21-7-2011 Dining Privileges 进膳特权
On Sunday evening, I met a fellow student who
told me he had lunch with GM, Sitting at the same table!
His companion also had the same PRIVILEGE!
Last evening, at dinner at a GuanYin Chapter,
yet another talked about privileged dining with Venerables.
All these jotted my memory regarding these type
of PRIVILEGE DINING with GM/Abbots/Rinpoche/Kenpo/Vajramasters & etc.
Few months back, few students told me they dine
with GM at the same table.
Their stance is that someone can help arrange
these type of Privilege as long as they can pay.
These are on separate occasions & arranged
by different Vajramasters & etc.
When I was a volunteer at a certain monastery, a
group of rich ladies paid a hefty sum to the monastery to have the Privilege to
sit at the same table for lunch with the Abbot.
These were done in a special room off the main
dining hall of the monastery.
My brother bought the same last year with a Thai
Rinpoche, said to be the reincarnation of Mayura.
He sat there & watch this Rinpoche eat &
after he finishes, he left the table & my brother & others were allowed
to begin dining.
Offering a table of sumptuous food to one's Guru
or revered master is well & good but paying hefty sum to buy the Privilege
to sit at the same table & bragging about it after, is not what GM or
Buddha taught us.
In so doing, the poor will never get a chance to
sit at the same table with GM.
This create a sense of inferiority &
UNHAPPINESS.
This also shows DIFFERENTIATION between sentient
beings.
The Merits of offering to Guru or revered master
or Abbot is nullified by one's intent to show off that they are PRIVILEGE! They
are wealthy enough to oil palms to arrange these!
HAHA!
Poor souls didn't listen to GM or comprehend
what GM meticulously teaches us all the time.
I urge those that go for these arrangements to
reflect & see the expressions on GM's face.
If no one listens to those that
"arrange" this type of Privilege, they have no "business"
& will have no choice but to stop. I heard the going rate in Seattle is
USD10K per seat at GM's table!
Be compassionate & help them kick this
"bad habit"!
Your wealth can help lots of under-privilege
have a warm meal, a warm shelter, & put a warm smile on their faces.
This is what GM teaches us to do along the Bodhi
path.
Look closely at those that you have oiled
palms???
Also look closer at yourself frequently???
I have seen some of these people take on faces
of animals like dogs, pigs, horses... & brownish-grey=corpse; greyish green
= ghost; black-green = demon......
I have also seen the faces of those that oiled
palms, they truly don't have the rosy hue of a studious cultivator.
Your choice to walk in step with GM, a Living
Buddha, Or Beings of the 3 Lower Realms, or Maya-the Demon.
===
21-7-2011 Hak-hak Istimewa Saat Acara Makan
Pada hari minggu malam, saya
bertemu dengan seorang umat yang bercerita bahwa dia sempat makan siang bersama
dengan Shizun. Dia duduk di meja yang sama dengan Shizun!
Temannya juga mendapatkan HAK
ISTIMEWA tersebut!
Kemarin malam, saat makan malam di
vihara GuanYin, ada orang lain juga yang bercerita mengenai hak istimewa untuk
ikut makan malam dengan para bhiksu.
Semua hal tersebut mengingatkan
saya mengenai jenis HAK ISTIMEWA MAKAN MALAM ini bersama dengan Shizun / Kepala
Biara / Rinpoche / Khenpo / Acharyas dan seterusnya.
Kembali ke beberapa bulan lalu,
beberapa murid bercerita kepada saya bahwa mereka ada acara makan bersama
dengan Shizun di meja yang sama.
Mereka berkata bahwa seseorang
dapat mengatur supaya bisa mendapatkan hak istimewa tersebut selama mereka
dapat membayarnya.
Hal itu untuk berbagai acara yang
berbeda dan akan diatur oleh acharya yang berbeda-beda dan seterusnya.
Saat saya melakukan kerja sosial
di suatu biara, sekelompok ibu-ibu kaya membayar sejumlah uang yang bernilai
besar kepada biara untuk mendapatkan hak istimewa agar bisa duduk di meja yang
sama saat makan siang bersama dengan kepala biara.
Hal ini dilakukan di ruangan
khusus di luar ruang makan biara.
Saudara saya mengeluarkan uang
untuk hal yang sama dengan seorang Rinpoche dari Thailand – yang dikatakan
sebagai reinkarnasi Mayuri.
Dia duduk di sana dan menonton
Rinpoche ini makan, dan setelah selesai makan, si Rinpoche akan beranjak dari
meja tersebut dan barulah saudara saya dan orang-orang di sana diperbolehkan
untuk mulai makan.
Mempersembahkan berbagai makanan
mewah dan lezat kepada Guru atau acharya adalah suatu hal yang baik, tapi
membayar uang dengan jumlah yang besar untuk mendapatkan Hak Istimewa agar
dapat duduk di meja yang sama dan kemudian membesar-besarkan hal tersebut
setelahnya, bukanlah hal yang diajarkan oleh Shizun maupun Buddha.
Karena dengan melakukan hal
tersebut, mereka yang miskin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk
makan bersama (di meja yang sama) dengan Shizun.
Hal ini tentu saja menciptakan
perasaan rendah diri dan KETIDAKBAHAGIAAN.
Juga menunjukkan bahwa ada
KETIDAKSETARAAN di antara para insan.
Berkah dari memberi persembahan
kepada Guru atau Acharya atau Kepala Biara akan menjadi hilang dengan seseorang
punya pamrih untuk memamerkan HAK ISTIMEWA tersebut! Mereka cukup kaya untuk
bisa mendapatkan hak tersebut dengan mengeluarkan sejumlah uang!
HAHA!
Sungguh kasihan mereka-mereka yang
tidak (dengan jelas) mendengarkan apa yang sering diajarkan oleh Shizun.
Saya meminta mereka yang melakukan
pengaturan-pengaturan ini untuk berefleksi dan melihat ekspresi wajah Shizun.
Jika tidak ada orang yang mau
mendengar mereka yang “mengatur” hak istimewa seperti ini, maka mereka tidak
akan melakukan ‘bisnis’ ini dan tidak akan mempunyai pilihan selain berhenti
melakukannya. Saya dengar harga yang dipatok di Seattle adalah USD 10,000 per
kursi untuk makan di meja Shizun!
Marilah berwelas asih dan membantu
mereka dengan menghentikan ‘kebiasaan buruk’ ini!
Kekayaan Anda dapat membantu
mereka yang kurang beruntung untuk bisa menikmati makanan yang hangat, tempat
berlindung yang nyaman, dan membuat mereka tersenyum.
Inilah yang Shizun ajarkan kepada
kita untuk dilakukan di sepanjang jalan Bodhi.
Lihatlah dekat-dekat mereka yang
telah dimuluskan jalannya dengan harus mengeluarkan sejumlah uang!
Lalu sering-seringlah lihat diri
Anda sendiri secara lebih dekat!
Saya telah melihat beberapa orang
yang seperti itu mempunyai paras wajah hewan seperti anjing, babi, kuda... dan
abu-abu kecoklatan = mayat; hijau keabu-abuan = hantu; hitam-hijau = setan...
Saya juga telah melihat muka-muka
mereka yang menggunakan uang untuk mempermulus tujuannya. Mereka sungguh tidak
punya sinar merah layaknya seorang sadhaka yang tekun.
Kini pilihan ada di tangan Anda:
berjalan bersama Shizun – seorang Buddha Hidup, atau para insan di 3 alam
rendah, atau Mara Setan.
Amituofo / Lotuschef / Pure Karma / True Buddha
School
No comments:
Post a Comment