4-9-2011
Don't need Charity!
F offered to
get VIP seats for some fellow students in Caotun temple on Saturday afternoon
after finding out that they are seated outside the temple. She feels that as
they come from very far away and also rarely has the chance to visit, she would
like to help them sit inside the temple nearer to GM.
-----------------------------------------------
F: after
reading your article about VVIP, but i did not want to gain something but just
for happiness...
If cannot
share something good with others, its like torture, all in feel very
deflated...
but you said
give rise to others having jealous, hatred...feeling.I feel guilty of having
sin...
L: Everything we do, we must first think of HOW
it will affect others. That is the IMPACT it will cause.
F: That's why
I feel very guilty and confused, still have not learn properly yet, need to
learn for a longer period yet.....
L: Knowing to
reflect, is Awakened! Can cheer and congratulate on this! Amituofo!
-----
It’s the
temple's monthly fair day.
There were
lots of vendors selling all kinds of goods lined on both sides of the long
corridors linking various halls of the temple.
C and I went
browsing after we finish our work in the kitchen.
We both
volunteer at the temple's kitchen daily from about 6.30am preparing vegetables
and etc to be cooked.
A person
standing by the side of one booth was without a leg and he is selling
ball-point pens and packet tissue paper.
C gave him $2
and walked away. He kept asking her to take a pick of his fares.
But C said:
Don't need.
I took 2
ballpoints from him and paid him accordingly. Also took 2 ballpoints for C.
I walked C to
a quite corner and gave her a "sermon".
Although
Handicapped, they are earning an honest living selling something. They also
need to be respected and they need their dignity too.
Unlike
beggars who just stretch out their hands to beg, these people are selling
something for a livelihood so we must respect them and up to us whether to buy
or not.
We must be
clear that they are not begging but earning an honest living.
We really
must be observant of others feelings at all times and act accordingly.
Sometimes it
is better to not offer help/charity when the person concern does not express
any wish to accept them.
Have a care
of others' feeling.
Being
handicap does not automatically equates to their being in need of charity from
us.
Boddhicitta
encompasses not only physical but emotional giving.
Have a care
who you offer help/charity to from now.
Cultivating
yogi balances Compassion and Wisdom to share happiness all around.
Don't get
fixated on forms and attach preconceived properties to anything.
===
F
menawarkan untuk mendapatkan tempat duduk VIP untuk beberapa umat di vihara
Caotun pada hari Sabtu siang setelah mengetahui bahwa mereka diberi tempat
duduk di luar vihara. Dia merasa bahwa karena mereka datang dari tempat yang
jauh dan juga jarang mempunyai kesempatan untuk berkunjung, maka dia menawarkan
diri untuk membantu mereka agar dapat duduk di dalam vihara supaya bisa lebih
dekat dengan Shizun.
F:
Saya telah membaca artikel Anda mengenai VVIP. Tapi saat itu saya benar-benar
tidak ingin mendapatkan apapun, hanya untuk kebahagiaan semata...
Jika
tidak dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain, maka serasa seperti tersiksa
dan kurang berguna...
Tapi
Anda berkata bahwa hal tersebut akan membuat orang lain timbul rasa iri dan
benci. Saya jadi merasa bersalah...
L:
Setiap hal yang kita lakukan, kita harus terlebih dahulu berpikir BAGAIMANA hal
tersebut akan mempengaruhi orang lain. DAMPAK apa yang akan ditimbulkan oleh perbuatan
kita.
F:
Oleh karena itulah maka saya merasa bersalah dan bingung. Saya masih harus
banyak belajar...
---
Hari
ini adalah acara pasar malam bulanan di vihara.
Ada
banyak penjual yang menyediakan berbagai macam barang. Mereka berjejer di kedua
sisi di sepanjang koridor yang menghubungkan berbagai ruangan di vihara.
C
dan saya pergi melihat-lihat setelah kami menyelesaikan pekerjaan di dapur.
Kami berdua membantu di dalam dapur vihara setiap hari dari jam 6.30 pagi untuk
memasak dan menyiapkan hidangan.
Seorang
yang kehilangan salah satu kakinya sedang berdiri di salah satu stan. Dia
menjual bolpoin dan kertas tissue saku.
C
memberinya $2 dan langsung berjalan pergi. Si penjual terus memintanya untuk
mengambil salah satu barang yang dijualnya.
Tapi
C berkata: Saya tidak butuh.
Saya
kemudian mengambil 2 bolpoin darinya dan membayarnya sesuai dengan harga
jualnya. Saya juga mengambil 2 bolpoin untuk si C.
Saya
mengajak C ke salah satu sudut yang agak sepi dan memberinya sebuah ‘ceramah’.
Meski
si penjual adalah orang yang cacat, tapi dia mencari nafkah dengan cara yang
halal dengan berjualan. Mereka juga mempunyai harga diri dan butuh dihormati
juga.
Berbeda
dengan pengemis yang hanya mengulurkan tangan untuk meminta-minta, orang
seperti si penjual tadi benar-benar mau bekerja dengan berjualan barang untuk
mencari nafkah, jadi kita harus menghormatinya dan terserah kepada kita apakah
kita mau membeli barangnya atau tidak.
Kita
harus jelas di sini – bahwa mereka tidak mengemis, tetap mencari nafkah secara
halal.
Jangan
lupa untuk selalu sadar akan perasaan orang lain dan bertindaklah dengan dengan
sadar pula.
Kadang
kala ada baiknya untuk tidak menawarkan bantuan/sumbangan kepada seseorang yang
memang tidak membutuhkan.
Tolong
perhatikan perasaan orang lain.
Menjadi
seorang yang cacat tidak secara otomatis menjadikannya sebagai orang yang
membutuhkan amal sumbangan dari kita.
Bodhicitta
tidak hanya mencakup dana secara fisik, tetap juga emosional.
Mulai
sekarang, tolong perhatikan siapa saja yang akan Anda tawari bantuan/sumbangan.
Seorang
yogi yang melatih diri perlu menyeimbangkan Belas Kasih dan Kebijaksanaan untuk
membagikan kebahagiaan kepada semua di sekelilingnya.
Jangan
selalu terpaku pada bentuk dan menaruh prasangka pada apapun.
Amituofo /
Lotuschef / Pure Karma / True Buddha School
No comments:
Post a Comment