Ditulis oleh Lotuschef - 4 September 2012
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: Lotuschef at Play - Yoga & Samaya
Yoga
[Diambil dari Wikipedia]Yoga (Bhs. Sansekerta, Pali: योग, /ˈjəʊɡə/, yoga) adalah istilah umum untuk disiplin fisik, mental (pikiran) dan spiritual yang berasal dari India kuno. Lebih spesifik lagi, yoga adalah satu dari enam aliran ortodoks filosofi Hindu yang berbasiskan Sutra-sutra Yoga dari Patanjali. Berbagai tradisi yoga bisa ditemukan dalam agama Hindu, Buddha, Jainadharma, dan Sikhisme.
Saat pergantian millenium pertama, Hatha yoga muncul sebagai tradisi yoga yang terkemuka dan berbeda dari Yoga Sutra Patanjali. Di mana Yoga Sutra Patanjali berfokus pada disiplin pikiran, Hatha Yoga berkonsentrasi pada kesehatan dan kesucian tubuh.
Samaya
[Diambil dari Wikipedia]Samaya (Bhs. Tibet: དམ་ཚིག, transliterasi Wylie: dam tshig, Bhs. Jepang dan Mandarin: 三摩耶戒, sanmaya-kai, Sānmóyéjiè), merupakan sekumpulan sumpah atau sila yang diberikan kepada para praktisi pemula dalam agama buddha aliran Vajrayana esoterik sebagai bagian dari upacara abhiseka (pemberkatan atau inisiasi) yang menciptakan ikatan antara sang guru dengan murid.
Menurut Keown, dkk., Samaya dapat didefinisikan sebagai:
- Sebuah sistem khusus dari ajaran atau doktrin;
- Syarat perilaku yang harus dimiliki oleh seorang praktisi tantra, yang seringkali dalam bentuk kumpulan sumpah atau komitmen;
- Realisasi (abhisamaya) Kebuddhaan;
- Di dalam agama Buddha aliran Tantra, penyatuan dengan Tiga Vajra: tubuh – ucapan – pikiran Buddha.
---
Jadi Guru berkata bahwa Yoga adalah kondisi penyatuan yang terjadi antara si praktisi dengan Yidam yang dipilihnya.
Guru sungguh eksplisit saat Ia berkata masih banyak yang belum ber-Yoga dengan-Nya.
Ia juga bilang kalau hampir semua acharya tidak melatih puja api homa seperti yang diajarkan oleh Guru.
Coba kini duduklah dengan tenang dan renungi pengalaman-pengalamanmu selama bertahun-tahun kamu melatih diri dengan acharya-acharya tertentu di aliran tempat kamu berlindung (bersarana).
Kamu harus ingat kalau kamu mulai dengan bersarana kepada Tri Ratna, dan di dalam Tantrayana di tambah dengan seorang Guru Akar (menjadi Empat Sarana). Namun pada akhirnya kamu akan melatih dan merealisasikan bahwa sebenarnya kamu bersarana pada Sifat Sejati Kebuddhaan dirimu sendiri – yang berarti 3 kaya (tubuh)-mu sendiri.
Aku membaca sebuah artikel yang diunggah oleh seseorang wanita yang memfitnah Guru Akarnya sendiri.
Ia menyatakan bahwa ia dan murid-murid lainnya menyaksikan secara langsung tindakan-tindakan Guru Akarnya yang kurang pantas terhadap murid yang berlainan jenis kelaminnya.
Ditulisnya bahwa ia sungguh kecewa dengan insiden ini.
Ini adalah pola pikir umum banyak orang yang bersarana beserta dengan berbagai macam harapan besar akan gurunya supaya bertindak menurut apa yang mereka pikirkan.
Inilah Keterpakuan dan Kemelekatan pada pola pikir duniawi, dan memaksa orang lain untuk mengikuti pandangan dirinya sendiri.
Aku pernah melihat mural di istana peninggalan Belanda di Kochi – India.
Para Buddha/Bodhisattva di sana digambarkan mengenakan pakaian yang longgar dan tembus pandang; dan ada salah satu yang menggambarkan acara perjamuan dan seorang pria sedang membelai puting susu seorang wanita.
Kami banyak melihat berbagai macam gambar dan patung yang telanjang juga.
Di dalam Anu Yoga, kenikmatan tertinggi dihasilkan dari penyatuan antara praktisi pria dan wanita dengan teknik-teknik khusus dan rahasia yang hanya bisa diajarkan oleh Guru Akar mereka. Kedua praktisi ini bisa mencapai Yoga dan Kebuddhaan.
Ini bisa dilatih dengan penyatuan antara pria & wanita, atau secara tunggal oleh seorang praktisi saja.
Jadi ada lebih dari satu cara untuk mencapai Kebuddhaan, lalu kenapa harus berpikiran sempit?
Suci dan Cabul (mesum) hanya masalah Pikiran saja!
Matamu membohongimu saat kamu melihat adegan cabul itu karena hatimu yang penuh rasa iri membuatmu merasa tertipu.
Si penulis artikel fitnah itu adalah orang yang telah menikah dan menganggap proses bersetubuh sebagai hal yang mesum/kotor, jadi artinya ia menipu pasangan mereka. Hubungan seksual dalam Pernikahan adalah hal yang legal dan darinya harus menghasilkan kenikmatan dan merasakan cinta dan kedekatan satu sama lain.
Bila hubungan seksual dianggap sebagai hal yang kotor/mesum, berarti salah satu pihak sedang meniadakan sumpah untuk mencintai pasangannya selamanya.
Lalu bila Anu Yoga adalah hal yang mesum dan kotor, maka pastilah kamu tidak paham dan belum berhasil mencapai yoga dalam Prayoga dan Guru Yoga.
Aku mau mengingatkan sekali lagi, kita ini semua adalah sinar, dan saat kamu menyadari hal tersebut maka sudah tidak ada lagi pembedaan jenis kelamin juga.
Hahaha! Sadarlah dan bukalah pikiranmu.
Matamu, telingamu, hidungmu, indera-inderamu.... semua dapat membohongimu!!!
Yoga berarti kamu dan yidam yang kamu pilih Melebur menjadi Satu.
Melanggar Samaya memfitnah guru akarmu sendiri akan membuatmu terjatuh di Neraka Vajra/Abadi.
Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom.
Lama Lotuschef
No comments:
Post a Comment