Wednesday, June 19, 2013

Sama Sekali Kehilangan Suara, sebuah artikel Buddha Hidup Lian Sheng, Lu Sheng Yan


Sumber artikel: 完全失去聲音 文/聖尊蓮生活佛盧勝彥, T291【記者李桂馨台北報導】
Diringkas dan diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Lama Lotuschef – 18 Juni 2013
Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Lotus Nino
Sumber: Completely Lost Voice by Living Buddha Lian Sheng, Lu Sheng Yan



Guru bercerita bahwa pada suatu pagi saat bangun, beliau merasa ada yang aneh dengan mulutnya dan tak bisa mengeluarkan suara.

Mau mencoba menggerakkan lidahnya juga suara masih tak bisa keluar – ini karena lidahnya lumpuh, dan di tenggorokannya terasa seperti ada yang menyumpal.
Guru mulai kuatir tapi juga tak membantu.

Lalu berusaha memanggil para Buddha dan Bodhisattva, namun yidam utama seperti tidur dan tak menanggapi panggilan.

Di saat itu, seorang tamu dari Kekosongan Semesta, berkepala tiga dengan enam tangan, berwajah angkara murka, kedua taring mencuat, tubuhnya berwarna biru, seluruh tubuh bagian atas dan bawahnya dipenuhi mata. Sang tamu memperkenalkan dirinya sebagai Vajra Maha Ilusi [大幻金剛] dan juga disebut Vajra Mata yang Berkomunikasi [通眼金剛].

Guru mencoba untuk berbicara namun suara tak bisa keluar.

Sang Vajra memberi sinyal kepada Guru untuk tak membuka mulutnya. Ia lalu mengulurkan tangannya dan membawa Guru untuk terbang bersamanya.

Kemudian sampai di suatu lokasi dan memasuki sebuah tempat tinggal, Guru melihat seorang Pendeta sedang melakukan ritualnya:
  1. Ia membuat sebuah boneka dari jerami.
  2. Mulut boneka tersebut dipenuhi dengan abu sisa dupa.
  3. Altar di rumahnya terlihat ada banyak persembahan untuk hantu-hantu janin Thailand.
  4. Si pendeta kemudian membakar dupa, lalu mengucap nama Guru dan biodata beliau.
  5. Ia menjapa:
    天靈靈。Langit memberi respon.
    地靈靈。Bumi memberi respon.
    塞我口。Sumpal mulutku.
    音失靈。Suara tak bisa keluar.
  6. Lalu ia menjagal seekor ayam. Darahnya diteteskan ke kepala, telinga, hidung, mata, dan mulut Guru, serta dipersembahkan kepada hantu-hantu janin tersebut.

Guru akhirnya sadar bahwa hal ini sungguh naas! Seorang dukun ilmu hitam sedang menyantet Guru supaya beliau tak bisa naik ke tahta dharma untuk membabarkan dharma.

Guru mencoba menghancurkan boneka jerami tersebut.
Namun Sang Vajra memberi sinyal untuk tak perlu melakukannya dan mengajak Guru terbang kembali ke rumah.

Perjalanan ini hanya memakan waktu 5 menit, hanya untuk menunjukkan kepada Guru kalau memang ada seorang dukun ilmu hitam yang menggunakan abu sisa dupa untuk menyumpal mulutnya dan mengubahnya menjadi orang yang benar-benar bisu.

Setelah Sang Vajra selesai membawa Guru kembali, ia berkata:

[Lian Sheng, Aku khusus datang untuk menyelamatkanmu. Saat ini pikiranmu harus bisa stabil dan terfokus. Bayangkan tubuhmu menjadi Kosong, lalu buatlah elemen-elemen Tanah, Air, Api, Angin, mereka semua tercerai berai. Rubahlah diri menjadi Kosong dan Bersinar. Hatimu tinggal di dalam kedamaian dan dengan leluasa semuanya terlaksana.

Lian Sheng, tiada keraguan lagi bahwa ini adalah cara yang Benar. {身觀念處 – Tubuh mengamati lokasi pikiran} adalah tubuh yang kosong. Ini merupakan sadhana tingkat lanjut, karena saat Diri menjadi Maha Ilusi, abu sisa dupa yang disumpalkan ke dalam mulut tak bisa melekat ke sesuatu yang tak punya Bentuk Nyata. Dari sinilah maka ia akan hilang dengan sendirinya.

Pada saat itu, kamu transformasikan kembali dari Ilusi menjadi tubuh nyata. Kamu sekarang bisa menghembuskan angin dan mengeluarkan suara.]

Saat mendengar hal tersebut, Guru segera paham.

Biasanya sebelum tidur, Guru akan melakukan Metode 4 Penghancuran Besar.
Mengembalikan Tanah Besar menjadi Air Besar, Air Besar menjadi Api Besar, Api Besar menjadi Angin Besar, Angin Besar menjadi Kekosongan Besar, Kekosongan Besar tinggal di dalam Kecemerlangan.
Inilah yang dinamakan {眠光法} Metode Tidur Bersinar.

Demikianlah maka beliau memasuki Meditasi:
Menggunakan metode 4 penghancuran besar.
Hatinya tinggal di dalam Kecemerlangan.
Metode kembali ke Tiada Metode.
Sifat kodrati kembali pada sifat buddha sejati.

Dengan cara ini, guna-guna [Abu sisa dupa dan menyumpal mulut] dari si dukun santet kecil menjadi tak efektif lagi dan semua dupapun menghilang.

Saat itu Guru kembali lagi ke dunia nyata, membuka mulutnya dan kemudian beliau tertawa bahagia, [Ha! Ha! Ha!]

Sang Vajra berkata: [Yidam utamamu-lah yang memintaku untuk datang menolongmu.]

===

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment