Sunday, March 3, 2013

Sutra Avatamsaka: Buku 1, Bagian 1.3 – Ulasan

Buddha Locana (Mata Buddha) mengenakan mahkota singa

Ditulis oleh Lotuschef – 26 Februari 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Avatamsaka Sutra: Book 1, Part 1.3 – Review

{AA: Hampir lupa memberitahumu.
Pagi ini, Guru datang ke dalam mimpiku dan menyuruhku mengulang kalimat yang diucapkannya:
“Tubuh dan mata Buddha adalah Vajra. Buddha. Buddha. Buddha.”
Beliau tersenyum setelah aku mampu mengulangnya.

Masih ada beberapa orang lagi di sebelahku.
Meski aku lupa kalimat lengkapnya, tapi bagian yang diulang tadi sekiranya adalah inti dari mimpi hari ini.

Kita tunggu saja apa yang Guru ingin sampaikan.
Salam, fashi tersayang :) }

{AA: Aku baru saja membaca artikel terbarumu: Aku Bantu Kamu Meminta Kepada Guru.
Lucu sekali.
Tapi itu membuatku menyadari saat melihat Guru yang telah membabarkan banyak kunci rahasia sadhana untuk yidam-yidam tertentu; itu sama artinya dengan beliau yang rela berbagi dan tak takut kehilangan apapun karena diambil orang.
Sungguh kerelaan dan amal yang tiada tara, tapi sebaliknya para VM sepertinya malah takut akan kebenaran ini.}

{LC: Hahaha! Meski belum tentu benar, tapi kalau aku boleh menebak, Guru memberitahumu untuk menggunakan tubuh dan matamu serta aksimu sebagai vajra, menjalankan bodhicitta dan menegakkan Buddha Dharma!
Dan itu sudah kamu lakukan lewat terjemahan!
Hehe!

VM ini si mamasan dari XX!
Ia sama sekali tidak melatih diri layaknya seorang pemeluk agama Buddha!}

AA sayang, kamu juga menakutkan! Sutra Avatamsaka bagian 1.3 membahas mengenai tubuh Buddha: berbagai metode untuk menyelami pencerahan para Buddha dari segala masa semuanya nampak dalam Tubuh Buddha ~ Inilah pembebasan yang didapatkan oleh Suara Kebebasan.}

Hehehe!
Ya! Aku masih melanjutkan berbagi sutra ini betapapun letihnya diriku! :)

[Tubuh Buddha bagaikan angkasa, tanpa bentuk dan tiada habisnya; leluasa, ia mencakupi sepuluh penjuru...] }

{AA: Wah, ya sekarang jadi kelihatan seram! Hahaha.}


{LC: Aku akan mengunggahnya sekarang.
Sabda-sabda di dalamnya memang mengerikan (baca: mengagumkan).
Kau ingat foto-foto di mana patung Buddha menjadi terang sekali hingga tak jelas dilihat saat Lian Yi fashi dan aku difoto?
Hilang lalu Muncul dan kemudian Lebih Menghilang lagi?
Ada potongan dari bagian 1.3 ini yang juga membahas tentang hal tersebut!
Hahaha!

Berikut kutipan dari Sutra:

[Tubuh Buddha yang suci dan selalu tenang damai; Terang sinarnya menjangkau hingga ke seluruh dunia; Ia tidak berlambang, tanpa corak, tanpa citra, bagaikan awan-awan di angkasa, demikianlah ia dilihat.]

[Tubuh Buddha bagaikan angkasa, tanpa bentuk dan tiada habisnya; leluasa, ia menyerap sepuluh penjuru. Semua manifestasi yang muncul sesuai dengan jodoh dan kebutuhan bagaikan ilusi sihir:...] }

---

Teman-teman sekalian yang terkasih,
Masih turut bersamaku dan menikmati perjalanan kita dalam Merayakan Pencerahan Sang Buddha?
Tetaplah bersama dan jangan sampai terpencar dari teman-teman.
:)

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef


Related Posts:

No comments:

Post a Comment