Sunday, July 28, 2013

Lotuschef Bercakap-cakap – Prajna Kebijaksanaan Agung (Maha Prajna)

Prajnaparamita
Repro oleh Biksu Ajahn Vimalo (Paul Hendrick)

Ditulis oleh Lotuschef – 23 Juli 2013
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef in Chat – Maha Prajna


Prajñā (Bhs. Sansekerta: प्रज्ञा) atau paññā (Bhs. Pāli) dalam agama Buddha merujuk pada kebijaksanaan, pemahaman, kemampuan untuk menilai, wawasan, atau ketajaman berpikir.

Ia adalah salah satu dari tiga divisi dalam Jalan Mulia Beruas Delapan.

Kebijaksanaan seperti ini dianggap sudah ada di dalam arus universal dalam diri tiap insan, dan secara intuitif mampu dialami lewat meditasi.

Dalam beberapa ordo agama Buddha, ia secara khusus dianggap sebagai kebijaksanaan yang hanya bisa muncul lewat realisasi langsung dari berbagai konsep seperti Empat Kebenaran Mulia, ketidakkekalan, hukum sebab-musabab yang saling bergantungan (Pratityasamudpada), tiada diri dan kekosongan.

Prajna adalah kebijaksanaan yang mampu menghancurkan penderitaan (klesha) dan membawa kepada pencerahan.

[Dikutip dari Wikipedia – Wisdom in Buddhism]

---

Guru membahas mengenai AGUNG atau Maha di Seattle, 21 Juli 2013.
Maha adalah proporsi seagung alam semesta!
Prajna sebenarnya juga disebut sebagai Kebijaksanaan Universal oleh beberapa orang.
Menggunakan Buddha Dharma untuk menghapus penderitaan, sebenarnya adalah menggunakan Maha Prajna untuk mengubah atau mentransformasi atau mengosongkan penderitaan.

Menurut Guru, seorang praktisi harus mengharmoniskan lingkungan luar dan dalam, menyucikan mereka, dan melebur mereka sehingga mampu mencapai penyatuan (yoga).

Mari dipikirkan: Bila kamu adalah salah seorang di antara murid-murid generasi awal di Ordo Satya Buddha, namun selama 20 atau 30 tahun ini kamu tak mampu memahami kunci-kunci untuk membuka berbagai pintu yang bahkan baru di tingkat pertama – Hinayana.
Kamu juga tak tahu cara menggunakan Empat Kebenaran Mulia untuk menyelesaikan dan keluar dari berbagai permasalahan hidupmu.

Berarti: Kamu bahkan sama sekali belum mulai melatih diri dengan benar!

Selalu ingatlah yang Guru katakan: Hormati Guru-mu, Hargailah Dharma yang diajarkannya, dan Berlatihlah dengan tekun.

Bila tak tahu atau tak paham, berarti harus mencari bantuan dari mereka yang tahu, atau melakukan riset dari internet atau perpustakaan.

Kalau cuman bisa membaca dan menghafal juga sama sekali tak ada gunanya.

Saat membaca sebuah Dharani, yang harus kamu perhatikan adalah: dharani ini sebenarnya mau memberitahu tentang apa?

Dharani – adalah Sutra atau Mantra.

Berhubung hidup ini pendek, maka lebih baik tidak membuang-buang sisa waktumu lagi.

Guru berkata bahwa beliau selama ini hanya memberikan abhiseka tingkat ke-3 kepada Empat orang murid.
Pastinya si professor yang mampu mempertahankan kenikmatan agung selama 24 jam adalah salah satu dari mereka! :)

Banyak Buddha Hidup yang juga akan muncul dari Ordo Satya Buddha!

Selama kamu mendengarkan Guru dan berlatih dengan tekun sesuai dengan yang diajarkan olehnya, kamu pasti akan mendapatkan keberhasilan yang sama atau bahkan lebih tinggi.

Guru, beliau seorang Buddha, tak pernah berbohong!

Salam.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment