18-9-2011 Compassion
Compassion - This is an important requisite in
Boddhicitta.
Do you really have this for all and not only for
a handful of your relatives and friends?
In Boddhicitta, you need to see all as one.
How to go about it?
You begin with saying sorry to those you have
wrong this life and previous ones.
Then you forgive those that have wrong you this
way also.
When you do the 4 immeasurable visualization,
you have all with you in cultivation without differentiating who's who. Plenty
of light dots around you and with the blessing of True Buddha Lineage -
Vairocana Buddha, Buddha Locani, Padmakumara, Living Buddha Lian Sheng. All lit
up and merge as one.
You achieved what Buddha teaches, ALL SENTIENT
BEINGS ARE EQUAL AND ALL ARE ONE.
You also achieved the state of transformation
into Light body and merges with the Universe.
As for YOU? You don't exist any more as you have
merge with all and then the Universe.
You arrived at Buddha's WU WO plane. WU WO -
means there is no me.
See how wondrous is GM's teachings?
Just from the 4 Immeasurable Visualization you
can Yoga all beings and then the Universe.
If you read an article that I translated in this
blog, GM said merge with mountain and merge with lake...
Principles are the same and you can merge with
nature and relax just at a snap of your fingers when you cultivate and
understand what GM has so meticulously and painstakingly taught us all.
Let me tell you a story.
One day, not long after I become a Lama.
Someone said to me: I told you to be Low Profile
and don't attract too much attention!
He continued: Don't go around healing people as
well.
I said: I am a trained medical personnel, I have
pledged to save lives. I can't [Jian si bu jiu](means can't see the dying and
not try and save them).
He said: [Si le mei you?] (means die already or
not?)
He continued: Wait till people sue you and then
you bring TBS' name down!
I said: I don't see how my healing can affect
TBS's name at all. I know what I am doing and if someone wants to say
otherwise, I can't stop them.
I ended the conversation by nodding to him and
walk away.
He called me one day when I am back in
Singapore, harping on the same subject.
I told him very firmly that I am responsible for
my own decision and actions. Thanking him for his advice.
I refuse all his invitation to anywhere from
then and avoid being in his presence long enough for him to start any lecture.
My point is : where is the Compassion for fellow
students and all sentient beings?
Another point is : TBS' name? GM said he don't
need face! Means Name, fame, ego.... all does not matter.
Also TBS is given by the Universal Divinities
and will return to Universe when he retires.
This person doesn't like my being popular in a
very short time, fearing my out-shining him.
This person also doesn't care for fellow
students and sentient beings at all.
He is also too fixated on Name, Fame, Status,
Ego....which tied him down to the sentient realm and continue to be controlled
by his own Demon.
His level of intelligence is so limited that I
really feel very sorry for him. He has cultivated more than 10years already.
His problem? Has yet to cultivate to clear Karmic Negatives.
His Karmic Hindrances are still too high.
Hahaha! Whew!!! I am glad that GM helps me much
and I don't get "controlled" by these Ignorant cultivators. [There is
a difference between cultivator and yogi].
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom.
===
Welas asih – adalah sebuah syarat
yang penting dalam Bodhicitta.
Apakah Anda telah benar-benar
mempunyai welas asih terhadap semua mahluk dan tidak hanya untuk
saudara-saudara dan beberapa teman Anda saja?
Di dalam Bodhicitta, Anda perlu
melihat semua mahluk sebagai satu kesatuan.
Lalu bagaimana caranya?
Anda mulai dengan bertobat dan
meminta maaf kepada mereka yang telah Anda salahi/jahati/sakiti pada kehidupan
kali ini dan kehidupan-kehidupan sebelum ini.
Lalu Anda juga memaafkan mereka
yang telah berbuat salah kepada Anda.
Saat Anda melakukan visualisasi 4
Apramana di dalam pelatihan diri, Anda bergabung dengan semua mahluk tanpa
membeda-bedakan siapa mereka. Ada banyak titik-titik sinar putih yang
mengelilingi Anda dan dengan pemberkatan dari silsilah Satya Buddha: Buddha
Vairocana, Buddha Locani, Padmakumara, Buddha Hidup Lian-sheng – mereka semua
bersinar dan bergabung menjadi satu.
Pada saat itulah Anda mencapai apa
yang diajarkan Buddha sebagai SEMUA INSAN BERPERASAAN ADALAH SETARA DAN
SEMUANYA ADALAH SATU.
Anda juga mencapai keadaan di mana
Anda berubah menjadi tubuh Sinar dan bergabung dengan Alam Semesta.
