Tuesday, January 14, 2014

Lotuschef Bermain-main – Berbagai Peraturan Disiplin Yang Ditetapkan oleh Para Orang Bodoh?


Ditulis oleh Lotuschef – 11 Januari 2014
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef at Play – Disciplines Set By Sentient Ignorants?




Kembali lagi di masa pertengahan tahun 2009, seorang reverend yang baru ditahbiskan memberitahuku mengenai berbagai peraturan dan sila Ordo Satya Buddha yang ditetapkan oleh Komite Pusat. Mereka melarang para pembabar dharma dari tingkat Reverend ke bawah untuk melakukan berbagai macam aktivitas.

Satu hal yang aku ajukan kepada si reverend adalah untuk melakukan sesi Meditasi lebih dari satu hari atau lebih.

Hahaha!

Bukankah di sini berarti semua tingkatan murid dari reverend ke bawah TAK PUNYA Kualifikasi atau Otorisasi untuk mengajarkan teknik-teknik Meditasi?

Satu lagi adalah hanya para VM yang boleh melakukan upacara penyeberangan bardo dan membentuk berbagai mudra!

Menggelikan sekali!

Guru berkali-kali mengatakan bahwa kebanyakan para VM di sebelah beliau belum mampu beryoga dengan-Nya!

Dan melanjutkan bahwa bila kamu tak bisa beryoga dengan Sang Guru Akar, Yidam dan Dharmapala, maka yang kamu lakukan sudah pasti tak efektif = karena kamu tak punya kekuatan untuk melakukan tugas yang diminta atau dijanjikan = KAMU Tak Mampu Memenuhi Tugas sesuai dengan biaya yang kamu bebankan kepada orang-orang!


Menuju akhir tahun 2010, si reverend yang kini telah menjadi seorang VM, memberikanku sebuah buklet yang berisi berbagai peraturan dari Komite Pusat yang jelas-jelas menuliskan berbagai aktivitas yang hanya para VM yang boleh lakukan dan yang semua tingkatan lain dilarang melakukannya!
Hehe!

Sungguh sebuah bacaan yang cukup menarik karena benar-benar menunjukkan Kebodohan Duniawi dalam berbagai point yang ditulis di dalamnya.

Semua menggambarkan berbagai batasan, kepentingan politik, otoritas untuk mendikte, bias pula, .... jadi semua memang sengaja ditetapkan untuk membatasi dan mengendalikan orang-orang supaya “tak melangkahi” bisnis para VM yang sangat menguntungkan!!!

Seorang Pembicara Dharma, jiangshi berkerah biru boleh melakukan acara kemah meditasi, tapi seorang reverend malah tak boleh?
Jadi kemampuan si reverend jauh di bawah si Pembicara Dharma, yang tingkatannya secara struktural masih di bawah reverend?

BUKAN! Sungguh kasihan si reverend ini salah menangkap FAKTA-FAKTA di sana!!!

Berhubung menurut Guru, Guru Yoga adalah Kunci untuk melakukan Segalanya!
Kiranya teman-teman pernah melihat mereka yang Guru katakan telah berhasil beryoga dengan-Nya?
Mereka yang mampu bersadhana hingga menggetarkan Qi (Prana) di Nadi Tengah selama 24 jam terus-menerus! Mereka ini adalah para murid awam, bukan para VM!

Lagipula sungguh banyak kehebohan tentang artikelku “Meninggalkan Aliran Satya Buddha, untuk Mencari Buddha yang Sejati”,  bahkan setelah aku menjelaskan dengan sangat jelas artikel itu sedang membahas apa! :)

Bahkan Guru menginstruksikanku untuk “Meninggalkan Ordo Satya Buddha” – berarti aku diminta mencari cara-cara lain untuk melatih Dharma Satya Buddha yang beliau ajarkan.

Kita semua ini harus sadar akan fakta bahwa apa yang diajarkan oleh para VM yang gagal beryoga dengan Guru tersebut memang tak dapat diandalkan, makanya jangan membabi buta meneladani hanya karena mereka punya status dan posisi yang bisa dilihat oleh mata fisik.

Ingatlah selalu bahwa hal tersebut hanyalah sebentuk Jabatan Pekerjaan yang mereka harus lakukan dengan tekun, bukannya digunakan untuk mengendalikan dan mendikte orang-orang yang mereka anggap bawahan mereka!

Kalau saja seseorang gagal melakukan tugasnya, atau tak bekerja, apakah kamu masih membabi buta meneladani dan melakukan semua yang mereka perintahkan?

Dan suatu saat seorang murid bertanya kepadaku: Fashi, bila para VM tak bisa diandalkan, lalu kita harus mendengarkan siapa?

Sungguh sayang ternyata murid ini pada akhirnya menjadi salah satu dari mereka yang sekedar ikut arus dan menjalankan perintah yang diberikan padanya.
Inilah yang Guru katakan: Ideologi Guci berisi asinan Kimchi Korea – semuanya terkotori dan rasanya menjadi sama!
Aku menyebutnya Lumpur Dunia! :)

Jawabanku adalah: Di dalam melatih dharma tantra, kau tak harus mengikuti atau mendengarkan siapapun, selain Guru Akarmu sendiri. Karmamu sendiri yang akan menentukan seberapa banyak yang akan kau pahami dan sejauh apa yang kamu bisa capai di dalam Jalan Bodhi menuju Nirwana.
Karena saat kamu berhasil melatih Guru Yoga, kamu tak perlu lagi mencari jawaban dari luar lagi!


Mampu melihat (visi) Guru, merasakan pemberkatan dari Guru, tentunya bukanlah halusinasi belaka!



Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

Related Posts:

No comments:

Post a Comment