Monday, October 7, 2013

Fenomena Hantu Lapar [1]

Alam Preta dalam Bhavacakra

Ditulis oleh Lotuschef – 30 September 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: The Hungry Ghost Phenomenon 饿鬼的迹象 [1]
Image: Bhavacakra - Preta © Schick, Juergen



[Mengutip dari Wikipedia – Hungry Ghost]

Hantu Lapar adalah terjemahan Bahasa Inggris dari kata Bahasa Mandarin 餓鬼 (èguǐ), sebuah konsep dalam Buddhisme Tiongkok dan agama tradisional Tiongkok untuk melambangkan para mahluk yang semua tindak-tanduknya didorong oleh kebutuhan emosional yang sangat kuat dengan gaya yang seperti binatang.

Konsepnya dalam tradisi Tiongkok kurang lebih adalah sama dengan Preta dalam agama Buddha.
Mereka ini adalah para “hantu” namun tak sepenuhnya mampu hidup dan menghayati momen-momen yang sedang dilewatinya.

Istilahnya dalam Bahasa Inggris sering digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan seorang pencandu yang hasrat yang tak pernah terpuaskan.


[Mengutip dari Wikipedia – Hungry Ghost in Chinese Religion]

Kepercayaan Tradisional Masyarakat Tiongkok


Para hantu lapar juga nampak dalam tradisi pemujaan leluhur Tiongkok. 鬼法界, 鬼界 merupakan "alam para hantu kelaparan". Beberapa orang Tiongkok percaya bahwa para hantu leluhur mereka akan datang kembali ke rumah-rumah mereka di suatu waktu tertentu tiap tahunnya. Mereka lapar dan siap makan. Festival yang diberi nama Festival Hantu Lapar (TC: 盂蘭盆, SC: 盂兰盆 Yúlánpén) dilaksanakan untuk menghormati para hantu leluhur yang lapar dengan mempersembahkan makanan dan minuman untuk memuaskan mereka.

Saat agama Buddha masuk ke China, ia mengalami perlawanan yang ketat dari pengikut ajaran Konfusius yang memuja para leluhur. Di bawah tekanan-tekanan ini, pemujaan leluhur digabungkan dengan konsep Hindu/Buddha akan Hantu Lapar. Akhirnya, Festival Hantu Lapar menjadi bagian penting dalam kehidupan Buddhisme Tiongkok.


Menurut tradisi oral yang tertulis, beberapa orang desa di Tiongkok percaya bahwa para arwah akan diberikan ijin untuk kembali ke dunia fisik ini dan mengambil apa saja dari sana bila mereka tidak diberi persembahan yang cukup oleh saudara-saudara mereka yang masih hidup.



Agama Buddha Tibet

Artikel Utama: Preta

Dalam agama Buddha Tibet, para Hantu Lapar (Bhs. Tibet: ཡི་དྭགས་, Transliterasi Wylie: yi dwags, Bhs. Sansekerta: preta) punya alam dunianya sendiri seperti yang digambarkan dalam Bhavacakra dan dilambangkan dengan mahluk berperut menggelembun atau seperti tetesan air mata, dengan leher yang sangat tipis dan kecil untuk bisa dilewati makanan, sehingga saat menelan akan terasa sangat menyakitkan. Beberapa menggambarkannya sebagai mahluk dengan “mulut sebesar lubang jarum dan perut yang sebesar gunung”. Perumpamaan ini untuk mewakili orang-orang yang dengan sia-sia berusaha memenuhi hasrat fisik yang ilusif ini.

Menurut Sejarah Agama Buddha, dengan adanya elemen-elemen Buddhisme Tiongkok yang berdialog dengan Buddhisme India di dataran tinggi Tibet, sintesa tersebut nampak jelas dalam welas asih yang terlihat dalam bentuk sisa-sisa makanan dll. yang diberkati untuk dipersembahkan kepada para preta dalam berbagai ritual seperti Ganachakra.

---

Teman-temanku sekalian yang terkasih,

Pernahkah melihat hal-hal berikut ini?

Orang-orang yang dengan serakah mengambil dan merampas persembahan yang dibawa oleh orang-orang lain – Ini benar-benar selalu terjadi setiap hari Minggu di Vajragarbha Pelangi (Seattle) setelah puja api homa, di mana para murid dengan serakahnya mengambil barang-barang orang lain di area persembahan!

Sungguhlah pemandangan yang mengerikan setelah sesi yang penuh keberuntungan yang dipimpin oleh Guru!

Sepertinya barang yang paling populer adalah air minum dalam kemasan!
Padahal harganya juga tidak mahal, tapi masih saja mengambil milik orang-orang lain demi Diri Sendiri. :)

Lihat saja mereka minggu depan, tatap mata mereka dan kamu akan lihat bahwa Rasa Kemenangan saat “Berhasil” merebut sungguhlah membuat bulu kuduk berdiri! Oh ya! Mereka akan kembali lagi ke “lokasi berburu” setelah menyimpan hasil jarahannya!
Beberapa bahkan sempat menyimpan jarahannya ke dalam mobil mereka dan kembali lagi untuk ronde berikutnya.

Proses Mengamati dan Mengingat adalah hal yang bagus untuk dilakukan karena dengannya kamu akan perlahan-lahan mampu membaca aura, ditambah dengan adanya pergerakan Qi (Prana) dan Sinar yang baik.

Hahaha! Dengan ini sepertinya aku malahan terlalu sering melihat Hantu!!!

Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment