Ditulis oleh Lotuschef – 30 Januari 2014
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef at Play – 天魔知多少 How Much of Mara Do You Know?
Mara Papiyas |
Mengutip dari Wikipedia – Mara (demon):
Mara, seperti yang digambarkan dalam gaya Birma, sedang mencobai Sang Buddha. |
Setan-setan mara. Manuskrip daun lontar. Nalanda, Bihar, India. |
Mara (Bhs. Sansekerta: Māra), di dalam Agama Buddha, adalah setan yang mencobai Buddha Gautama dengan mencoba menggodanya lewat penampakan wanita-wanita cantik yang, di dalam beberapa legenda, sering dikatakan sebagai para putri Mara.
Di dalam kosmologi Buddhis, Mara merupakan perwujudan dari dorongan hati yang tak baik, ketidakterampilan, “kematian” nyawa spiritual. Ia adalah sang penggoda, yang mengganggu manusia yang sedang melatih kehidupan spiritualnya dengan membuat hal-hal duniawi menjadi memikat, atau yang negatif menjadi terlihat positif.
Di dalam agama Buddha tradisional, Mara punya empat definisi yang berhubungan dengan indera:
- Klesa-mara, atau Mara dalam perwujudan semua emosi yang kurang terampil (dikendalikan).
- Mrtyu-mara, atau Mara kematian, yang berarti perputaran roda kelahiran dan kematian yang tak pernah terputus.
- Skandha-mara, atau Mara dalam perumpamaannya untuk keseluruhan eksistensi (keberadaan) yang berkondisi.
- Dewaputra-mara, atau Mara anak seorang dewa, yaitu Mara sebagai mahluk yang hadir secara objektif, bukan sebagai perumpamaan.
Agama Buddha di masa awal mengakui interpretasi Mara baik secara literal maupun “psikologis”.
Mara digambarkan sebagai entitas yang hadir secara literal, sama seperti berbagai dewata dalam ajaran Veda, yang tampil di sekitar Buddha, dan juga digambarkan utamanya sebagai kekuatan psikologis – sebuah perumpamaan untuk berbagai proses keraguan dan godaan yang menganggu praktik spiritual.
“Sang Buddha menentang Mara” adalah postur umum yang dipakai dalam berbagai pahatan patung Buddha.
Buddha tampil dengan tangan kirinya di atas pangkuannya dengan telapak yang mengarah ke atas, dan tangan kanan di atas lutut kanannya dengan jari-jari tangan kanannya menyentuh bumi, yang memanggil bumi untuk menjadi saksinya dalam menentang Mara dan pencapaian pencerahannya.
Postur ini juga sering disebut sebagai mudra “menyentuh bumi”.
Asal-usul
Kata “Mara” berakar dari istilah Proto-Indo-Eropa *mer yang berarti mati (kata kerja), sehingga ia ada hubungan dengan Mara di Eropa, Marzanna di Slavia, dan Mara di Latvia.
Mara dalam mitologi Latvia berarti – Ibu Pertiwi dan punya arti yang positif. Ia bijaksana dan murah hati.
Tiga Putri
Dalam beberapa catatan mengenai pencerahan Sang Buddha, dikatakan bahwa Mara mengirimkan tiga putrinya untuk menggoda Buddha supaya menyerah saja dalam pencarian pencerahannya.
Ketiga putri tersebut adalah Tanha (Idaman), Arati (Kebosanan), dan Raga (Gairah).
Sebagai contoh, di dalam Samyutta Nikaya dari Māra-saṃyutta digambarkan bagaimana ketiga putri Mara gagal memikat Sang Buddha:
Mereka datang kepadanya dengan kecantikan yang berkilau –
Tanha, Arati, dan Raga –
namun Sang Guru langsung menyapu mereka di tempat itu juga.
Bagaikan angin yang menerbangkan seberkas kapas.
Beberapa cerita mengacu pada Lima Putri, yang melambangkan Tiga Racun: Keserakahan, Amarah, Kebodohan, ditambah dengan Kecongkakan dan Ketakutan.
