Monday, March 31, 2014

Karma? Saatnya bermain-main! [1]


Ditulis oleh Lotuschef – 30 Maret 2014
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Karma? Let’s Have Fun! [1]



Dari Facebook:

Oleh karenanya, Pure Karma hendak mengklarifikasi beberapa kesalahpahaman dalam hubungannya dengan Penyeberangan Bardo untuk Musuh Karma sendiri atau para Arwah Janin.

Tidak dijamin bahwa para Musuh Karma atau Arwah Janin akan memaafkanmu dan meninggalkanmu, atau setuju diseberangkan!


Lotuschef Lama 释莲廚, A Student of Living Buddha Lian-Sheng.: Penyeberangan Bardo untuk Musuh...
LOTUSCHEF.BLOGSPOT.COM
Like · · Share


Marko Yassin sdr ku fransesca kalau yg nama karma itu tetaplah karma.. benih baik akan membuahkan karma baik dan sebaliknya venih buruk akan membuahkan karma buruk! janganlah kita tersesat oleh ajaran2 yg tidak jelas! ingat Ehipasikko : percayalah dgn apa yg kamu lihat dab rasakan. berpeganglah pada kitab suci Tripitakan dan ajaran Triratna yg sesungguhnya. Maaf klo ada kata yg menyinggung. Namo Amitabha _()_
15 hours ago · Like


29-3-2014 Fire Puja LL3

Lotuschef Lama 释莲廚, A Student of Living Buddha Lian-Sheng.: 29-3-2014 Fire Puja LL3
LOTUSCHEF.BLOGSPOT.COM
Like · · Share
Aaron Chok and Xiao Shijie like this.


Marko Yassin sdr ku Francesca Poon kalau yg nm karma itu ya tetap sj karma! klo benih baik akan menumbuhkan karma baik dan sebaliknya jika karma buruk maka akan menumbuhkan karma buruk! jd kita jgn tersesat dgn ajaran yg salah! berpalinglah pada ajaran Triratna yg sesungguhnya. Namo Buddhaya ()
14 hours ago · Like


---

PK3: Ya, LB menerjemahkan dengan benar, orang tersebut tak punya pandangan yang luas akan Buddha Dharma lol.

Berikut terjemahannya:

{ Francesca Poon, my dear sister, the so called karma is still a karma!
If one sows a good seed, one shall grow a good karma; and the otherwise, the bad karma begets the bad one accordingly!
So we shouldn't go astray with a wrong teaching!
Please turn yourself back into the true teachings of the Triple Gems. Namo Buddhaya ()
}


Dan komentar dari post yang lain:

{ Francesca Poon, my dear sister, the so called karma is still a karma!
If one sows a good seed, one shall grow a good karma; and the otherwise, the bad karma begets the bad one accordingly!

So we shouldn't go astray with a wrong teaching!
Remember the Ehipasikko: trusting what you see and feel, abiding by the Tripitaka and the true teachings of the Triple Gems.
Please forgive me if I may have offended you somehow. Namo Amitabha _()_ }


PK7: Hahaha!
[---ingat Ehipasikko : percayalah dgn apa yg kamu lihat dab rasakan. berpeganglah pada kitab suci Tripitakan dan ajaran Triratna yg sesungguhnya. ---]

Inilah Wujud, dan orang dengan Karma yang berat dan roh-roh yang menempelinya akan Melihat dan Merasakan apa yang para musuh karma dan roh-roh tersebut ingin ia lihat!

Hahaha!

Menuliskan komentar di kotak komentar Puja Api Homa adalah hal yang gila karena menunjukkan dirinya ingin menyatakan opini dan NASIHAT-nya!!!

Hahaha!
Perlukah kita mengedukasi-NYA? :)

Hey teman-teman, apakah kita “main-main” dengannya?
Ia mirip si Tok Chef, seperti sedang bunuh diri dan masih merasa sangat bijaksana!
Hahaha!


PK3: Lol, menarik, dan terserah kamu hor. Ia tak tahu cara menyampaikan konsep Ehipassiko dalam konteks ini.

[--- Salah satu aksioma teragung Sang Buddha adalah ehipassiko, yang berarti “datang dan lihatlah”.

Istilah tersebut bermakna bahwa siapapun jangan dengan mudahnya percaya sesuatu hal hanya karena seseorang yang dianggap “tahu” telah menyatakannya secara de facto (pada kenyataannya); melainkan bandingkan dengan pengalamanmu sendiri untuk mengkonfirmasinya.

Cari dan temukan Realitas Absolut SEBAGAIMANA ADANYA melalui penyadaranmu sendiri akan Alam Realisasi Diri yang Mulia, daripada duduk diam di dalam kegelapan pikiranmu sambil menunggu adanya seorang Lama Guru yang datang untuk mencerahkanmu.

Ehipassiko mengajak semua insan secara terbuka untuk datang dan melihat, menyelidiki, meneliti, dan bila perlu bahkan hingga mengkritik Dharma sebelum menerimanya berhubung tak ada yang mistik ataupun misterius mengenai Dharma.

Dharma adalah suci dan cemerlang bagai kristal.
Ia murni bagaikan emas padat.


Sang Buddha sendiri menyatakan:
“Jangan terima mentah-mentah apa yang kukatakan hanya karena kamu menghormatiku.
Karena bagaikan kemurnian emas yang bisa dipastikan lewat melebur atau menggosokkannya pada alat penguji, begitu juga halnya dengan Dharma yang harus diterima hanya setelah diteliti dengan detil.”

Pernyataan berani yang memperbolehkan suatu ajaran untuk diteliti dengan detil telah menunjukkan keagungan Sang Buddha dan kebenaran teguh Dharma yang luhur.
---]


PK5: Yah! Main main!

