Friday, February 22, 2013

Ucapanmu Melambangkan Dirimu! [2]

Amitabha Tathagata di sebelah barat,
beliau melambangkan kebijaksanaan yang mampu membedakan dengan jelas,
yang akan muncul saat berbagai pikiran yang dipenuhi nafsu dan keinginan telah tersucikan.

Ditulis oleh Lotuschef – 18 Februari 2013

Diterjemahkan oleh Lotus Nino

Sumber: You Are What You Say! [2]
Image © Jodo Shu

Kemarin, seorang VM memegang tanganku dan menarikku ke sebelah mengajak bicara!
Dengan mengaku sebagai seorang teman sejati, VM wanita ini banyak mengatakan “Kamu tak boleh...” kepadaku! :)

Teman Sejati? Matanya yang kecil nan sipit seperti mencoba menyembunyikan fakta kalau ia ingin menelan atau membasmiku! Hahaha!
Sebagian wajahnya tertutupi oleh topeng wajah lain, dan di kedua sisi pipinya terlihat garis-garis simbol kepelitan! Bersama dengan niat jahatnya untuk menekanku.

Maka berhati-hatilah dengan orang yang mengatakan kepadamu kalau mereka adalah temanmu yang sesungguhnya dan selalu memikirkan yang terbaik untukmu! :)

Ia berkata kalau aku seharusnya tak menulis mengenai perilaku dan tindakan tertentu yang dilakukan oleh teman-teman umat di dalam blog-ku.
Lalu melanjutkan bahwa semua hal tersebut harus dicegah supaya masyarakat tidak mengetahuinya!

Dan kemudian juga mengatakan kepadaku supaya melihat berapa banyak umat yang menghadiri acara yang dipimpin oleh Guru, dan aku tak boleh melakukan hal-hal yang akan menyebabkan penurunan jumlah peserta!

Hahaha! Aku menimpalinya: Orang-orang ini semuanya hadir di sini karena Guru telah melatih Jalur Mengumpulkan Bekal dengan sangat baik!

Aku juga katakan: Guru berkata banyak orang yang mengaku telah melatih diri, tapi bahkan setelah 20 hingga 50 tahun masih saja tak ada kemajuan!
Dan kulanjutkan: Aku telah mengamati banyak pengurus rumah ibadah dan para master, mereka tidak berbagi/mengajarkan cara yang tepat untuk bersadhana, tapi malahan menanamkan pola pikir bahwa selama kamu bisa membayar mereka, maka mereka akan menyelesaikan permasalahanmu atau mengabulkan keinginanmu!

Aku katakan: Aku sedang mencoba membangkitkan 5 kebijaksanaan Buddha yang telah ada di dalam diri mereka semua.
Dan ia menimpalinya: Mereka tak akan paham hal-hal tersebut karena terlalu mendalam dan di luar jangkauan pikiran mereka.

Aku menimpalinya: Guru bilang kalau semua yang telah ditahbiskan lebih dari 10 tahun boleh menerima murid dan memulai alirannya sendiri, tak perlu melekat pada Satya Buddha.
Lalu kenapa selama ini terus mendorong dan memaksa Guru untuk pensiun?
Aku bertanya padanya: Menurutmu, apa arti Aliran Satya Buddha bagimu?
{Tiada jawaban darinya}.

Teman-teman sekalian dan para umat yang terkasih,
Kalian setuju dengan VM ini yang mengatakan bahwa kalian tak punya kebijaksanaan yang cukup untuk memahami apa yang aku bagikan?
Menurutmu apakah mereka yang telah menipu selama ini tetap dibiarkan saja untuk menipumu dan menyembunyikan kebodohan mereka dibalik Jabatan dan Status?
Kamu ingin jatuh ke dalam Neraka Vajra bersama dengan mereka juga?
Hahaha!

Coba pikirkan: Kalau Guru waktu itu menyerah karena tekanan yang paling kecil dari orang-orang bodoh tersebut, apakah beliau akan mencapai pencerahan sempurna?

Bahkan di alam samsara ini, Hukum & Ketertiban pun harus tetap dijaga dan TAK ADA SIAPAPUN yang bisa terus menerus menipu khalayak tanpa menerima hukumannya pada akhirnya.

Memangnya ada yang salah dengan berbagi Kebijaksanaan Mencermati (untuk mendapatkan pemahaman sebenarnya) dengan menggunakan subjek-subjek yang masih hidup dan situasi nyata?

Di sini dengan rendah hati menyarankan kepadamu sekalian, mohon hanya dekati AKU dengan KEBENARAN!
Kenapa? Karena entah bagaimana aku bisa MENERAWANGMU!
:) Mau percaya atau tidak juga terserah kamu!

Coba pikirkan: Bila kamu mendukung orang-orang tersebut dan memaksa Guru untuk mengundurkan diri, Kamu sesungguhnya menghancurkan Nyawa Kebijaksanaanmu sendiri dan milik orang-orang lain!
Kamu masih ingin melakukannya?

Apakah kamu merasa bahwa tim para master sekarang ini bisa sepenuhnya atau bahkan cukup baik menggantikan Guru?
Boleh kiranya menyebutkan satu nama saja yang pencapaian dan welas asihnya bagai Guru yang mampu merelakan dan mengamalkan semuanya untuk para insan?

Lihatlah apa yang mereka lakukan pada Guru hari ini di acara Penjemputan Dewa Rejeki!
Menurutmu berapa lama Guru bisa bertahan dengan langkah mereka seperti ini yang menipunya hingga kekurangan waktu luang dan jam istirahat?
Dan lihatlah betapa gilanya mereka yang mengangkat gambar-gambar dewa rejeki sambil bersorak-sorai?

Guru berkata: Kita perlu memikat mereka terlebih dulu, baru kemudian mengajarkannya Buddha Dharma!

Hahaha! Kamu perhatikanlah wajah-wajah para veteran yang telah puluhan tahun berada di Satya Buddha?
Ya! Tahun demi tahun mereka lewati di sana!
Tapi jelas-jelas terlihat kalau tak ada seorangpun yang mau mengajar Buddha Dharma kepada para umat karena ini sama artinya dengan memotong lini “penghasil uang” mereka sendiri!

Apakah ada dari mereka yang mendengar saran yang sering diulang-ulang Guru bahwa kamu akan mendapatkan kekayaan hanya bila karma burukmu telah dinetralisir?
Sayangnya TIDAK!

Salam semuanya.

Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom

Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment