Sunday, February 23, 2014

Bukan begitu, Shijie!


Ditulis oleh Lotuschef – 13 Februari 2014
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Shijie, it is not like this!


Baca juga: 师姐不是这样!

Balai Peringatan Chiang Kai-shek © Wikimedia.org

Mengutip Sutra Avatamsaka, Bab 37 mengenai Manifestasi Tathagata [Bagian 8]
华严经 - 如来出现品第三十七 [8]

[Para murid Buddha! Semua bodhi kesadaran Buddha, semua karakter yang tertulis tak akan mampu disiarkan seluruhnya, semua suara tak ada yang mampu menandinginya, semua ucapan tak mampu memberitahukannya, namun bodhi tersebut akan mengikuti/menyesuaikan dengan kebutuhan atau situasi di saat itu supaya mampu memberikan ajaran dengan nyaman; karena bagaikan semua Dharma/metode yang tak ada sifat sejatinya, semua kebijaksanaan akan mampu dicapai, dan dilanjutkan dengan menerapkan welas asih yang agung demi menyelamatkan para insan.]

[Para murid Buddha! Layaknya Kekosongan Semesta, semua dunia walau terbentuk dengan sempurna ataupun tidak, selamanya tak akan bertambah ataupun berkurang.
Mengapa demikian adanya?
Karena Kekosongan Semesta tak punya sifat sejati.
Begitu juga halnya dengan Bodhi Kesadaran semua Buddha, mau mencapai Kebenaran Sejati ataupun tidak, juga sebenarnya tiada bertambah ataupun berkurang.]

[Suara-suara yang dikumandangkan, ucapan dan suara yang tiada batasnya tentunya punya karakteristiknya masing-masing, namun saat mampu berdiam di dunia ini dengan leluasa dan tak membeda-bedakannya, mengikuti/menyesuaikan dengan nafsu-nafsu dan kesenangan para individu, maka barulah bisa mendengarkan dengan benar.
Karakter-karakter yang tertulis bukanlah dari dalam ataupun luar, juga tak akan hilang ataupun rusak serta tak akan terakumulasi (terkumpul), demikian bila memutar Roda Dharma demi para insan dengan keleluasaan seperti ini maka sungguhlah menakjubkan.
Dan bila ada para insan yang akar kebajikannya telah matang, maka dengan melihat tubuh Buddha segeralah mereka terselamatkan.]

[Sifat sejati Dharma Tak Lahir dan Tak Mati, dan berasaskan pada kegunaan, ia tampil demi memberi manfaat pada para insan di segala waktu; dan karena Sumpah Utama ini, segala dharma/metode tak pernah berhenti ataupun beristirahat, tak meninggalkan semua insan, di segala masa.]

---

Hari ini, 9 Februari 2014: Balai Peringatan Chiang Kai-shek

Aku bersama dengan teman-teman menemukan tempat duduk di sisi harimau di lokasi upacara ternyata telah dicadangkan oleh sekelompok murid dari Hong Kong.
Sebelum upacara Usnisa Wijaya dimulai, Saudari sedharma K bertanya: Fashi, apakah kau bisa membantu memberkati istri adik lelakiku? Dia muntah terus-menerus dan minum air juga tak bisa menolongnya.

Wajah si sdik ipar tersebut, si M, nampak pucat dan terlihat sangat tak nyaman!
Aku lalu memintanya untuk menjapa mantra Guru tanpa henti, dan aku mulai “menyembuhkan”-nya.
Hehe! Hal gampang!

Pertama, bantu dia untuk menggosok dan menekan:


1. Titik akupuntur He Gu – lihat gambar di bawah. Bila titik ini dipijat, maka akan meredakan semua gejala yang berhubungan dengan Usus Besar dan organ-organ yang terkena masalah.

Titik akupuntur He Gu
2. Titik akupuntur Daling – lihat gambar di bawah.

Titik akupuntur Daling
Utamanya menyembuhkan:
Sakit jantung, jantung yang berdebar-debar, sakit perut, muntah-muntah, serangan panik, kegilaan, epilepsi, sakit di area dada, sakit di pergelangan tangan, emosi bergejolak.

Juga bisa membantu mengatasi:
Angina (nyeri di dada karena aktivitas atau stress), insomnia, sakit perut, sembelit (susah buang air besar), dan berbagai macam penyakit ringan lainnya.

3. Titik akupuntur Nei Guan – lihat gambar di bawah.

Titik akupuntur Nei Guan
4. Vena Jantung – ini ilmu warisan dari seorang praktisi yang dinamakan [Song Jing Fa – Metode untuk Melonggarkan Pembuluh Darah] – saat in belum bisa diajarkan kepada semua orang.


Saudari sedharma M segera merasakan kenyamanan.
Bibirnya mulai memerah, begitu juga dengan pipinya!
Keadaan membaik.

Hahaha!

Setelah itu aku mulai duduk dan bermeditasi.
Tujuanku sebenarnya adalah untuk MERASAKAN Medan Energi di sekeliling.

Namun aku mendengar Saudari K memberitahu teman-teman lain: Jangan ganggu fashi, karena ia telah menyalurkan “kekuatannya” untuk melakukan penyembuhan, jadi dia perlu mengembalikan energi yang disalurkannya tadi!

Hehe!

Di Sutra Avatamsaka tertulis [Tiada Bertambah maupun Berkurang] –bagi yogi yang mematuhinya, baik itu menyalurkan ataupun tidak, sungguh tak ada perbedaannya.

Aku menginstruksikan Saudari M untuk menjapa mantra Guru terus-menerus – ini menurut Guru adalah: mengalihkan semuanya kepada Guru dan beliau kemudian akan [meneruskannya kepada Kekosongan Semesta sehingga semua masalah akan terselesaikan]!

Teman-temanku sekalian yang terkasih, bukankah [Sutra Avatamsaka] bagaikan manual kungfu rahasia dalam melatih diri?

Hahaha!


Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

Related Posts:


No comments:

Post a Comment