Acharya Vajrasattva dalam Siklus Tantra Samputa Shri Hevajra, Silsilah Karma (Kagyu) dan Kagyu. |
Ditulis oleh Lotuschef – 17 Desember 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef on Profitable Business
Image – Koleksi Rubin Museum of Art, Milik Shelley & Donald Rubin Foundation
Di ceramah terbaru Guru (per tanggal artikel ini ditulis), Beliau menekankan pentingnya dan keagungan Vajrasattva.
Sebenarnya Nagarjuna-lah yang membuka Gerbang Istana Naga dan menerima ajaran-ajaran Tantra dari Vajrasattva [sumber: Wikipedia – Nagarjuna].
Oleh karenanya Vajrasattva adalah patriak yang mendirikan aliran Tantrayana, sedangkan Guru Rinpoche (Padmasambhava) adalah pendiri Tantrayana untuk daerah Tibet. Banyak yang mengira bahwa Guru Rinpoche-lah yang mendirikan Tantrayana, namun sebenarnya kurang tepat.
Guru menekankan bahwa Vajrasattva tiada berbentuk dan transmisi ajaran yang diberikan kepada Nagarjuga juga sama halnya.
Bukankah Tantrayana sungguh merupakan transmisi dan instruksi yang rahasia? :)
Guru juga berkata bahwa Ia adalah Vajradhara ke-7, dan di dalam hirarki maka para vajra acharya (vajra master) di Ordo Satya Buddha adalah Vajradhara ke-8.
Sekarang ke pokok pembahasannya. Apakah tiap-tiap vajra acharya layak dianggap sebagai Vajradhara ke-8?
Bila harus meringkas ceramah-ceramah dharma Guru akhir-akhir ini saat Beliau sedang menjelaskan sadhana Tantra atau Yoga Tingkat Lanjut, kita tahu bahwa Guru berkata masih banyak yang belum beryoga dengan-Nya. Sama artinya bahwa mereka juga belum beryoga dengan Vajrasattva, karena saat kamu berhasil beryoga dengan Guru atau Vajrasattva, maka kamu akan mampu beryoga dengan Dewata manapun yang kamu inginkan.
Dari catatan yang ada, berapa banyak di Satya Buddha yang benar-benar mau mengadakan upacara puja dengan Vajrasattva sebagai Yidam Utamanya?
Kebanyakan mengadakan dengan Dewa Keberuntungan atau para dewata yang dinyatakan “dahsyat nan manjur” sebagai Yidam Utamanya.
KENAPA? Karena yang seperti inilah yang bisa menarik banyak pengunjung yang sama artinya dengan penghasilan (uang).
Dengan menambah produk yang menarget keserakahan orang-orang akan materi duniawi maka mereka bisa menarup keuntungan besar.
Namun saat efeknya tak terasa ataupun tak efektif dalam jangka panjang, cara-cara mereka mulai ketahuan dan para “pendukungnya” pelan-pelan mulai sadar kalau mereka telah tertipu selama ini!
Malah ada beberapa yang benar-benar hebat dalam “menciptakan” produk-produk baru di tiap sesi acara supaya dapat keuntungan juga. :)
Apakah kamu salah satu dari mereka yang mengejar para dewata Keberuntungan dan Dahsyat juga?
Ceramah-ceramah Guru baru-baru ini mengenai Rintangan dalam Melatih Diri dan berbagai metodenya untuk menghapusnya seharusnya bisa berguna untuk menyadarkan dirimu, bukannya begitu?
Dan setujukah kamu bila hal yang terbaik adalah hanya mendengarkan Guru saja dan tidak membuang-buang waktu dan sumber daya untuk mencari siapa Sang Wakil Vajra yang otentik dan asli? :)
Hahaha! Aku menjadi si jahat lagi?
Seperti yang Guru katakan: Aku tak peduli!
Kukatakan: Terserah mereka masing-masing! :)
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment