunteer at a certain monastery, a group of rich ladies paid a hefty sum to the monastery to have the Privilege to sit at the same table for lunch with the Abbot.
These were done in a special room off the main dining hall of the monastery.

My brother bought the same last year with a Thai Rinpoche, said to be the reincarnation of Mayura.
He sat there & watch this Rinpoche eat & after he finishes, he left the table & my brother & others were allowed to begin dining.

Offering a table of sumptuous food to one's Guru or revered master is well & good but paying hefty sum to buy the Privilege to sit at the same table & bragging about it after, is not what GM or Buddha taught us.

In so doing, the poor will never get a chance to sit at the same table with GM.
This create a sense of inferiority & UNHAPPINESS.
This also shows DIFFERENTIATION between sentient beings.

The Merits of offering to Guru or revered master or Abbot is nullified by one's intent to show off that they are PRIVILEGE! They are wealthy enough to oil palms to arrange these!

HAHA!

Poor souls didn't listen to GM or comprehend what GM meticulously teaches us all the time.

I urge those that go for these arrangements to reflect & see the expressions on GM's face.

If no one listens to those that "arrange" this type of Privilege, they have no "business" & will have no choice but to stop. I heard the going rate in Seattle is USD10K per seat at GM's table!

Be compassionate & help them kick this "bad habit"!

Your wealth can help lots of under-privilege have a warm meal, a warm shelter, & put a warm smile on their faces.
This is what GM teaches us to do along the Bodhi path.

Look closely at those that you have oiled palms???

Also look closer at yourself frequently???

I have seen some of these people take on faces of animals like dogs, pigs, horses... & brownish-grey=corpse; greyish green = ghost; black-green = demon......

I have also seen the faces of those that oiled palms, they truly don't have the rosy hue of a studious cultivator.

Your choice to walk in step with GM, a Living Buddha, Or Beings of the 3 Lower Realms, or Maya-the Demon.


===

21-7-2011 Hak-hak Istimewa Saat Acara Makan


 Translated by Lotus Nino Candra


Pada hari minggu malam, saya bertemu dengan seorang umat yang bercerita bahwa dia sempat makan siang bersama dengan Shizun. Dia duduk di meja yang sama dengan Shizun!
Temannya juga mendapatkan HAK ISTIMEWA tersebut!

Kemarin malam, saat makan malam di vihara GuanYin, ada orang lain juga yang bercerita mengenai hak istimewa untuk ikut makan malam dengan para bhiksu.

Semua hal tersebut mengingatkan saya mengenai jenis HAK ISTIMEWA MAKAN MALAM ini bersama dengan Shizun / Kepala Biara / Rinpoche / Khenpo / Acharyas dan seterusnya.

Kembali ke beberapa bulan lalu, beberapa murid bercerita kepada saya bahwa mereka ada acara makan bersama dengan Shizun di meja yang sama.
Mereka berkata bahwa seseorang dapat mengatur supaya bisa mendapatkan hak istimewa tersebut selama mereka dapat membayarnya.
Hal itu untuk berbagai acara yang berbeda dan akan diatur oleh acharya yang berbeda-beda dan seterusnya.

Saat saya melakukan kerja sosial di suatu biara, sekelompok ibu-ibu kaya membayar sejumlah uang yang bernilai besar kepada biara untuk mendapatkan hak istimewa agar bisa duduk di meja yang sama saat makan siang bersama dengan kepala biara.
Hal ini dilakukan di ruangan khusus di luar ruang makan biara.

Saudara saya mengeluarkan uang untuk hal yang sama dengan seorang Rinpoche dari Thailand – yang dikatakan sebagai reinkarnasi Mayuri.
Dia duduk di sana dan menonton Rinpoche ini makan, dan setelah selesai makan, si Rinpoche akan beranjak dari meja tersebut dan barulah saudara saya dan orang-orang di sana diperbolehkan untuk mulai makan.

Mempersembahkan berbagai makanan mewah dan lezat kepada Guru atau acharya adalah suatu hal yang baik, tapi membayar uang dengan jumlah yang besar untuk mendapatkan Hak Istimewa agar dapat duduk di meja yang sama dan kemudian membesar-besarkan hal tersebut setelahnya, bukanlah hal yang diajarkan oleh Shizun maupun Buddha.

Karena dengan melakukan hal tersebut, mereka yang miskin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk makan bersama (di meja yang sama) dengan Shizun.

Hal ini tentu saja menciptakan perasaan rendah diri dan KETIDAKBAHAGIAAN.
Juga menunjukkan bahwa ada KETIDAKSETARAAN di antara para insan.

Berkah dari memberi persembahan kepada Guru atau Acharya atau Kepala Biara akan menjadi hilang dengan seseorang punya pamrih untuk memamerkan HAK ISTIMEWA tersebut! Mereka cukup kaya untuk bisa mendapatkan hak tersebut dengan mengeluarkan sejumlah uang!

HAHA!

Sungguh kasihan mereka-mereka yang tidak (dengan jelas) mendengarkan apa yang sering diajarkan oleh Shizun.

Saya meminta mereka yang melakukan pengaturan-pengaturan ini untuk berefleksi dan melihat ekspresi wajah Shizun.

Jika tidak ada orang yang mau mendengar mereka yang “mengatur” hak istimewa seperti ini, maka mereka tidak akan melakukan ‘bisnis’ ini dan tidak akan mempunyai pilihan selain berhenti melakukannya. Saya dengar harga yang dipatok di Seattle adalah USD 10,000 per kursi untuk makan di meja Shizun!

Marilah berwelas asih dan membantu mereka dengan menghentikan ‘kebiasaan buruk’ ini!

Kekayaan Anda dapat membantu mereka yang kurang beruntung untuk bisa menikmati makanan yang hangat, tempat berlindung yang nyaman, dan membuat mereka tersenyum.
Inilah yang Shizun ajarkan kepada kita untuk dilakukan di sepanjang jalan Bodhi.

Lihatlah dekat-dekat mereka yang telah dimuluskan jalannya dengan harus mengeluarkan sejumlah uang!

Lalu sering-seringlah lihat diri Anda sendiri secara lebih dekat!

Saya telah melihat beberapa orang yang seperti itu mempunyai paras wajah hewan seperti anjing, babi, kuda... dan abu-abu kecoklatan = mayat; hijau keabu-abuan = hantu; hitam-hijau = setan...

Saya juga telah melihat muka-muka mereka yang menggunakan uang untuk mempermulus tujuannya. Mereka sungguh tidak punya sinar merah layaknya seorang sadhaka yang tekun.

Kini pilihan ada di tangan Anda: berjalan bersama Shizun – seorang Buddha Hidup, atau para insan di 3 alam rendah, atau Mara Setan.

Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School

No comments:

Post a Comment