---
Teman-temanku sekalian yang terkasih, menurut Guru, Mara adalah Bodhisattva Bhumi (Tingkat) ke-10.
Tingkat ke-10 menurut Sutra Avatamsaka adalah untuk para praktisi Bodhisattva, yang telah membuat sumpah Bodhicitta dan harus mengalami serta merealisasikan 10 atribut Iman, Kesabaran, Bertindak dengan Benar, Melakukan Pelimpahan, dan seterusnya..., semuanya ada 40 divisi dan melatih perbuatan berpahala dengan menggunakan Kebijaksanaan dan Sumber Daya; karena hanya dengan ini maka barulah bisa memasuki dan melatih bhumi ke-10.
[ 已发菩提心的菩萨行者,要历经 十信、十住、十行、十回向 等四十阶位修行福德与智慧资粮,然后进入十地修学。]
Hahaha!
Mara jugalah boss dari tingkat teratas – tingkat 6 dari Alam Nafsu!
Dewata ini tak perlu menciptakan kesenangannya sendiri, ia suka Mengubah berbagai persoalan dari alam-alam yang lebih rendah, menggunakan kesenangan insan lain untuk Bermain-main, sehingga ada istilah [Mengubah yang lain untuk Kemudahan, Kenyamanan, dan Kesenangan Diri Sendiri.]
[第六天魔王,即欲界最高的他化自在天,此神就是不须自己行乐,而爱下天化作,以他人之乐事而自在游戏,故曰“他化自在天”。]
Guru juga menekankan bahwa tak ada satu halpun yang abadi!
Tak ada Orang, Masalah, maupun Materi yang kekal.
Mara memfitnah Buddha Dharma namun telah menerima hukumannya saat ia harus masuk Neraka setelah kematiannya.
Namun, setelah membayar semua “dosa-dosanya”, ia naik kembali ke alam surga untuk bersadhana!
Hahaha! Demikianlah Buddha Dharma bekerja untuk semua orang, persoalan, dan materi!
Konsep atau Filosofi Jalan Tengah 中观正见, mengatakan bahwa Bukan Baik, juga Bukan Jelek, ...
Saat kamu benar-benar tulus ingin Membebaskan Diri dari Penderitaan Samsara, maka semua Buddha dan keluarga mereka akan memberimu kesempatan lagi dan lagi.
Seperti temanku, Ksitigarbha, akan senang untuk membersihkan Neraka!
Atau biarlah neraka menjadi kosong, dengan usaha mereka yang tulus dan lewat bimbingan-Nya!
[--- Mereka datang kepadanya dengan kecantikan yang berkilau – Tanha, Arati, dan Raga – namun Sang Guru langsung menyapu mereka di tempat itu juga.
Bagaikan angin yang menerbangkan seberkas kapas. ---]
Sang Buddha tak bergeming oleh godaan kecantikan dan juga kemarahan Mara!
Inilah pelatihan diri yang sebenarnya.
Tak ada apapun yang ditakutinya!
Sebenarnya, Mara tidaklah menakutkan. Yang menakutkan justrulah iblis di hatimu dan milikmu sendiri, atau yang dirubah olehmu sendiri!
Hahaha.
Ada orang yang kurang kerjaan dan juga kurang paham Buddha Dharma Sejati, berkeliling menyebarkan kebohongan kalau Guru mengatakan: Lianchu terkena 走火入魔 – yang artinya salah bersadhana sehingga Mara merasuki Lotuschef!
Lotuschef dan semua dari Pure Karma di sini dengan penuh welas asih hendak berbagi denganmu mengenai “Fakta mengenai MARA”!
Berbohong sungguhlah melanggar Sila Utama, maka sebaiknya pastikan dulu fakta-fakta yang ada sebelum kamu terlanjur berbohong!
Di sini mengucapkan Selamat Tahun Baru Lunar, semoga di tahun ini dan seterusnya selalu Bahagia dan Mendatangkan Manfaat juga!
Om Ah Hom, Guru Bei, Ah Her Sha Sha Ma Ha Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
Related Posts:
No comments:
Post a Comment