Thursday, March 8, 2018

Biografi Hui-neng, Patriak Zen ke-6 六祖惠能大师生平



Dibagikan dengan anotasi oleh Lotuschef – 25 Februari 2018
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 六祖惠能大师生平 The Life of 6th Zen Patriarch, Hui-neng


《月明三更》01 六祖惠能大师生平


神秀说:“身是菩提树,心如明镜台,时时勤拂拭,勿使惹尘埃。”
Shen-xiu mengatakan: 
“Tubuh ialah pohon Bodhi (kebijaksanaan).
Hati bagaikan cermin yang terang.
Sering-seringlah diseka.
Jangan biarkan debu duniawi menempelinya.”

Bodhi adalah kebijaksanaan Buddha, jadi bila tubuhmu adalah sebuah pohon bodhi maka tubuhmu berisikan kebijaksanaan Buddha, oleh karenanya kamu adalah seorang Buddha.
Dengan selalu mawas diri dalam hati/pikiran, dan menjaga kesucian melalui praktik yang dilakukan berulang-ulang, artinya ibarat terus-menerus menyeka kotoran sehingga mencegah debu duniawi agar tidak menempelinya.
Demikianlah seseorang menjaga kesucian Pikiran, Tubuh dan Ucapannya di saat yang bersamaan.
Tiga tantra Tubuh, Ucapan, dan Pikiran, di saat Tersucikan maka Cahaya pada akhirnya akan muncul, seperti pada Pencerahan, si praktisi melihat CAHAYA!

惠能说:“菩提本无树,明镜亦非台,本来无一物,何处惹尘埃。”
Hui-neng mengatakan:
“Tak ada pohon kebijaksanaan; ataupun cermin yang terang,
Pada dasarnya tak ada wujud apapun, di manakah debu duniawi bisa menempel?”

Bodhi pada asalnya tiada berwujud, dan bukan seperti sebuah pohon, juga bukan seperti cermin yang terang.
Berhubung tiada wujud sama sekali, maka bagaimana bisa ada tempat bagi debu dunia untuk menempel!
Ini merupakan pencerahan seketika bila si praktisi punya Potensi Akar yang bisa dinyalakan!
Oh ya! Banyak orang mengira bahwa Pencerahan seperti tiba-tiba “Menyala” dari dalam!

~~~~~~~~~~~~~~~

Bila kamu paham Bahasa Mandarin ataupun bisa membaca/menulis dalam Bahasa Mandarin, kamu akan bisa meraih banyak manfaat dengan menonton drama tersebut.

Dua bait sajak yang ditulis di tembok biara oleh Hui-neng dan Shen-xiu juga dijelaskan secara mendetil.

Sajak Hui-neng menunjukkan bahwa ia punya Potensi Akar yang Agung 大根器 sedangkan Shen-xiu dengan Potensi Akar Menengah中根器.

Hui-neng membagikan Visi Pencerahan Seketika, sedangkan Shen-xiu membagikan Visi Penyucian Bertahap hingga mencapai Pencerahan.

Satu hal yang penting dalam drama tersebut adalah saat Hui-neng mengatasi orang-orang yang merendahkannya karena buta huruf.

Hal-hal negatif seperti Keangkuhan, Ego, Iri Hati, Kebodohan, Amarah,…  juga dimainkan, dan inilah yang merupakan halangan dalam mencapai Pencerahan.

Hahaha!
Jadi janganlah menjadi sombong seperti yang telah kutekankan hanya karena kamu merupakan salah satu “golongan elit” yang dipilih administrator TBS, begitu juga nama dan jabatanmu disebut dengan lantang sebelum upacara dan sebelum ceramah dharma Mahaguru Lu.

Cobalah renungkan: Apakah kamu layak mendapatkan “sorotan” semacam itu?

Di dalam drama tersebut, sang permaisuri ingin belajar Buddha Dharma dan membuat daftar 4 bhiksu agung supaya hadir memenuhi keinginannya untuk belajar Buddha Dharma.
Dari 4 bhiksu agung tersebut, hanya Hui-neng yang menolak datang ke istana meski perintah kerajaan telah dikeluarkan!

Sampai akhirnya Sang Permaisuri sadar atas caranya yang salah saat konvoinya kembali ke istana dengan kabar Hui-neng yang telah 3x menolak perintah kerajaan.
Konvoi tersebut menghadiri ceramah dharma yang diberikan oleh Hui-neng dan kembali ke istana dengan membawa tema utama ceramah Hui-neng waktu itu beserta dengan secarik surat yang kosong.

Sang Permaisuri akhirnya menyadari bagian sajak yang ditulis Hui-neng, di tembok biara tempat ia belajar, saat melihat kertas kosong di dalam amplop yang diserahkan oleh si konvoi setelah kembali dari mengunjungi Hui-neng.

Satu hal yang terlintas di dalam pikirannya:
本来无一物,何处惹尘埃
Pada dasarnya tiada wujud, dari mana debu duniawi bisa menempel.

Kalau saja Sang Permaisuri berendah hati dan mau pergi mengunjungi Hui-neng, ia pasti akan mencapai Pencerahan Seketika tanpa perlu menyia-nyiakan waktunya dengan 3 bhiksu agung lainnya yang sepertinya tidak pernah “mengenai sasaran!”

Masalah Jodoh Afinitas!

Ideologi Zen sebagai besar hanya diperuntukkan bagi mereka dengan Potensi Akar yang Agung, dan lewat sebuah “percikan” instan mampu membuat pencerahan seseorang muncul dengan seketika.

Namun, bagi kebanyakan sadhaka, formula Shen-xiu merupakan opsi yang lebih baik!
Dan mereka yang punya pendidikan tinggi di dunia yang berorientasi awam ini sama sekali tak punya hak istimewa atas mereka yang tak begitu berpendidikan!

Oleh karenanya, Hui-neng merupakan sebuah contoh yang bagus perihal “kecemerlangan batin” yang telah ada sedari awal!


Salam Metta,

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment