Sunday, December 16, 2012

Sampai Merasa Tercubit

Yang Mulia berkata,
"Bila kamu mempersembahkan kepadaku bahkan hanya selembar daun,
sekuntum bunga, sebutir buah, atau sedikit air,
aku akan menerimanya bila dipersembahkan dengan cinta dan bakti."
~ Shri Krisna.


Ditulis oleh Lotuschef – 11 Desember 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef in Feeling the Pinch


Hahaha!
Aku telah menyimpan topik ini selama beberapa waktu karena orang yang dibahas adalah seorang master dan mungkin ia tak senang dengan tulisan ini.

Topik ini pernah dibahas di dalam 2 ceramah yang disampaikan oleh AA, dan tak perlu menebak juga siapa AA ini.

Di dalam kedua ceramahnya di dua tempat dan waktu yang berbeda, AA mengatakan bahwa “saat kamu merasa pedih atau tercubit dalam memberikan persembahan, maka itulah batasmu.”

Maksudnya adalah bila kamu membeli atau membayar sesuatu untuk dipersembahkan kepada para Dewata, dan saat kamu merasa pedih atau tercubit dalam hati atau kantongmu, maka itulah batasmu dan juga tingkat maksimum ketulusanmu.

Hahaha! Teman-teman akrab dengan pernyataan itu?
Sungguh sedih harus mengatakan: AA ini bodoh dan tidak menguasai Buddha Dharma.

  1. Dalam memberikan persembahan: yang paling penting adalah menunjukkan Ketulusan.
  2. Ketulusan tidak sama dengan Keterjangkauan.
  3. Kamu mempersembahkan apa yang paling kamu sukai, yang terbaik, atau favoritmu, itulah Ketulusan.
  4. Buddha mengajarkan berbagai cara untuk menemukan kebahagiaan dan hidup dengan bahagia serta berbagi kebahagiaan tersebut dengan sekeliling kita. Kalau sampai menyebabkanmu menderita atau “tercubit” dalam memberikan persembahan, maka kamu jadi tidak bahagia. :) Bukan yang Buddha inginkan dari siapapun, benarkah?
  5. AA terlalu terpaku dan melekat pada Uang, dan apa yang bisa dilakukan dengan Uang.
  6. Ia pikir ketulusanmu diukur dengan besarnya Uang yang MAMPU kau bayarkan!

Ketulusan bisa berupa mempersembahkan yang terbaik yang kamu miliki, seperti berbagi “Dharma” dengan semua insan, atas nama para Dewata.

Acara Pure Karma di Medan kemarin – kami mendistribusikan makanan dan berbagai perlengkapan kebersihan ke dua panti jompo yang sepenuhnya bergantung pada dana amal, atas nama Buddha Hidup Lian Sheng.

Guru sangat menyukai hal ini!


Tak perlu membeli barang yang mahal untuk dipersembahkan kepada Guru dari berbagai belahan dunia, dan seperti beberapa murid – terus memaksa Guru untuk mengenakan atau menggunakannya!

Apa kamu pikir Guru akan bahagia bila kamu membeli barang-barang mahal untuk Beliau dan harga-harganya juga membuat “hatimu sakit”? :)

Guru katakan bahwa saat para murid atau para insan berbahagia, maka Ia juga berbahagia!


Salam semuanya. Jangan percayai mereka yang benar-benar tak paham Buddha Dharma.

Bila kamu sempat mendengarkan dan mempercayainya, kemudian terlanjur membeli benda-benda mahal untuk dipersembahkan kepada Guru hingga kamu merasa “tercubit”, maka tak perlu kamu lakukan lagi. :)


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef

No comments:

Post a Comment