PK3: Main!
Aku akan menerjemahkannya setelah itu lol.

LL: Hahaha! Kalau begitu ayo kita main-main! Hehe!

---

Teman-temanku sekalian yang terkasih,
Dharma tiada berwujud dan ia merupakan Metode untuk menjalani kehidupan di dunia fana ini dengan Bahagia dan Bebas dari segala Racun seperti Keserakahan, Amarah, dan Kebodohan.

Sama halnya dengan Disiplin Sila, ajaran-ajaran Dharma menjadi sebagai sebuah Panduan atau Aturan untuk membantu si praktisi berjalan di jalur yang “Lurus” menuju Nirwana.

Kini coba ingatlah yang Guru barusan katakan tentang semua tindakan Mereka Dengan Pencapaian [Yogi Sejati] tak ada yang Baik ataupun Buruk, karena semuanya tak dicatat; beda halnya dengan kebanyakan insan, semua tindakan mereka menjadi Karma, yang Baik ataupun Buruk. :)

Kenapa si MY di atas menuliskan komentar di bawah artikel Fire Puja’s LL3?
Bukankah kalau dia ingin bicara atau memberi kuliah tentang Karma, komentarnya seharusnya dituliskan di bawah artikel-artikel yang ada hubungannya dengan Karma?

BENAR SEKALI! Ia sedang menunjukkan berbagai tindakan tanpa pertimbangan yang dilakukan seseorang secara sembarangan, yang begitunya berusaha untuk menggunakan sedikit pengetahuannya akan Buddha Dharma dari Mahayana, yang merupakan yana ke-3 terbawah dari 9 yana.

Jadi MY ingin menyampaikan pesannya yang sangat mendesak dan juga menyebarluaskannya, sambil memberitahu kita bahwa ia tak terlalu “suka dengan hal ini”, atau lebih menunjukkan kalau ia kurang bekal pengetahuan untuk Menguliahi Karma dari sudut pandang seorang murid Buddha.

Wujud merupakan sebuah kemelekatan, karenanya ajaran Buddha terbuka untuk diteliti dengan detil!

Dan mengenai memberitahu orang untuk mengikuti ini dan itu, orang ini sudah gagal memahami konsep dasar Bodhicitta pula – yang berarti Membahagiakan Insan Lain!

Guru mengatakan: sepenuhnya memahami Karma, orang tersebut berarti telah Tercerahkan! :)

Baru-baru ini beliau juga mengatakan: Dengan Mata Langit, orang tersebut juga telah Tercerahkan, karena ia akan mampu melihat sesuatu dengan jelas dan memahami Makna Alam Semesta dan bahwa Tathagathagarbha Diri Sendiri dan semua insan lain SETARA adanya.


Patriak Zen, Hui Neng, juga mengatakan:

Jangan memikirkan Baik ataupun Buruk.
Karena semua Pikiran adalah Jahat!
Konsep Tiada Wujud.

Hahaha!

Buddha Dharma harus digunakan untuk Kebaikan Semua Insan!

Di dalam Vajrayana yang mencakupi tingkat 4, 5, dan 6 dari Sembilan Yana, Buddha Dharma digunakan untuk Membantu Orang Berlatih untuk menolong para insan lain dan juga dirinya sendiri, untuk meninggalkan penderitaan dan akhirnya mampu melepaskan diri dari iblis diri sendiri, lalu mencapai Nirwana.

Mungkin MY dan mereka yang senada dalam berpikir harus terlebih dahulu mempelajari Vajrayana sebelum bicara tentang berpegang pada Tri Ratna!

Semua Buddha Dharma atau metode-metodenya hanyalah untuk Cara Berpikir Awam saja, membantu mereka untuk “menyingkirkan” jeratan dunia sehingga mampu mencapai Realisasi Sepenuhnya atau Pencerahan.

Bagaimana cara orang tersebut memilih untuk menggunakan Buddha Dharma bersifat sangat personal dan tak ada hubungannya dengan siapapun juga.

Karma juga “menjerati” diri sendiri, dan diri sendirilah yang harus “mengurusnya” sehingga ia menjadi bersih.

Hahaha!


[--- MY: Maaf klo ada kata yg menyinggung. ---]

Kutipan di atas menunjukkan bahwa MY punya pandangan atau tujuan yang ofensif, karena hal tersebut adalah sebuah Pikiran yang dimilikinya dan merasa perlu dituliskan dalam kata-kata!

Teman-temanku sekalian yang terkasih, ingatkah tentang Tubuh – Ucapan – Pikiran?

Kata-kata seseorang juga menunjukkan atau membeberkan Maksud dari Orang yang bersangkutan!

Terus-menerus mengulang tentang Karma Baik & Buruk, menunjukkan ia tak punya hal lain yang lebih baik untuk diajarkan pula! :)

Dengan segala kerendahan hati menyarankan kepada MY, Kestabilan Pikiran dan Tahu Cara Menggunakan 4 Jalan Mulia ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari akan sangat bermanfaat bagimu.
“Jangan tinggalkan rumah tanpanya!”
Maksudku adalah 4 Kebenaran Mulia!


Teman-temanku sekalian,
Janganlah lupa akan apa yang kutulis dalam artikel Tubuh – Ucapan – dan Pikiran.
Auramu juga mencakup “kata-kata” dan “Bahasa Tubuh”!

Bila kamu ingin berbagi sesuatu dengan semua teman, pastikan kamu menggunakan 4 Jalan Mulia sebagai Mentor (Pembimbing)-mu terlebih dulu. :)



Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

Related Posts:


No comments:

Post a Comment