Tuesday, October 22, 2013

Melalui Kristus Tuhan Kita?

Penyaliban Kristus yang digambarkan sebagai Stabat Mater oleh Pietro Perugino

Ditulis oleh Lotuschef – 18 Oktober 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Through Christ Our Lord?


[Dikutip dari Wikipedia – Jesus]

Yesus;  Bhs. Inggris: Jesus /ˈdʒiːzəs/; Ancient Greek: Ἰησοῦς Iesous; 7–2 Sebelum Masehi hingga 30–33 Sesudah Masehi, yang juga dikenal sebagai Yesus dari Nazareth, adalah figur utama dalam agama Kristen di mana ia dianggap sebagai Putra Allah dalam sebagian besar denominasi ajaran Kristen.

Agama Kristen menganggap Yesus sebagai Sang Messias yang dinanti-nantikan di dalam Kitab Perjanjian Lama dan menyebutnya sebagai Yesus Kristus – sebuah nama yang juga digunakan dalam konteks non-Kristen.

Para cendekiawan masa kini yang berkiplah dalam sejarah jaman kuno percaya bahwa Yesus memang ada, meski memang hanya sedikit yang setuju mengenai kebenaran narasi injil dan keakuratan gambaran Yesus di dalam injil tersebut akan penggambaran diri-Nya yang sebenarnya.

Sebagian besar cendekiawan juga percaya bahwa Yesus adalah seorang pengkotbah berkebangsaan Yahudi dari Galilea, yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan disalibkan di Yerusalem atas perintah seorang petinggi Romawi – Ponsius Pilatus.

Para cendekiawan telah melakukan rekonstruksi untuk berbagai gambaran Yesus di masa-Nya. Ia sering digambarkan dalam salah satu atau beberapa peran berikut:
Sebagai pemimpin gerakan apokaliptik, Sang Messias, seorang penyembuh karismatik, suciwan dan filsuf, atau reformis sosial egaliter (mengusung kesetaraan).

Banyak cendekiawan juga menghubungkan isi di dalam Perjanjian Baru dengan catatan-catatan sejarah non-Kristen untuk memperkirakan kronologis kehidupan Yesus.

Orang-orang Kristen percaya bahwa Yesus berasal dari Roh Kudus, terlahir dari rahim seorang perawan, melakukan berbagai mujizat, mendirikan Gereja, wafat di atas kayu salib sebagai pengorbanannya untuk menebus dosa, bangkit dari kematian, dan naik ke surga, dan dari sana ia akan kembali lagi.

Mayoritas umat Kristen menyembah Yesus sebagai inkarnasi Putra Allah, yang merupakan manifestasi kedua dari Trinitas (Bapa – Putra – dan Roh Kudus).
Beberapa kelompok Kristen ada yang menolak konsep Trinitas ini, baik secara keseluruhan maupun sebagian, karena ia tak tertulis di dalam naskah suci.

Di dalam agama Islam, Yesus (yang umumnya disebut sebagai Isa) dianggap sebagai salah satu dari nabi utusan Allah, dan juga sebagai Messias (al-Masih).

Bagi umat Muslim, Yesus adalah sang pembawa ajaran suci dan anak yang terlahir dari rahim seorang perawan, tapi tak dianggap sebagai mahluk suci ataupun korban penyaliban.

Agama Yahudi menolak kepercayaan bahwa Yesus adalah Sang Messias yang dinantikan. Mereka menganggap bahwa ia tak memenuhi wahyu messias di dalam Tanakh (kitab suci agama Yahudi).

---

Teman-temanku sekalian yang terkasih, kenapa mengangkat topik Yesus? :)

Aku bertemu seorang teman lama di bandara dan ia terkejut melihatku menjadi seorang bhiksuni.

Kucoba memberinya kartu namaku supaya kami bisa terus berhubungan, tapi dia malah ketakutan dan tak mau menerima kartu tersebut!

Ia bilang: Buddha adalah seorang manusia dan mereka hanya bicara kepada Tuhan melalui Yesus Kristus.
Ia yakin seyakin-yakinnya bahwa manusia tak mungkin mampu bicara langsung kepada Tuhan!

Hahaha!

Di dalam Tantrayana, kita punya Guru Akar yang akan menghubungkan kita dengan Alam Semesta.
Apa di sana ada perbedaan antara Guru Akar dengan Yesus Kristus kiranya?

Oh, ia berkata bahwa Yesus adalah Putra Allah.

Cukup mencerahkan lewat mendengarkan pandangannya. :)

Aku juga ingat pernah berbagi pandangan dengan beberapa periset dari Jerman dengan mengatakan bahwa Kristus adalah Bodhisattva tingkat ke-8.


Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment