Ditulis oleh Lotuschef – 21 Januari 2014
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: SZ on Purification 师尊讲「大圓滿法口訣部-清淨」[1] & [2]
Guru katakan bahwa seorang yogi harus selalu teliti dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Sekecil apapun pekerjaan itu, harus diselesaikan dengan baik.
Mengenai Penyucian, Guru mengajarkan 4 metode dengan menggunakan Bija Aksara Hom (ཧཱུྃ).
Postur duduk Vairocana (7 postur pendukung) |
Klik di sini untuk menonton ceramah Guru. Penjelasan berikut dimulai sekitar menit ke-35 dan seterusnya.
Belajarlah terlebih dulu untuk menulis aksara Hom (ཧཱུྃ).
Dimulai dengan duduk dalam postur Vairocana atau 7 postur pendukung (sudah pernah dijelaskan dalam blog ini, di artikel-artikel yang membahas 9 langkah pernafasan).
Mengaktifkan Qi (Prana) dari berbagai sumber ke dalam Nadi Tengah:
- Lidah menyentuh langit-langit mulut – akan mengaktifkan [Prana yang Bergerak ke Atas]
- Tekan tuas tenggorokan ke bawah – akan mengaktifkan [Prana Kehidupan]
- Tulang punggung diluruskan – akan mengaktifkan [Prana Samping]
- Kaki disilangkan, menaikkan kandung kemih (mengencangkan otot anus) – akan mengaktifkan [Prana yang Bergerak ke Bawah]
- Kedua tangan menyatu membentuk Mudra Dhyana – akan mengaktifkan [Prana Pendamping Api].
Dan berikut adalah 4 metode Penyucian:
Metode 1
Bayangkan bunga teratai mekar di Chakra Hati, dan Bija Hom berwarna biru bersinar di atasnya.
Japalah dengan lembut [Hom, Hom, Hom, .....]. Bayangkan Hom keluar dari lubang hidung kanan, lalu membesar dan berlipatganda, lalu rekatkan ke 4 sisi tembok, ke para anggota keluarga, dan sebarkan lebih jauh ke tempat-tempat di sekitar dan kemudian perluas lagi hingga ke seluruh dunia. Semuanya direkati Hom berwarna Biru.
Lalu hirup kembali Hom lewat lubang hidung kiri, yang kemudian mereka memenuhi diri sendiri, dan dengan satu japaan Hom yang kencang, diri berubah menjadi Hom BESAR dan satukan semua lingkungan internal (dalam) dan eksternal (luar) untuk mencapai Kesucian Seutuhnya.
Metode 2
Di metode yang ke-2 ini, bayangkan sebuah aksara Hom berwarna Hijau. Kamu menjapanya dengan lebih kencang, aksara per aksara. Rekatkan semua aksara Hom hijau ini ke semua materi. Dan dengan sebuah Hom yang sangat kencang bagaikan suara petir, semua bangunan hancur menjadi bidang yang datar. Kemudian hirup kembali Hom Hijau ini dan rekatkan semuanya pada tubuh sendiri, dan dengan satu Hom yang kencang lagi, tubuh sendiri hancur berkeping-keping dan berubah menjadi Kosong.
Semuanya tak ada lagi, tak tersisa, jadi tak ada lagi yang namanya tak suci ataupun dosa, tak ada yang bersih ataupun kotor, Tidak Ada Satu Hal pun!
Metode ini dinamakan [Metode Menghancurkan Hingga Berkeping-keping].
Di sini juga ada konsep Buddha Dharma yang mendalam. Sungguh dalam dan susah dibayangkan.
{无我 Wu Wo – Tiada Diri}!
Semuanya [Kosong dan Tak Ada], dan pada saat itu [Karakteristik Kesetaraan] akan muncul, di sanalah semua hal menjadi Suci Seutuhnya.
Kita ini adalah [Komposit/Gabungan Komponen] dan metode ini menghancurkan semua gabungan komponen tersebut!!!
Metode 3
Kemudian mereka berubah menjadi aksara Hom Merah dan Hitam lagi, mereka memasuki tubuhmu lewat lubang hidung kiri dan bersemayam kembali di Chakra Hati. Kamu kemudian berkonsentrasi pada kedua aksara Hom di Chakra Hatimu. Dengan cara ini kamu akan mudah masuk ke kondisi Samadhi karena metode ini adalah konsentrasi menuju ke arah ketenangan.
Kiatnya adalah dengan melebur kedua Hom menjadi satu: Sebuah bija Hom dengan setengah bagian bersinar merah dan setengah bagian lagi bersinar hitam.
Kenapa menggunakan Merah dan Hitam? Karena mereka adalah warna yang membantu memasuki kondisi Samadhi dengan mudah.
Warna Hitam membuatmu mudah mengantuk, sedangkan Merah membuatmu terjaga/siaga; Samadhi berada di antara kedua kondisi tersebut.
Metode 4
Di metode ini, gunakanlah aksara Hom berwarna Putih. Semua tempat dipenuhi dengan Hom Putih, dan kemudian hiruplah Hom Putih tersebut untuk memenuhi diri sendiri. Lewat satu kali menjapa Hom dengan kencang, diri sendiri berubah menjadi Sinar Putih.
HOM bersinar Putih ini mampu mencapai berbagai negara dan juga alam-alam lain seperti Surga Nafsu; Surga Rupa (Wujud), Surga Arupa (Tanpa Wujud); juga mampu menjelajahi 6 alam Samsara.
Demikianlah saat kamu telah melatih Penyucian dan mencapai Kesucian itu sendiri, kamu akan mampu berbagi Kesucian ini dengan semua insan di 6 Alam Samsara.
Guru lebih lanjut menjelaskan bahwa kita sebagai sadhaka jangan suka membanding-bandingkan, karena kita semua Setara dan Semua punya Sifat Sejati Buddha.
Oleh karenanya Kesucian ini adalah Kesetaraan. Kalau kamu tak punya Kesetaraan ini maka kamu akan terlibat dalam berbagai argumen dan perselisihan. Kita harus memperlakukan semua dengan Kesetaraan.
Ada satu kunci penting yang Guru katakan!
Kita menggunakan Buddha Dharma untuk menemukan Sifat Sejati Buddha dalam diri sendiri.
Setelah Sifat Sejati Buddha telah ditemukan, maka Buddha Dharma sudah tak digunakan lagi.
Tak ada satupun yang Kekal. Semuanya hanya muncul untuk beberapa saat saja!
Salam semuanya.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment