Sunday, July 8, 2012

Lotuschef Bermain-main – Bodhicitta? Bukan!

Ditulis oleh Lotuschef – 2 Juli 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef at Play – Bodhicitta? No!





Warna merah yang menandakan Sinar Afinitas (Jodoh Baik) dalam Sutra Satya Buddha.

Yang berarti Penuh Keberuntungan (Kemanggalaan) dalam tradisi China!

Namun dalam konsep warga Barat, saat mereka melihat warna merah – artinya adalah kemarahan dan kebencian!

Lautan Warna Merah – menggambarkan konsekuensi dari peperangan: hilangnya kehidupan secara besar-besaran!

 

Mari kita mulai perjalanan kita lagi, selangkah demi selangkah bersama Guru.

Kenapa saya membawakan konsep warna MERAH yang bertolak belakang?

Dan kenapa saya memilih judul: Bodhicitta? Bukan!

 

Saatnya bercerita:

 

LX, seorang administrator sebuah rumah ibadah, mendekati saya dan bertanya: Shijie, kita sedang berencana untuk mengunjungi panti jompo, apakah Anda bisa turut mendukung aktivitas ini?

Saya: Kenapa Anda tidak bekerjasama dengan Lotus Light Charity saja? Saya tahu mereka juga punya aktivitas-aktivitas semacam ini.

LX: Tidak! Saya ingin hasil kinerja (业绩) ini terlihat! Kita butuh ini karena sedang membangun sebuah rumah ibadah baru.

 

Saya kaget sejenak , lalu ada suara yang memberitahu saya, pikirkan siapa saja yang akan mendapatkan manfaat nantinya! AH! Para orang jompo!!!

Jadi saya setuju dan mau membantunya.

Tapi setelah berbulan-bulan, aktivitas ini tidak mulai sama sekali! Selain saya, tidak ada seorang muridpun yang sering datang ke rumah ibadah ini mau menyisihkan beberapa jam dari waktu mereka untuk membahagiakan para orang jompo! Menyedihkan tapi Sungguh Terjadi!

Saat saya kembali dari Vajragarbha Seattle setelah menyelesaikan pelatihan, saya juga memohon teman-teman murid untuk melakukan kerja amal. Saya beritahu mereka kalau hal ini adalah salah satu bagian yang penting dalam pelatihan diri.

 

Saya berkata: Kamu mau menyelamatkan para insan? Insan seperti apa yang butuh bantuan atau penyelamatanmu? Kalau kamu tidak pernah mau datang untuk setidaknya melihat bagaimana mereka menjalani kehidupannya, bagaimana caranya mau menyelamatkan?

Tapi kata-kata saya rasanya masuk ke telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri! Saya yang sungguh gila atau memang saya yang tidak tahu cara melatih diri seperti XX dan tim para pengikutnya! Mereka punya kekuatan yang besar karena telah melatih diri lebih dari 20 atau 30 tahun setelah berlindung (bersarana) dengan Satya Buddha.

Kebanyakan orang berpikir bahwa hanya perlu melatih diri hingga menjadi sangat kuat (sakti) dan itu menjadi tujuan akhirnya! Ya khan?

 

Namun coba pikirkan:

 

Apakah LX punya Bodhicitta? Meski saya bilang TIDAK PUNYA, tapi teman-teman boleh saja bilang Ya. Tak perlu selalu setuju dengan saya! :)

Apakah rumah ibadah tersebut akan dapat dibangun tanpa mengalami berbagai halangan? Atau malah sama sekali tanpa halangan?

 

LX adalah ketua dari rumah ibadah tersebut yang memberitahu para murid bahwa mereka pergi untuk memohon sebuah rompi naga dari Guru untuk melakukan Sheng-ji fa (生基法– Sadhana Perbaikan Nasib), dengan tujuan untuk membangun sebuah rumah ibadah baru. XX dan timnya mengaku bahwa Guru mendukung mereka untuk melakukan hal ini. Kita kini tahu bahwa hal tersebut juga tidak benar!

Saat mereka bilang bahwa ingin membangun rumah ibadah, saya mendapatkan sekilas penglihatan yang menggambarkan puing-puing berserakan di lokasi tersebut, kosong nan tandus.

Pengurus rumah ibadah itu berkata kalau Guru akan datang melakukan peresmian kira-kira tahun lalu yang ternyata tidak terjadi. Lalu ganti lagi berkata kalau Guru akan datang untuk melakukan inaugurasi saat rumah ibadah telah selesai dibangun.

 

Namun sementara itu, berdasarkan pernyataan yang mereka keluarkan, banyak umat yang telah mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk papan leluhur, patung, dan lain-lainnya.

Mari asumsikan kalau mereka sedang menjalankan sebuah bisnis. Yang mereka katakan kepada para klien akan menjadi kontrak yang sah. Saat bukti penerimaan dana telah dikeluarkan, maka kontrak tersebut akan mengikat!

Rumah ibadah ini tidak bisa didaftarkan sebagai rumah ibadah karena sistem zona atau klasifikasi sebidang tanah tersebut. Jadi akhirnya didaftarkan sebagai sebuah Asosiasi!

Baik sebagai rumah ibadah ataupun asosiasi, para pengurus punya tanggung jawab atas transaksi yang dilakukan dan pengiriman barang yang tertulis di dalamnya.

 

Teman-teman setujukah kalau rumah ibadah ini akan sangat sulit dibangun dan juga lanjut dijalankan berhubung sudah banyak orang yang sepertinya “ditipu” oleh mereka yang salah melakukan penafsiran?

Apakah penglihatan saya akan masa depan rumah ibadah ini benar? Apa saya punya kemampuan untuk melihat masa depan?

 

Dari ceramah-ceramah Guru akhir-akhir ini, kita tahu bahwa Bodhicitta adalah faktor terakhir yang dibutuhkan untuk akhirnya bisa mencapai Kebuddhaan!

Jadi tanpa Bodhicitta, apakah Guru atau para dewata akan mendukung pembangunan rumah ibadah baru ini? Atau untuk hal tersebut, melanjutkan keberadaannya sekarang ini?

 

Ah! Akhirnya kita sampai pada akhir perjalanan.

Salam semuanya. Sampai jumpa lagi!

 

Amituofo
Pure Karma
Lama Lotuschef
True Buddha School

 

1 comment:

  1. [...] by lotuschef on July 2, 2012 Terjemahan Indonesia: Lotuschef Bermain-main – Bodhicitta? Bukan! [...]

    ReplyDelete