Dan bagaimana dengan ANDA SENDIRI?
Anda sudah tidak ada lagi karena Anda telah bergabung dengan semuanya dan Alam
Semesta.
Anda mencapai wahana WU WO dari
Buddha. WU WO – berarti tidak ada diri saya lagi.
Lihatlah bagaimana mengagumkannya ajaran
Shizun?
Hanya dari visualisasi 4 Apramana
saja Anda dapat beryoga dengan semua insan dan Alam Semesta.
Jika Anda membaca sebuah artikel
yang saya pernah terjemahkan di dalam blog ini, Shizun berkata mengenai menyatu
dengan gunung dan menyatu dengan danau...
Prinsipnya adalah sama dan Anda
dapat menyatu dengan alam dan menjadi rileks hanya dalam satu petikan jari Anda
saat Anda sedang bersadhana. Anda juga menjadi paham mengenai apa yang telah
diajarkan oleh Shizun dengan sangat detil dan susah payah.
Ada sebuah cerita yang ingin saya
bagikan kepada teman-teman pembaca.
Pada suatu hari, tidak lama
setelah saya menjadi seorang Lama (Fashi),
seseorang berkata kepada saya:
Saya telah memberitahu Anda agar Anda menjaga sikap ‘Low Profile’ (rendah hati)
dan tidak menarik terlalu banyak perhatian!
Dia melanjutkan: Jangan pergi
untuk menyembuhkan orang juga!
Saya menimpali: Saya ini seorang
personil medis yang terlatih dan saya telah bersumpah untuk membantu
menyelamatkan nyawa. Saya tidak dapat [Jian si bu jiu] (yang berarti tidak
dapat melihat orang yang telah sekarat dan berdiam diri dan tidak menolongnya).
Dia berkata: [Si le mei you?]
(yang berarti sudah mati atau belum?)
Lalu melanjutkan dengan: Tunggu
saja sampai orang-orang menuntut Anda dan Anda akan menghancurkan nama Satya
Buddha!
Saya menanggapinya: Saya tidak
melihat bagaimana tugas menyembuhkan saya dapat mempengaruhi nama Satya Buddha
sama sekali. Saya tahu apa yang saya lakukan dan jika ada seseorang yang
berkata sebaliknya, maka saya juga tidak dapat menghentikannya.
Saya mengakhiri percakapan
tersebut dengan mengangguk padanya dan pergi.
Suatu hari dia menelepon saya saat
saya telah kembali ke Singapura dan masih mengulang topic permasalahan yang
sama lagi.
Saya katakan kepadanya dengan
tenang bahwa saya bertanggungjawab atas semua keputusan dan tindakan yang saya
ambil. Lalu saya berterima kasih atas semua nasehatnya.
Mulai saat itu, saya menolak semua
undangannya untuk datang ke mana saja dan menghindar darinya cukup lama supaya
tidak dikuliahi lagi.
Poin yang ingin saya sampaikan di
sini: di manakah Welas Asihnya terhadap semua murid dan para insan?
Poin lainnya adalah: Nama Satya
Buddha? Shizun saja berkata bahwa Beliau tidak butuh muka! Yang berarti Nama,
Popularitas, Ego... semua tidak masalah.
Lagipula Satya Buddha diberikan
oleh para Dewata Alam Semesta dan akan kembali kepada Alam Semesta saat Beliau
pensiun.
Orang ini tidak suka dengan saya
yang menjadi populer dalam waktu singkat. Dia takut saya lebih cemerlang
daripada dirinya.
Orang ini juga sama sekali tidak
punya hati yang melayani kepada para murid dan para insan.
Kemudian orang ini juga terlalu
melekat pada Nama, Popularitas, Status, Ego... yang mengikatnya ke dalam alam
samsara dan akan terus dikendalikan oleh Iblis dalam dirinya sendiri.
Tingkat kecerdasannya sebegitu
terbatasnya hingga saya merasa kasihan kepadanya. Dengan mengetahui bahwa dia
telah melatih diri lebih dari 10 tahun, lalu masalahnya? Dia masih harus
melatih diri untuk membersihkan karma-karma negatifnya.
Halangan dari karma buruknya masih
terlalu besar.
Hahaha! Whew! Saya senang bahwa
Shizun banyak membantu saya sehingga saya tidak ‘dikendalikan’ oleh para
pelatih diri yang bodoh seperti ini. [Ada perbedaan antara yogi dengan mereka
yang melatih diri].
Om Guru Lian-sheng Siddhi Hom.
Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha
School
No comments:
Post a Comment